BANDUNG, AsahKreasi
– Rancangan untuk menghidupkan kembali lintasan-lintasan kereta api yang sekarang tidak beroperasi di daerah Jawa Barat terus dikembangkan.
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung berencana untuk memulihkan jalur secara bertahap dengan menentukan urutan prioritas terlebih dahulu bagi setiap jalur yang akan diselesaikan.
“Sebelum memulai, kita harus tentukan terlebih dahulu tingkatan prioritas untuk rute-rute yang akan direaktifkan,” jelas Kepala BTP Bandung Endang Setiawan ketika diwawancara, Senin (21/4/2025).
Paling sedikit, ada kelima rute kereta api ini termasuk dalam skema pemasaran aktif di Jawa Barat: Bandung-Ciwidey dengan jarak 37,8 kilometer, Garut-Cikajang sepanjang 28,2 kilometer, Rancaekek-Tanjungsari mencapai 11,5 kilometer, Cipatat-Padalarang berjalan selama 17 kilometer, serta Banjar-Cijulang yang membentangkan diri hingga 82 kilometer.
Sebagian dari jalur-jalur tersebut telah dipakai oleh masyarakat untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai rute lalu lintas publik dan area pemukiman yang dilengkapi bangunan tetap.
Oleh karena itu, proyek revitalisasi ini secara tidak terhindarkan perlu mengosongkan tanah jalur kereta yang telah berubah fungsi menjadi fasilitas publik atau tempat tinggal warga.
“Kami sekarang sedang menginventarisir data-data penelitian, yang mencakup keperluan lahan dan masih menantikan petunjuk dari Menteri Perhubungan beserta pihak Provinsi Jawa Barat,” jelas Endang.
Setelah kumpulan data penelitian tersebut terhimpun, baru BTP akan menentukan urutan prioritas mana yang perlu diaktifkan lebih dahulu.
Prioritas tersebut mengukur akibat dari suatu dampak serta beban biaya apabila tindakan reaktivasi dijalankan.
“Terkait dengan budget, kita pun belum bisa memberikan jawaban karena masih menantikan petunjuk,” ujarnya.