Home / sports /

Rafael Struick: Dari Penalti ke Kekosongan dalam Pertandingan untuk Brisbane Roar


AsahKreasiRafael Struick belum pernah mencapai skuad Brisbane Roar sejak menyebabkan kontroversi ketika berhadapan dengan tim nasional Australia.

Rafael Struick menghadapi musim perdana yang cukup menantang di Brisbane Roar.

Pemain serangan tim nasional Indonesia tersebut meninggalkan kenyamanannya di ADO Den Haag guna mencari waktu bermain yang lebih rutin di Liga Australia.

A-League musim 2024/25 nyaris selesai, Struick baru tampil dalam 10 laga dengan total waktu main 239 menit.

Pada saat pertandingan club-nya mulai terhambat di tingkat klub, dia masih cukup sering tampil untuk tim nasional Indonesia.

Pada istirahat internasional bulan Maret kemarin, dia tampil sebagai pemain utama ketika tim nasional Indonesia bertandang ke Australia.

Pada tanggal 20 Maret, para penggemar di Australia akan bisa menyaksikan Struick yang umumnya memakai kostum oranye untuk Brisbane Roar, saat ini berpakaian dengan warna Merah Putih.

Struck nyaris menghadiahi negara tersebut dengan sesuatu yang menyakitkan setelah mendapat dukungan di menit ketujuh.

Gerakan Struick di dalam area seluas 16 meter dan perubahan arah yang dia lakukan mengakibatkan Kye Rowles melakukan pelanggaran terhadapnya sehingga mendapatkan hadiah tendangan penalti.

Jika tendangan penalti tersebut berubah menjadi gol, Indonesia akan memimpin 0-1 dan Struick menyampaikan pesan kepada pendukung Australia bahwa dia mampu tampil dengan baik.

Nasib malang menimpa tendangan penalti milik Kevin Diks, bola yang ia kendalikan tepuk tiang gawang dan tidak berhasil masuk.

Indonesia gagal memimpin dan justru menelan kekalahan telak 5-1 ketika wasit meniupkan peluit penutup pertandingan.

Setelah pertandingan itu, sang juru taktik Patrick Kluivert tidak menurunkan Struick di laga selanjutnya melawan Bahrain.

Demikian juga sang pelatih Ruben Zadkovich pada tingkat klub, yang mengambil tindakan lebih keras setelah Struick kembali ke Brisbane Roar.

Setelah istirahat internasional, Brisbane Roar akan bertanding di tiga pertandingan selanjutnya menghadapi: Auckland FC, Macarther FC, dan Melbourne City.

Pada ketiganya itu, Struick tidak pernah dimasukkan ke dalam tim untuk pertandingan!

Adakah rasa ketidaksukaan dari lembaga Australia terhadap Struick yang telah menghasilkan tendangan pinalti saat bermain melawan mereka?

Hampir mustahil demikian, sebab Brisbane Roar dikendalikan oleh pemilik asal Indonesia bernama Anindya Bakrie.

Sebab kurangnya peluang bertanding bagi pemain depan berusia 22 tahun tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh persaingan ketat karena dia merupakan pemula yang masih dalam proses adaptasi.

Cuaca, yang utamanya, suhu mencapai 37 derajat Celcius pada hari ini. Karena itu, kita mulai latihan lebih pagi dan menyelesaikannya juga lebih cepat.

Saya rasa ini baik untuk menjadi jujur, terlebih lagi saya berpikir tentang aspek fisik yang lebih banyak dibandingkan dengan Liga Belanda.

“Sedikit kurang teknikal, namun tetap pada tingkat yang baik,” ujar Rafael Struick mengenai Australia.

Brisbane Roar akan berjumpa dengan Western United dalam pertandingan lanjutan A-League esok hari.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com