Skip to content

Persaingan Sengit 8 Bank Besar: BCA Unggul, PNBN dan MEGA Tanding Langkah


AsahKreasi

, JAKARTA — Catatan kinerja yang beragam dicatatkan
bank
-bank milik
konglomerat
Indonesia pada 2024. Sebagian
emiten bank
merekam peningkatan keuntungan, meskipun bagian lain masih menghadapi tekanan terkait performanya.

Bank-bank milik sejumlah konglomerat ini terbagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan struktur modalnya, yaitu Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) I untuk bank dengan modal inti kurang dari 6 triliun rupiah, KBMI II bagi mereka yang memiliki modal inti antara 6 hingga 14 triliun rupiah, KBMI III mencakup bank dengan modal inti berkisar antara 14 sampai 70 triliun rupiah, serta KBMI IV untuk bank yang mempunyai modal inti lebih besar dari 70 triliun rupiah.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), yang juga dikenal sebagai BCA dan dimiliki oleh saudara-saudara Hartono, menduduki posisi paling atas dalam hal keuntungan di antara bank-bank besar lainnya. Laba bersih mereka tahun sebelumnya telah mencapai angka Rp54,8 triliun.


Pefindo Dapatkan Izin Untuk Jual Obligasi Bank Senilai Rp12,6 Triliun

Bank Panin dan Bank Mega menduduki peringkat kedua dan ketiga, di mana keduanya mencatatkan keuntungan bersih yang hampir sama.

Di sisi lain, Bank Jago dan Bank Mayapada melaporkan peningkatan laba yang positif dengan pertumbuhan signifikan.

:

Aliran Dividen dari Bank-Menengah seperti BNGA, BBTN, BNLI, NISP, MEGA, serta BDMN

Berikut rangkuman

Bisnis

mengenai kinerja 8 bank milik konglomerat pada 2024.

BCA

PT Bank Central Asia Tbk. (
BBCA
) membukukan laba bersih konsolidasi senilai Rp54,8 triliun sepanjang 2024, tumbuh 12,7% secara tahunan (

year on year

/YoY) dari Rp48,6 triliun sepanjang 2023.

:

Sah! Dosen di 29 Kampus BLU Bakal Terima Tukin Kemendiktisaintek, Ini Daftarnya

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kinerja pada 2024 sejalan dengan penyaluran kredit yang senilai Rp922 triliun atau tumbuh 13,8% (YoY).

Dari sisi pendanaan, BCA menghimpun dana murah atau CASA yang berkontribusi sekitar 82% dari total dana pihak ketiga (DPK), yakni tumbuh 4,4% hingga mencapai Rp924 triliun.

Bank Panin

PT Bank Panin Tbk. (
PNBN
Milik Mu’min Ali Gunawan mencatatkan laba bersih setelah pajak yang telah dikonsolidasikan sebesar Rp2,87 triliun untuk seluruh tahun 2024, mengalami penurunan 4,62% dibandingkan dengan angka Rp3,01 triliun di tahun 2023.

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan bahwa tahun lalu perusahaan terus membangun dana talangan untuk menyiapkan diri atas kemungkinan penurunan mutu portofolio kreditnya dengan mencatat beban provisi sebesar Rp1,68 triliun.

“[Angka tersebut] di bawah nilai tahun 2023 sebesar Rp2,77 triliun,” katanya dalam pernyataan pers pada Rabu (26/2/2025).

Bank Mega

PT Bank Mega Tbk. (
MEGA
)Laba bersih perusahaan milik taipan Chairul Tanjung mencapai Rp2,63 triliun di tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 25,04% dibandingkan denganRp3,51 triliun yang dicatatkan pada tahun 2023.

Menurut laporannya, penurunan labanya sesuai dengan penghasilan bunganya yang berkurang sebesar 7,83% (Year over Year) di mana jumlahnya turun dari Rp5,53 triliun pada tahun 2023 hingga mencapai Rp5,10 triliun pada tahun 2024. Hal ini terkait dengan rasionya.

net interest margin

(NIM) Saham Bank Mega mengalami penurunan dari angka 5,21% di tahun 2023 hingga mencapai 4,64% di tahun 2024.

Pendapatan berbasis komisi (

fee-based income

Bank Mega tetap mengalami pertumbuhan yang ringan sebesar 1,5% (Year over Year/YoY) menjadiRp1,7 triliun. Meskipun demikian, biaya untuk penurunan nilai aset finansial atau disebut juga sebagai provision meningkat signifikan sebanyak 10,71% sampai mencapai Rp215,8 miliar, sementara itu bobot beban tambahan naik 4,20% hingga berada di posisi Rp1,69 triliun.

Bank Jago

PT Bank Jago Tbk. (
ARTO
) yang dimiliki oleh Jerry Ng menghasilkan keuntungan bersih setelah pajak (

net profit after tax

sebanyak Rp129 miliar sepanjang tahun 2024.

Kepala Eksekutif Bank Jago Arief Harris Tandjung menyebutkan bahwa pencapaian tersebut meningkat 78% bila dibandingkan dengan keuntungan tahun 2023 yang mencapai Rp72 miliar.

“Dinamika ekonomi serta politik, baik lokal maupun internasional, menghadirkan banyak kesulitan pada tahun 2024. Walau demikian, Bank Jago mampu menyelesaikan tahun tersebut dengan sukses melalui peningkatan bisnisnya,” ujar Arief seperti disampaikan secara resmi pada hari Jumat, tanggal 21 Maret 2025.




Berikutnya: Bank yang Dimiliki oleh Anthoni Salim, Hary Tanoe, hingga Dato’ Sri Tahir


Bank yang Dimiliki oleh Anthoni Salim, Hary Tanoe, sampai Dato’ Sri Tahir

Bank INA

PT Bank Ina Perdana Tbk. (
BINA
atau Bank INA yang dimiliki oleh taipan Anthoni Salim, mencatatkan laba bersih senilai Rp81,85 miliar untuk tahun 2024.

Hasil tersebut telah disesuaikan menjadi 60,6% dari laba bersih senilai Rp207,88 miliar yang dicapai di tahun sebelumnya.

Pendapatan bunga bersih Bank INA mencatatkan angka Rp713,06 miliar di tahun kemarin, naik sedikit 0,44% (Year-on-Year/YoY) dibandingkan denganRp709,97 miliar yang dicatatkan pada tahun sebelumnya.

Bank MNC

PT Bank MNC International Tbk. (
BABP
) yang dimiliki oleh konglomerat Hary Tanoesoedibjo mencatatkan laba bersih sebesar Rp74,85 miliar di tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,94% secara year-on-year dibandingkan dengan laba bersih senilai Rp77,92 miliar pada tahun 2023.

Pendapatan bunga bersih Bank MNC berkurang sebesar 13,05%, yaitu dari angka Rp630,89 miliar di tahun 2023 menjadi Rp548,58 miliar di tahun 2024.

Meskipun begitu, kerugian akibat penyusutan nilai aset finansial atau disebut juga sebagai pencadangan Bank MNC berkurang sebesar 56,74% dari angkaRp96,56 miliar di tahun 2023 hingga mencapai Rp41,77 miliar di tahun 2024.

Bank Mayapada

PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (
MAYA
Milik konglomerat Dato’ Sri Tahir mencatatkan laba bersih sebesar Rp25,57 miliar di tahun 2024, naik 15,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangannya, capaian itu didorong oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp2,58 triliun atau tumbuh 20,16% sepanjang tahun lalu.

Pemberian kredit oleh Bank Mayapada mencapai angka Rp106,53 triliun, mengalami pertambahan sebesar 2,9 persen. Sementara itu, pada segmen penyimpanan, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan Bank Mayapada tercatat senilai Rp126,37 triliun dan meningkat menjadi 8,38% dibandingkan periode setahun lalu.

Bank Sampoerna

PT Bank Sahabat Sampoerna
Bank yang dimiliki oleh keluarga kaya Sampoerna mencatatkan keuntungan bersih sebesar Rp15 miliar di tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 75,74% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (Year-on-Year/ YoY) yaitu dariRp62 miliar pada tahun 2023.

Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah terdapatnya beban berupa pengurangan nilai aset finansial.

impairment

Yang meningkat 35% YoY menjadi Rp281 miliar tahun lalu. Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, mengatakan bahwa itu adalah langkah antisipasi terhadap kemungkinan menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan.

“Oleh karena itu, rasio kredit macet terhadap total pinjaman brutonya tetap dipertahankan sekitar 3,8%, dengan NPL bersihnya mencapai 2,0%,” ucapnya dalam pernyataan tertulis tersebut pada hari Rabu (9/4/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *