AsahKreasi
– Baru-baru ini, pengelola Taman Safari Indonesia (TSI) menjadi perhatian publik. Hal ini berawal dari munculnya tuduhan penyalahgunaan oleh tempat hiburan tersebut terhadap mantan pekerja Oriental Circus Indonesia (OCI).
Beberapa eks pesulap dari OCI melaporkan masalah yang berlangsung bertahun-tahun lalu kepada Komnas HAM, Kementerian PPPA, pihak kepolisian, dan juga Komisi III DPR RI.
Mantan anggota sirkus OCI menyatakan bahwa mereka direkrut saat masih kecil, terpisah dari keluarga, dipaksa untuk tampil di berbagai pertunjukan sirkus, serta menderita perlakukan buruk selama bertahun-tahun.
Menjawab tuduhan tersebut, Taman Safari Indonesia menyangkalnya. Sesuai dengan penjelasan dari pengelola, TSI dan OCI merupakan dua badan usaha terpisah; karenanya, keluhan mantan pegawai OCI sebenarnya tidak tepat sasaran.
Pemilik Taman Safari Indonesia
Menurut situs web resmi mereka, Taman Safari Indonesia dibentuk oleh Hadi Manansang bersama ketiga putranya yakni Jansen Manansang, Tony Sumampau, dan Frans Manansang.
Sejarah awal pendirian Taman Safari Indonesia juga dituliskan dalam buku berjudul
“Tiga Macan Safari:Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen”
.
Pada awalnya, Taman Safari Indonesia dimulai saat Hadi Manansang membawa tiga buah hatinya untuk mangamen di sekitar alun-alun, lapangan, kelenteng, sekolah, dan sampai ke paguyuban komunitas Tionghoa.
Peragaan dan pertunjukan menggunakan trisula (senjata tajam dengan tiga ujung) dilaksanakan oleh mereka di era 1950-an. Selain menyelenggarakan sirkus, mereka juga memasarkan obat tradisional buatan sendiri untuk mengobati koyok atau cedera.
Pada sekitar tahun 1963-1964, Hadi Manansang mendirikan Bintang Akrobat dan Gadis Plastik. Lima tahun setelahnya, tepatnya di 1972, Oriental Show muncul kembali dengan nama baru yaitu Oriental Circus Indonesia.
Semua aspek pertunjukan sirkus ini telah dipersiapkan oleh Hadi bersama keturunannya. Ini mencakup perekrutan artis sirkus, pelatihan hewan, pembuatan tenda, penyediaan makanan, pengangkatan perlengkapan, serta penanganan izin yang diperlukan.
Dimulai dari sirkus beserta hasrat Hadi pada sang bintang, hal tersebut mengantarkan kelahiran Taman Safari Indonesia. Pengelola Taman Safari Indonesia pun menujukan usahanya demi misi pelestarian satwa liar.