Warga Srengseng Sawah Menolak Helen’s Live Bar: Tempat Ini Dianggap Terlalu Dekat dengan Sekolah

JAKARTA, AsahKreasi

Babak pembukaan sebuah klub malam yang berjudul Helen’s Night Market atau Helen’s Live Bar di Hotel Kartika One, Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Jakarta Selatan mendapat penentangan dari penduduk lokal.

Sebuah banner protes dipasang di gerbang utama wilayah itu. Penduduk setempat merasa cemas dan tidak senang dengan adanya bar di sekitar hunian mereka.

Seorang penduduk lokal yang enggan menyebarkan nama dirinya menjelaskan bahwa banner itu telah dipasangi untuk waktu yang cukup panjang.

Sekitar satu minggu atau lebih sudah berlangsung hal ini,” ungkap seorang penduduk yang enggan menyebarkan identitasnya ketika dijumpai di tempat pangkas rambut miliknya, pada hari Selasa (29/4/2025).

Endah, sang pemilik warung nasi yang letaknya tak jauh dari hotel itu, dengan tegas mengaku menentang kebijakan membuka bar di lokasi tersebut.

Menurutnya, kedekatan bar dengan lembaga pendidikan merupakan argumen yang cukup kuat untuk penolakan tersebut.

“Saya iya jelas menolak. Karena kan di sini daerah pendidikan. Ada sekolahan, kantor P4TK Bahasa, UI kan, ada UP juga,” tuturnya.

Endah mengkhawatirkan dampak dari pembangunan bar terhadap anak-anak dan remaja yang biasa melewati area tersebut di sekitaran hotel.

Berdasarkan pantauan

AsahKreasi

Pada hari Selasa, tanggal 29 April 2025, area di sekitar dan di hadapan Hotel Kartika One sering dilewati oleh para pelajar.

Terletak di bagian belakang hotel ada SMA Negeri 109 Jakarta, yang dekat dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPP TK) Bahasa.

Hanya sejauh satu kilometer dari hotel, terdapat SMA Negeri 38 Jakarta, Universitas Pancasila berjarak 500 meter, dan Universitas Indonesia yang berada dalam jarak kurang dari dua kilometer.

Sementara itu, Endah juga mengamati bahwa bar di dalam kawasan Hotel Kartika One belum beroperasi karena masalah perizinan.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari manajemen bar atau hotel terkait penolakan warga setempat terhadap pembukaannya.