Video monolog Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming tentang bonus demografi yang ada di kanal YouTube pribadinya telah menerima sekitar 130 ribu dislikes dari penonton. Menurut Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantorno, postingan video tersebut merupakan metode untuk menyampaikan komunikasi sehingga publik dapat menghindari bias saat memperoleh informasi.
Terkadang informasi yang tersebar sering kali telah distorsi dan tak akurat, oleh sebab itu, sangatlah penting jika para petugas pemerintah dapat memberikan langsung data yang tepat yang mereka miliki, termasuk Bpk Wakil Presiden, ungkap Juri merespon video monolog Gibran, demikian dilansir dari Antara.
Menurutnya, para petugas publik pasti mempunyai kebutuhan untuk menginformasikan berbagai hal penting terkait dengan program-program pemerintahan serta masalah-masalah lain pada rakyat. Menurut pandangannya, situasi seperti itu sebenarnya bagus supaya dapat memberikan informasi secara tepat dan benar.
“Satu tugas dari seorang pejabat adalah berbicara, begitu pula dengan Bpk. Presiden, WakilPresiden, dan seluruh Menteri; mereka harus berbicara untuk mengemukakan kebijakannya, kapan lagi kalau bukan saat sedang bekerja?” ungkapnya.
Video monolog di laman YouTube-nya mendapat banyak ketidaksetujuan atau dislikes dengan angka mencapai ratusan ribu. Di dalam video selama 6 menit dan 19 detik tersebut, Gibran menyuarakan pandangannya tentang peranan penting pemuda dalam mengantisipasi puncak Bonus Demografi yang diperkirakan terjadi antara tahun 2030 sampai 2045.
Dia menegaskan bahwa generasi muda tidak hanya merupakan “aset,” tapi juga “solusi untuk tantangan mendatang.” Di samping itu, dia juga menyambungkannya dengan kesuksesan film animasi “Jumbo” yang dirilis oleh sineas lokal kita dan telah mencapai angka 4 juta penonton. Film ini pun berencana ditayangkan di 17 negara Asia dan Eropa.
“Kemarin saya menonton film Jumbo, hasil karya animator muda Indonesia, ini menjadi era baru industri animasi Indonesia,” kata Gibran dalam video di kanal YouTube resminya Gibran Rakabuming, Sabtu (19/4).
Dia menyampaikan bahwa manusia tidak akan digantikan oleh kecerdasan buatan (AI). “Oleh karena itu, AI sebenarnya bukanlah ancaman. Orang yang tidak memakai AI akan kalah bersaing dengan orang yang menggunakan AI.”
Tapi, cerita itu tidak mendapatkan sambutan baik dari pengguna media sosial. Banyaknya dislike terhadap postingan tersebut melebihijumlah like yang didapat.
Leave a Reply