Temukan 5 Khasiat Luar Biasa dari Cuka Sari Apel untuk Kesehatan Anda



AsahKreasi


,


Jakarta


– Apel cuka sari apel, yang sering disebut juga sebagai

cuka sari apel

Telah lama dihargai sebagai ramuan rumahan favorit. Sejak zaman dahulu, cuka apel telah dimanfaatkan dalam dunia masakan dan menjadi elemen penting dalam praktik perawatan medis turun temurun. Banyak orang percaya bahwa bahan tersebut menyimpan sejumlah kebaikan untuk kondisi kesehatan manusia.

Dikutip dari


Healthline

,

Beberapa keuntungan dari penggunaan cuka apel meliputi bantuan dalam penurunan berat badan, reduksi tingkat kolesterol, kontrol glukosa darah, serta pemudahan tanda-tanda diabetes.

Meskipun begitu, bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut masih terbilang terbatas. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya sebelum bisa digunakan sebagai terapi alternatif. Lalu, zat-zat apa sajakah yang ada dalam cuka apel dan memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh?


1.


Tinggi Kandungan Asam Asetat

Asam asetat merupakan bahan utama penyusun cuka yang memberikan baunya yang menusuk serta rasanya yang terkenal pahit dan masam. Penjelasannya diperkuat oleh para ilmuwan bahwa zat tersebut berperan penting dalam kebaikan kesehatan cuka apel. Biasanya, cuka apel memiliki kadar sekitar 5% asam asetat.

Cuka apel organik yang belum difilter masih memuat substansi yang dikenal sebagai mother, yaitu rangkaian protein, enzim, serta bakteri baik yang membuat cuka memiliki tekstur sedikit keruh.

Walau cuka apel kurang tinggi dalam vitamin atau mineral, jenis yang bermutu baik bisa saja memuat kadar asam amino serta zat antosianin.

Kehadiran asam asetat pada cuka sari apel mampu menghilangkan patogen, mencakup sejumlah jenis bakteria tertentu.

Tradisionally, vinegar has been used for cleaning and disinfecting purposes, treating fungal nail infections, lice, warts, as well as ear infections.

Hippocrates, ayah dari medis modern, mengenakan cuka sebagai antiseptik untuk mensterilkan luka sekitar 2.000 tahun silam.

Cuka memiliki peran penting sebagai bahan pengawet dalam makanan. Studi telah membuktikan bahwa cuka bisa memperlambat perkembangan mikroorganisme seperti Escherichia coli, yang seringkali menjadi penyebab kerusakan pada produk pangan.


2. Mengurangi Tingkat Glukosa dalam Darah serta Mencegah diabetes

Hingga saat ini, salah satu manfaat cuka yang paling meyakinkan adalah kemampuannya membantu mengobati diabetes tipe 2.

Diabetes jenis 2 diidentifikasi oleh konsentrasi glukosa dalam darah yang meningkat disebabkan oleh kekebalan terhadap insulin atau kesulitan tubuh dalam menghasilkan insulin.

Namun, orang tanpa diabetes juga dapat mengambil manfaat dari menjaga kadar gula darah tetap dalam rentang normal, karena beberapa peneliti percaya bahwa kadar gula darah yang tinggi merupakan salah satu penyebab utama penuaan dan berbagai penyakit kronis.

Studi klinik yang dilakukan pada tahun 2019 mengindikasikan bahwa penggunaan cuka sari apel bisa memberikan dampak positif terhadap indeks glikemik serta tingkat stres oksidatif pada penderita diabetes dan dislipidema. Selain itu, tinjauan dari studi klinik di tahun 2021 mencatat adanya manfaat untuk kondisi glikemik pada orang dewasa akibat pemakaian cuka sari apel tersebut.

Akan tetapi, hasil itu perlu ditafsirkan dengan seksama, sebab penelitian yang lebih komprehensif masih dibutuhkan agar kita bisa mengenali keuntungan dari cuka apel dengan lebih mendalam. Faktanya,

Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Terintegrasi

(NCCIH) menekankan bahwa penting agar tidak mengabaikan perawatan medis dengan menggunakan suplemen kesehatan yang masih kurang memiliki bukti efektivitasnya.

