AsahKreasi
–
Obrolan yang mendalam hadir pada sesi Artist Talk pada hari kedua pameran Road to ArtJog di Pasar Tunjungan kemarin (20/4). Seniman ternama, Jompet Kuswidanato, berbagi pandangan kreatifnya dengan para peserta yang meliputi pelaku seni, anggota komunitas, serta pecinta kesenian dari Surabaya.
Jompet mengungkapkan berbagai gaya seni serta karya-karya yang dipertunjukkan dalam pameran bernama
Arak-Arak
: Kabut Subuh dan Armada yang Berlalu.
Meliputi ide untuk menghidupkan kembali area di lantai 3 Pasar Tunjungan yang telah tak digunakan selama lebih dari 30 tahun terakhir.
Pada pertemuan dialog tersebut, Jompet menyatakan bahwa instalasinya di pameran memakai elemen gerakan dinamis, sistem pencahayaan, serta harmoni suara. Gaya ini terinspirasi dari percobaan Jompet selama karir seninya.
“Eksplorasi serta percobaan mengenai cahaya, pergerakan kinetik, dan bunyi terpengaruh oleh kegiatan bern musik dan berteater,” jelas Jompet.
Jompet menyajikan identitas seni yang sudah dikembangkannya dalam kurun waktu 24 tahun pada pameran Road to ArtJog tersebut. Koleksi-karyanya yang ditampilkan di lantai 3 Pasar Tunjungan merupakan hasil kumpulan dari perjalanan seninya selama dua puluh tahun. Ini juga mencakup konsep untuk menggabungkan kata
arak-arak
yang menjadi judul pameran.
“Ide gerilya banyak terinspirasi oleh kehadiran kerumunan. Secara poetis, saat berada di tengah keramaian, aku hanya menjadi bagian anonim dari jumlah tersebut,” jelas Jompet sambil menjawab satu pertanyaan dari para peserta Diskusi Seni pada Minggu (20/4) sore itu.
Diskusi seputar seni dan kreasi berjalan santai pada pertemuan tersebut. Dipandu oleh kurator Ayos Purwoaji, setiap karya Jompet dikaji secara berturut-turut. Setiap penjabaran membawa masukan pemikiran yang memacu gairah berkreativitas para peserta dialog, kebanyakan dari kalangan remaja.
TENTANG JOMPET KUSWIDANANTO
▪
Berkesenian aktif selama 24 tahun
▪
Gaya kontemporernya menjadi ciri khas dalam karyanya Jompet.
▪
Genre kontemporer dirancang untuk menggambarkan respons terhadap sejarah melalui diskusi tentang masalah-masalah modern.
▪
Ragam seni kontemporer meliputi percobaan Jompet yang menggabungkan pergerakan benda bergerak dinamis, sistem penerangan, serta penyusunan suara keras.
▪
Tiga metode media tersebut terbentuk berdasarkan pengalaman historis dalam bernyanyi dan bertutur cerita.
▪
Jompet tetap menjadi bagian dari tim aktif Teater Garasi.