Your cart is currently empty!
AsahKreasiNaturalisasi Tim nasional sepak bola Indonesia sekali lagi menjadi perhatian, dan kali ini sorotannya berasal dari masyarakat di Negara Cherry Blossom, Jepang.
Jepang bakal bertemu dengan Timnas Indonesia pada pertandingan terakhir putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tim Laskar Samurai Biru akan menghadapi skuad Garuda pada tanggal 10 Juni 2025, dan kita mencoba menganalisis kekuatan timnas Indonesia.
Namun, sebelumnya, Jepang akan mengunjungi Australia terlebih dahulu pada tanggal 5 Juni 2025.
Hasil kedua laga tersebut tak lagi mempengaruhi posisi Jepun yang telah pasti melaju ke Piala Dunia 2026.
Akan tetapi, fokus utama mereka juga tertuju pada kekuatan tim lawan, dengan perhatian khusus kepada Timnas Indonesia.
Dengan menggunakan salah satu platform lokal bernama Soccerdigestweb.com, masyarakat Jepang mencoba mengukur seberapa kuat timnas Indonesia atau skuad Garuda tersebut.
Tim yang diisi oleh sejumlah besar pemain asing, mirip seperti halnya tim nasional China.
Namun, perbedaannya adalah bahwa Cina mengnaturalisasikan pemain asing, sedangkan Indonesia mengnaturalisasikan pemain berketurunan.
Walaupun demikian, media asal Jepang itu menganggap bahwa baik China maupun Indonesia tidak menyajikan sebagai ancaman.
Kecil kemungkinannya China dan Indonesia akan menjadikan ancaman serius bagi posisi Jepang apabila mereka tetap bergantung pada pemain naturalisasi.
Sementara itu, jika baik Indonesia maupun China bergantung pada pemain naturalisasi, peluang keduanya menjelma sebagai rival (Jepang) cukup tipis.
Pada aspek lain, apabila terdapat seorang pemain sepak bola yang tiba di Jepang dengan niat untuk mendapatkan kewarganegaraan.
“Oleh karena itu, peraturan yang ketat dari FIFA mencegah mereka berpartisipasi dalam tim nasional Jepun,” demikian ditulis oleh Soccerdigestweb.com.
Menarik untuk dicatat, karena Jepang dikenal sebagai salah satu dari beberapa negara di Asia yang menjadi pelopor dalam proses naturalisasi atlet.
Praktik ini telah dilakukan oleh Jepang sejak 1965, yaitu jauh lebih dini 34 tahun dibandingkan Jerman, dan terkenal karena proses naturalisasinya pada para pemain bola.
Pada masa tersebut, Jepang mengnaturalisasikan Nelson Yoshimura dan di masuk tahun 1990-an proses naturalisasi menjadi semakin sering terjadi.
Baru mulai berkurang sejak masuk abad ke-21, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) mengganti hal tersebut dengan fokus pada pelatihan pemuda.
Oleh karena itu, saat ini banyak peserta asal Jepang yang meraih kesuksesan gemilang di Eropa.
Sebagai contoh adalah Takefusa Kubo, Kaoru Mitoma serta yang lain-lainnya, atau di masa lalu terdapat pula Shinji Kagawa, Shunsuke Nakamura dan lain-lain.
Leave a Reply