AsahKreasi, PASAR MINGGU –
Kuasa hukum Ira Mesra Destiawati, partner dari Dapur Makan Bergizi (MBG) berlokasi di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yakni Danna Harly mengungkapkan bahwa sampai sekarang pihaknya belum menerima pembayaran apapun dari Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).
“Belum terjadi pembayaran tersebut sebab memang hal ini cukup rumit. Pihak yayasan sangat ketat mengenai masalah ini,” katanya pada waktu melakukan mediasi tentang persoalan mitra dapur MBG Kalibata di kantor Badan Gizi Nasional (BGN) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).
Harly menyampaikan bantahannya terkait laporan yang menyebar tentang klaim yayasan sudah melunasi kewajibannya kepada Ira Mesra.
Bahkan organisasi tersebut mengklaim memiliki bukti dan saksi berkaitan dengan transaksi tersebut.
“Saya pun kebingungan tentang alasan mengapa mereka dapat mempertahankan uang dari Bu Ira. Meskipun ketika kita membacanya di Kompas, disebutkan bahwa hal tersebut telah dibayarkan,” jelasnya.
“Meskipun ada rekening, namun semuanya belum terbayar. Mutasi rekening ini menunjukkan bahwa perjanjian tersebut harus dibayarkan kesana, tapi sampai sekarang belum ada pembayaran,” lanjut Harly.
Selanjutnya, mereka menganggap ada dua alasan yang menyebabkan yayasan menunda pembayaran ke klien mereka.
VIDEO Unjuk Dapur MBG di Kalibata yang Rugi Hingga Mendekati 1 Miliar Rupiah
“Awalnya, waktu bertemu secara langsung dengan yayasan pada hari Jumat lalu, mereka menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktur yang dibuat selama pelaksanaan program tersebut dan akhirnya menjadi pengurangan hingga menghasilkan angka negatif. Ini tidak masuk akal bagi saya, sebab semua kebutuhan seperti listrik, kendaraan, makanan, serta pembayaran untuk gedung berasal dari Bu Ira. Saya penasaran kenapa hal itu bisa menunjukkan hasil negatif,” ungkapnya.
Setelah menerima surat resmi tersebut, baru disebutkan bahwa jumlahnya akan dikurangi dari pembayaran ompreng. Sementara itu, pembayaran ompreng melibatkan dua aspek berbeda yakni
Berbeda. Mengapa harus digabungkan lalu langsung dipotong? Itulah yang menjadi kekecewaan kami. Jadi, memang saat ini ini sepenuhnya merupakan perselisihan perdata antara Bu Ira dan yayasan,” tambahnya.
Sebaliknya, mitra dapur MBG yang terletak di Kalibata direncanakan untuk dibuka kembali pada hari Kamis (17/4/2025) mendatang.
Menyangkut biaya operasional, Harly menyatakan bahwa masih dibayar oleh Ira bersama dengan dukungan dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Ada dukungan dari Ibu Ira serta BGN. Namun detail pelaksanaannya belum disebutkan. Yang pasti, esok hari di Dapur Kalibata, program Makan Bergizi Gratis akan dimulai. Ini telah dipastikan,” ucapnya.
Kepolisian Sedang Mengusut Kasus Diduga Penyalahgunaan Dana Makan Seharga Rp 1 Miliar di Kalibata Jaksel
Menurut Harian Kompas, saat ditanyakan pada hari Selasa malam, Pihak yayasan MBN yang diwakili oleh Yunita menyangkal tuduhan bahwa Ira belum mendapatkan gaji mereka. Yunita menyatakan sudah melakukan semua kewajibannya dengan cara membayar Ira tersebut. Dia juga memastikan memiliki bukti serta saksi untuk pendukung klaimnya ini.
“Bermacam-macam orang menghubungi saya hari ini. Tolong tanya lagi, di manakah buktinya bahwa dia tidak pernah membayar? Kami memiliki seluruh bukti serta sejumlah besar saksi,” jelas Yunita, pada Selasa malam.
Menurut laporan Warta Kota sebelumnya, dapur makan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terletak di area Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan telah menghentikan operasinya pada akhir bulan Maret tahun 2025.
Lokasinya terletak langsung di hadapan Stasiun Duren Kalibata, Pancoran.
Di luar, terlihat tulisan pada dapur tersebut berbunyi “I ♡ Kalibata” dan “Kedai Parahyangan”.
Dinding pada sebagian area tersebut menggambarkan ikon-ikon kota Jakarta seperti ondel-ondel, Monas, serta bangunan berlantai tinggi.
Pengamatan Warta Kota di tempat kejadian pada hari Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 14:00 WIB menunjukkan bahwa pintu utama yang berwarna putih terkunci dengan ketat.
Tampaknya tidak ada kegiatan yang berlangsung di Dapur MBG itu.
Mengingat pernyataan dari salah satu petugas, seluruh benda di dalam telah dipindahkan.
Mitra Dapur MBG di KalibataJaksel Menyangkal Adanya Pembayaran dari Yayasan Yang Telah Dilakukan
“Benda-benda itu telah sepenuhnya terbawa pergi, tidak tersisa lagi. Tidak diketahui tujuannya kemana,” katanya pada Warta Kota dengan permintaan untuk anonimitas.
Ketika hendak memasuki tempat tersebut, sang penjaga menyatakan tidak memiliki kunci jadi terpaksa tetap berada di luar.
Ukuran dapur diestimasikan mencapai 500 meter persegi, tempat ini dulunya berfungsi sebagai kafe dan restauran yang menghidangkan masakan khas Sunda.
Dapur tersebut sebelumnya dilengkapi dengan perlengkapan cukup untuk menyajikan masakan pada program Makan Bergizi Gratis.
Struktur bangunan yang bertindak sebagai dapur MBG di Kalibata ternyata terletak di atas tanah kepunyaan PT Kereta Api Indonesia.
Pada kesempatan ketika berkunjung ke Dapur MBG di Kalibata pada hari Selasa (15/4/2025) sore untuk acara konferensi pers, tidak terjadi aktivitas memasak apapun.
Dapur terlihat bersih dan sepi tanpa adanya kegiatan karyawan.
Ada beberapa area berbeda mulai dari tempat penerimaan bahan makanan, kawasan packing sampai zona distribusi produk. (m31)