Apel cuka secara umum dianggap aman. Tetapi, bila Anda tengah minum obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah, diskusikan dulu dengan dokter sebelum memperbesar porsi konsumsi apel cuka tersebut.


3.


Bisa Mengurangi Bobot Tubuh

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan pada manusia, cuka ternyata bisa memperkuat perasaan kenyang. Ini mungkin mengakibatkannya menjadi faktor dalam pengurangan konsumsi kalori serta membantu proses penurunan berat badan.

Suatu kajian menyatakan bahwa pada penelitian berdurasi singkat, saat partisipan meminum cuka sari apel bersama dengan makanan solid, mereka merasakan pengurangan rasa lapar hingga 120 menit sesudahnya. Tambahan pula, kecendrungan untuk mengkonsumsi camilan juga berkurang sepanjang 3 sampai 24 jam pasca minum cuka sari apel tersebut.

Meskipun demikian, tinjauan dari penelitian jangka panjang tidak mengungkapkan adanya keterkaitan antara cuka apel dengan pengurangan nafsu makan.

Walau begitu, suatu percobaan yang dikendalikan secara acak di tahun 2024 mengungkapkan pengurangan substansial dalam bobot badan (sekitar 6 sampai 8 kilogram), proporsi lemak tubuh, lingkar pinggang dan pinggul, indeks massa tubuh (IMT), tingkat glukosa darah, serta kadar lemak dan kolesterol dalam aliran darah setelah rutin minum 3 takaran cuka apel (masing-masing sebanyak 15 milligram atau satu sendok makan) selama periode 12 pekan. Diperlukan studi berskala lebih luas lagi guna memvalidasi hasil tersebut.


4. Bisa Memperbaiki Kebugaran Jantung

Penyakit jantung adalah salah satu alasan paling umum dari kematian. Banyak elemen biologis bisa berpengaruh pada probabilitas individu mengidap penyakit ini.

Berdasarkan penelitian, cuka diperkirakan bisa mengoptimalkan sejumlah aspek tersebut. Akan tetapi, berbagai riset yang membahas keuntungan dari cuka sari apel mayoritas dilaksanakan pada binatang, sehingga temuannya kemungkinan besar belum tentu sepenuhnya merefleksikan dampaknya terhadap manusia.

Suatu ulasan studi yang dilakukan pada tahun 2020 terhadap manusia dan hewan menunjukkan bahwa cuka sari apel memiliki potensi untuk mempengaruhi tingkat HDL atau lipoprotein dengan kepadatan tinggi, LDL atau lipoprotein dengan kepadatan rendah, trigliserida, serta kolesterol total secara positif.

Penilaian tambahan di tahun 2021 yang mengkhususkan diri dalam studi terhadap manusia menyimpulkan bahwa cuka sari apel memiliki manfaat untuk tingkat kolesterol total.

Akan tetapi, kedua tinjauan itu menggarisbawahi ketidakcukupan dalam hal mutu maupun kuantitas studi yang memperkuat pernyataan tersebut.

Para peneliti harus melaksanakan lebih banyak riset lagi sebelum bisa mengambil kesimpulan yang pasti.


5. Meningkatkan Kesehatan Kulit

Sebagian orang mengonsumsi cuka apel sebagai solusi alami untuk masalah pada kulit seperti kekeringan dan eksem.

Kulit pada umumnya memang agak asam. Akan tetapi, bagi mereka yang mengidap eksim, tingkat keasaman kulit bisa jadi lebih rendah. Penggunaan cuka sari apel yang sudah diperairkan dan dioleskan ke kulit dapat membantu menyegarkan lagi kadar pH alami tersebut, sekaligus memperkuat pertahanan kulit.

Akan tetapi, studi-studi tidak selalu menyokong pernyataan tersebut dan memberikan peringatan mengenai hal itu.
cuka sari apel
Justru bisa memicu iritasi pada kulit sebagian orang, khususnya bagi mereka yang mengidap masalah kulit seperti eksim.

Bicarakan dengan dokter sebelum memulai perawatan baru, khususnya jika area kulit Anda sedang bermasalah. Jauhi penerapan cuka murni ke atas kulit karena bisa menimbulkan iritasi atau luka bakar.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com