Skip to content

Profil Kilmar Abrego Garcia: Si Pria yang Tersesat dalam Deportasi AS


KILMAR

Abrego Garcia

tidak akan pernah menduga bahwa kehidupan pribadinya nantinya berakhir di penjara raksasa ‘CECOT’ yang kondang. Pria ini berasal dari

El Salvador

ini dideportasi oleh perintah

Donald Trump

Dan ternyata ini merupakan suatu kesalahan.


Kilmar Abrego Garcia saat ini berada dalam situasi sulit karena kedua negara tersebut menolak untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang telah merusak kehidupannya.

Siapa Kilmar Abrego Garcia?


Dikisahkan



Mint



Perjalanannya yang dimulai oleh Kilmar Abrego Garcia dari El Salvador mirip dengan kisah banyak orang lainnya. Nasib seakan menguntungkannya saat dia berhasil masuk ke Amerika Serikat tanpa izin resmi dan mulai merencanakan hidup barunya di sana.


Selama 14 tahun ia bermukin di sana, dia bekerja dalam bidang konstruksi, merintis sebuah hidup, bersatu dengan pasangan serta mendidik keturunan mereka. Namun hingga tanggal 12 Maret 2025, Abrego Garcia diberhentikan oleh petugas imigrasi yang menyampaikan kesalahan informasi seputar perubahan statusnya sesuai catatan sidang. Setelah diselidiki terkait keterlibatannya dengan sindiket gangster, individu tersebut dipindahkan menuju fasilitas tahanan di negara bagian Texas.


Pemerintah Trump memutuskan untuk mendepartasi dia kembali ke El Salvador, tetapi setelah itu mereka mengakui bahwa perpindahan tersebut hanyalah sebuah kesalahan administratif.


Walaupun datang secara illegal, Abrego Garcia sudah resmi menjadi warganegara Amerika Serikat bersama dengan istrinya dan anak laki-lakinya sejak tahun 2019. Status ini melindunginya dari deportasi kembali ke El Salvador dikarenakan hakim memutuskan, setelah meninjau kasusnya, bahwa hidupnya terancam jika berada di negara asalnya tersebut. Ia saat ini tengah menjalani status ‘penghentian pengembalian’.

deportasi

“, yang berarti dia diperbolehkan bertahan di AS lantaran risiko bahayanya jika kembali ke El Salvador.


Akan tetapi, tantangan terbaru muncul: Presiden El Salvador tersebut.

Nayib Bukele

Tidak rela untuk mengirimkannya kembali ke Amerika Serikat. Presiden tersebut juga menyatakan tidak akan melepaskan dia dari penjara yang besar itu.

Bagaimana Kelanjutan Masa Depan Abrego Garcia Setelah Ini?


Kasus Kilmar Abrego Garcia — di tengah jutaan individu yang ditendangkan — mendapat sorotan global saat dia mencoba memulihkan hidupnya di Amerika Serikat. Akan tetapi, pertempurananya lawan larangan dari kedua figur paling berpengaruh planet ini—Donald Trump dan Presiden El Salvador Nayib Bukele—adalah suatu tantangan yang mesti dilewati secara sepihak oleh dirinya.


Terkurung dalam penjara raksasa ‘CECOT’ di El Salvador, Kilman Abrego Garcia saat ini berada dalam situasi sulit antara dua negara yang enggan mengakui tanggung jawab mereka atas kesalahan yang telah meruntuhkan kehidupannya.


Di tahun 2019, saat kasusnya sedang diproses, seorang hakim imigrasi menyatakan bahwa dia tidak bisa dideportasikan ke El Salvador atas dasar bukti yang menunjukkan adanya ancaman dari beberapa anggota geng.


Hakim menyatakan bahwa seorang anggota geng di El Salvador telah “mengejar dan mengancamnya dengan kematian akibat usaha makanan tradisional pupusa yang dimiliki oleh keluarganya.”


Akan tetapi, dia mungkin akan diusir ke negara lain.


Pada bulan Maret kali ini, pihak berwenang di bawah kepemimpinan Trump menahannya atas dasar tuduhan pada tahun 2019 yang menyebutkan bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok geng bernama MS-13, sejalan dengan konfirmasi oleh “sumber yang bisa dipercayakan”. Kilmar Abrego Garcia kemudian dibawa naik ke dalam pesawat dan ditransfer menuju El Salvador, meskipun ada putusan tertentu pada tahun 2019 tersebut.


Kini, pemerintah Trump menyebut masalah tersebut sebagai “keliru administrasi.” Di penghujung bulan Maret, Kilmar Abrego Garcia bersama keluarganya menuntut sejumlah petinggi di pemerintahan Trump dengan tujuan mencegah pemulangan dirinya. Hakim Pengadilan Distrik Amerika Serikat, Paula Xinis, juga menjatuhkan putusan yang mengklaim tindakan mendepartemenkilarnya ke El Salvador adalah “pelanggaran hukum,” serta memberi perintah pada pihak berwenang Trump supaya membawa kembali Keilmara tidak melewati tanggal 31 Maret.


Donald Trump merespons keputusan itu dengan berkata, “Apabila Mahkamah Agung memerintahkan untuk mengembalikan sesuatu kepada siapa pun, maka itulah yang akan saya lakukan. Saya menghargai Keputusan Mahkamah Agung.”

Mengapa Presiden El Salvador Menentang Pengembaliannya?


Dilansir



News Nation Now



, Trump bertemu dengan Presiden Nayib Bukele di White House pada hari Senin, tanggal 14 April 2025. Bukele menegaskan dalam pertemuan itu bahwa dirinya tak berniat membawa kembali Abrego Garcia ke AS. “Mengapa saya harus memulangkan orang ini ke Amerika Serikat?” tanyanya. “Apakah saya yang menyelundupkannya ke sana? Jelas sekali jawabnya adalah tidak.”



The Washington Post



melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio menegaskan bahwa Trump beserta rezimnya berhak untuk tidak tunduk pada arahan pengadilan tersebut. Dia menyampaikan, “Tidak ada mahkamah di wilayah Amerika Serikat yang diberi wewenang untuk melaksanakan urusan diplomatik negara kita.”


Lanjutan dari pernyataan tersebut dia menambahkan, “Saya bingung dengan pertanyaannya. Pria itu merupakan warga negara El Salvador. Ia tinggal di Amerika Serikat tanpa izin resmi dan sudah dideportasi kembali ke negeranya.” Selain itu, Bukele pun menyampaikan bahwa dirinya tidak berniat untuk melepaskannya jika sampai dipulangkan ke negaranya. Hal ini berarti Abrego Garcia akan terus ditahan di pusat tahanan raksasa ‘CECOT’ yang ada di El Salvador.


Pada pertemuan antara Bukele dan Trump, sang presiden Amerika Serikat tersebut berkomentar, “Kamu mendukung kita,” merujuk kepada El Salvador yang menyimpan para migran yang telah ditendang keluar AS dalam fasilitas tahanan berkeamanan tinggi di sekitar kota San Salvador.


Sejak bulan Maret, El Salvador sudah menerima lebih dari dua ratus imigran asal Venezuela yang dianggap Amerika Serikat terkait dengan aktifitas geng serta tindakan kekerasan. Bagi memperkuat usaha pengusiran migran bertujuan Trump, disetujui sebuah perjanjian sebesar enam juta dolar AS guna mengantarkan pelaku diduga anggota geng-geng itu menuju lembaga pemasyarakatan di El Salvador.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *