Skip to content

Rupiah Melemah: Ini Dia Prakiraan Jangka Menengahnya


AsahKreasi.CO.ID – JAKARTA.

Nilai tukar rupiah kelihatan tetap lemah. Bahkan, keberadaannya telah merosot sebesar 3,57% dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun 2025. Menurut data Bloomberg yang dirilis pada hari Rabu (16/4), rupiah berada di level Rp 16.837 per dolar AS, menunjukkan penurunan 0,06% jika dibandingkan dengan transaksi hari sebelumnya.

Meskipun demikian, dolar AS juga mengalami pergerakan yang mirip. Indeks dolar (DXY) mencatatkan penurunan sebesar 8,24%.

year-to-date

(ytd) Sekarang nilai itu berada di bawah 100 pada tingkat 99,6.

David Samuel dari Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat bahwa walaupun nilai tukar dolar Amerika Serikat sedang meningkat, terdapat beberapa hal lain yang perlu diamati.

emerging market currency

lainnya, tetapi terhadap

hard currency,

Mata uang dari negara superpower tersebut malah mengalami penurunan nilai.

Sebagai informasi tambahan, beberapa mata uang besar menunjukkan kinerja yang kuat di tengah perlambatan dolar Amerika Serikat. Nilai tukar Swiss Franc (CHF) bahkan melampaui dolar dengan keuntungan sebesar 10,96%.

year-to-date

(Yesterday) Dihiasi dengan Yen Jepang yang mengalami kenaikan sebesar 10,22%, melebihi Dollar Amerika Serikat dalam rentan waktu tersebut.

Maka, investor lebih condong untuk memercayai mata uang mayor sebagai bentuk aset.

safe heaven

terang David kepada AsahKreasi.co.id, Rabu (16/4).


Rupiah Diproyeksikan Terus Mengalami Penurunan, Berikut Adanya Sentimen yang Memengaruhinya Kamis (17/4)

Meskipun demikian, David berpendapat bahwa prospek rupiah di tengah-tengah periode sedang masih condong untuk menguat secara stabilitas karena adanya pengurangan tekanan dari luar negeri. Terlebih lagi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menahan implementasi kebijakan tariff impor hingga 90 hari mendatang, kecuali bagi produk-produk asal Cina.

“Sementara di sisi lain, hal ini dapat meningkatkan tekanan meski agak berkurang,” jelas David.

Namun di sisi lain, langkah Trump yang membebaskan China dari daftar tersebut bisa berbalik arah dan merugikan prospek perekonomian dalam negeri di masa depan. Demikian pendapat Josua Pardede, Ekonom dari Bank Permata.

Dalam konteks domestik, berbagai data ekonomi Indonesia yang mengindikasikan penurunan kecepatan pertumbuhan pun ikut mempengaruhi gerak nilai tukar rupiah. Salah satu datanya adalah Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), yang diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) pada bulan Maret tahun 2025, mencatat angka 121,1; ini merupakan pengurangan sebanyak 5,3 poin dibanding dengan periode sebelumnya.

“Penurunan tersebut juga disertai dengan berbagai indikator lain seperti PMI sektor manufaktur dan data terkait penjualan kendaraan bermotor. Oleh karena itu, menurut Josua untuk sementara waktu kondisinya masih tertekan,” jelaskan Josua saat wawancara dengan AsahKreasi.co.id pada hari Rabu, 16 April.

Walaupun demikian, mata uang Garuda cenderung berada di bawah level Rp 17.000 per dolar AS dalam rentang waktu singkat. Hal tersebut didorong oleh peningkatan cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret tahun 2025 serta adanya ruang bagi Bank Indonesia untuk melakukan intervensi demi menstabilkan nilai tukar rupiah.


Research & Education Coordinator

Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menyampaikan, walaupun Bank Indonesia (BI) sudah cukup tanggap saat melakukan tindakan di pasar mata uang asing dan Surat Berharga Negara (SBN), namun harus dipertimbangkan pula beberapa opsi alternatif bila tekanannya berlanjut. Misalnya saja area untuk campur tangan BI semakin sempit serta stok devisa yang kian berkurang.

Menurut proyeksinya, antara bulan April sampai Juni, nilai tukar rupiah diprediksikan berkisar dari Rp 16.800 per dolar AS hingga Rp 17.200 per dolar AS. Secara umum, diharapkan akan tetap terkonsentrasi dengan penurunan sekitar level psikologis Rp 17.000 per dolar. Demikian disampaikan oleh Nanang kepada AsahKreasi.co.id, Rabu (16/4).


Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.837 Per Dolar AS Hari Ini 16 April 2025, Baht Naik 1%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *