MOSKWA, AsahKreasi
– Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan bersedia membuka jalan untuk mencapai perjanjian damai yang berkelanjutan dengan Ukraina.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, setelah bertemu dengan Putin di Saint Petersburg pada hari Jumat (11/4/2025).
Pada wawancara yang ditayangkan melalui
Fox News
Pada hari Senin, 14 April 2025, Witkoff menyampaikan bahwa walaupun Trump sudah berkali-kali mendorong Rusia dan Ukraina agar mengakhiri konflik mereka, usaha mencapai gencatan senjata tetap tidak berhasil sampai saat itu.
\”Permintaan Putin adalah tercapainya perdamaian permanen. Kami telah mendapat jawaban positif mengenai hal ini,\” ujar Witkoff, seperti dikutip
AFP
, Selasa (15/4/2025).
Witkoff mengakui bahwa proses meraih kedamaian takkan selesai dengan cepat. Akan tetapi, dia sangat percaya ada peluang signifikan untuk mendapat keberhasilan besar dan mendorong perubahan substansial pada perselisihan yang telah memasuki masa ketiga tahun tersebut.
\”Mungkin kita sedang menghadapi hal yang sungguh penting,\” katanya.
Ia juga menilai bahwa potensi perdamaian tidak hanya penting bagi Rusia dan Ukraina, tetapi juga bagi stabilitas global.
Pembicaraan antara Witkoff dan Putin tidak hanya mencakup masalah perdamaian, tetapi juga mengangkat potensi perubahan dalam struktur hubungan ekonomi diantara Rusia dan Amerika Serikat.
\”Saya yakin terdapat kesempatan untuk mengubah hubungan antara Rusia dan AS lewat sejumlah peluang bisnis yang amat menjanjikan, hal ini bisa membawa ketenangan tambahan ke wilayah tersebut,\” ungkap Witkoff.
Walaupun sudah banyak usaha diplomasi yang dikerahkan, sampai sekarang belum ada perkembangan berarti mengenai sasaran utama Trump, yaitu pencapaian gencatan senjata di Ukraine.
Sebelumnya, Putin menolak tawaran gabungan dari Amerika Serikat dan Ukraina yang mendorong untuk mengakhiri konflik sepenuhnya dan tanpa persyaratan apapun.
Kremlin menyatakan akan berhenti dari operasi militernya di Laut Hitam apabila negara-negara Eropa Barat setuju untuk mencabut beberapa sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap Rusia.