Pengunduran Diri Hasan Nasbi Pasca Kontroversi dan Peringatan dari Prabowo


JAKARTA, AsahKreasi

– Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan serta dikenal sebagai Presidential Communication Office (PCO), yaitu Hasan Nasbih, telah mengundurkan diri dari posisinya setelah terjadi perselisihan dan peringatan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Hasan menyatakan telah mengantarkan surat pengundurannya kepada Presiden Prabowo pada tanggal 21 April 2025.

Surat tersebut dikirmankan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi bersama dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Hari ini, tanggal 21 April 2025, tampaknya momen tersebut telah datang. Saya tandai surat pengunduran diri dengan penandatanganan dan mengirmkannya ke Presiden melalui dua teman dekat saya yang juga merupakan Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” ungkap Hasan di akun Instagram @totalpolitikcom pada Selasa (29/4/2025), seperti dilaporkan.

Hasan telah memberikan izin kepada AsahKreasi untuk menggunakan kutipan yang dia berikan itu.

Selanjutnya, Hasan menyebutkan bahwa sudah waktunya baginya untuk menetap di bangku penonton. Ia berencana memberikan peluang pada pihak lain yang lebih mampu.

Dia mengatakan hal itu bukanlah keputusan emosional yang diambil secara segera.

Menurut Hasan, mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala PCO merupakan langkah terbaik untuk mendukung komunikasi pemerintah di masa depan yang lebih baik.

“Saya telah mencapai keputusan final bahwa waktunya bagi saya untuk mundur dari lapangan dan beralih menjadi penonton, sehingga memungkinkan sosok yang lebih mampu melanjutkan peranan dalam pertandingan ini,” katanya.

Hasan menyatakan rasa kebanggannya karena sudah ditunjuk oleh Prabowo menjadi bagian dari tim Menteri Kabinet Merah Putih.

Tetapi, dia juga mengungkapkan permintaan maaf jika layanan yang diberikannya sejauh ini belum sesuai dengan ekspektasi.

“Saya pun perlu mengajukan permohonan maaf kepada Bapak apabila selama melayani Presiden, kinerja saya belum sesuai dengan ekspektasi Bapak,” ujar Hasan.


Kontroversi soal kepala babi

Selama menjabat sebagai kepala PCO, Hasan menghadapi beberapa kontroversi yang bahkan menyebabkannya mendapat teguran dari Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu kontroversi Hasan adalah komentarnya soal teror kiriman kepala babi kepada seorang jurnalis dan host sinar Bocor Alur Politik Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica.

Saat merespons kejadian teror kepala babi yang menimpa Cica, Hasan berkelakar dengan kalimat “dimasak saja”.

“Sudah dimasak aja, sudah dimasak aja,” ucapnya, 21 Maret 2025 bulan lalu.

Reaksi Hasan pada waktu itu menyebar luas di beragam platform media sosial dan mendapat perhatian dari khalayak ramai.

Hari berikutnya, Hasan mengeluarkan pernyataan pembenaran. Dia menyampaikan kesepakatannya atas cara Francisca merespon ancaman tersebut dengan lelucon.

Karena, Francisca pernah memposting sesuatu di media sosial mengenai ancaman berupa kepala babi tersebut.

Menurut Hasan, dengan cara ini sang teroris akan kehilangan akal pikirannya dan merasakan stres karena tujuannya tidak dapat dicapai.

“Malahan aku sependapat dengan cara Francesca menangani ancaman tersebut. Sebab Francesca mengomentari ancaman itu dan akhirnya pelaku pengancam tidak berhasil dalam maksud mereka. Jadi, artinya target awal dari ancaman itu keliru sasarannya,” ujar Hasan saat diwawancara oleh AsahKreasi pada tanggal 22 Maret 2025.


Ditegur Prabowo

Presiden RI Prabowo Subianto juga sempat menyorot komentar Hasan ketika berkelakar saat menanggapi teror terhadap jurnalis Tempo.

Kepala Negara mengakui pernyataan Hasan Nasbi adalah hal yang teledor dan keliru. Ia menambahkan Hasan telah menyesali pernyataannya.

Hal ini disampaikan di hadapan enam pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, pada 6 April 2025.

Namun, pernyataan tersebut sangat ceroboh menurut pendapatku dan sebenarnya adalah kesalahan. Saya rasa beliau merasa penyesalan atas hal ini,” jelas Prabowo seperti dilansir dari YouTube Harian Kompas, pada hari Senin (7/4/2025).

Menurutnya, sebagian besar asistennya merupakan warga negara baru dalam sistem pemerintah dan masih kesulitan menyesuaikan diri dengan peran mereka yang secara konstan menjadi fokus pengawasan publik.

Namun, sebagai kepala negara, Prabowo juga menyadari bahwa ada kesalahan apabila komunikasi dalam pemerintahannya belum optimal.

Namun, menurut saya, jika terjadi kesalahan dalam komunikasi, hal tersebut menjadi tanggung jawab saya sendiri. Sebab tujuan kami adalah untuk memberikan hasil dan mengambil keputusan demi rakyat, “tambahnya dengan tegas.”


Siapa pengganti Hasan?

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto belum menunjuk penggantian untuk posisi yang ditinggalkan oleh Hasan.

Karena Kepala Negara belum juga menandatanganinya atau mengesahkannya, surat pengunduran diri Hasan Nasbi dari posisi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden Republik Indonesia tersebut belum ditetapkan.

“Belum sampai ke tingkat telah ditandatangani apalagi hingga tahapan mencari penggantinya,” ujar Prasetyo saat berbicara dengan para jurnalis, pada hari Selasa malam.

Namun demikian, surat penarikan diri dari Hasan tersebut telah disampaikan kepada Prabowo.

Menurut Prasetyo, kepala negara berencana untuk tetap mengkaji isi dari surat tersebut.

“Terkait pengajuan pensiun dari Pak Hasan, Bapak Presiden telah kami sampaikan dan beliau berkeinginan untuk meninjau lebih dulu,” jelas Jurubicara Prabowo tersebut.

Terpisah, Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa penggantian Hasan Nasbir harus memahami semua keperluan pemimpin negara.

Di samping itu, figur yang akan menjabat sebagai kepala PCO berikutnya perlu memahami pola komunikasi yang diinginkan oleh Prabowo.

“Tentu pertama yang sesuai kebutuhan Presiden, yang paling tahu pola komunikasi yang ingin dibangun oleh Presiden,” ujar Dahnil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Namun, dia menyatakan bahwa masih belum mengetahui orang yang akan mengambil alih posisi dari Hasan Nasbi.

Dahnil menyatakan bahwa Prabowo telah menyinggung sebelumnya tentang tantangan komunikasi yang dihadapi oleh pemerintahan saat ini.

Dia menegaskan bahwa Prabowo sudah memperbaiki diri dengan mengaku adanya masalah dalam komunikasinya.

Presiden pasti akan mengambil keputusan tentang strategi komunikasi terbarunya. Kemarin saat kita semua diundang, setiap menteri dalam kabinet diminta untuk memberikan pesan yang jelas pada publik. Penting agar tidak ada ruang untuk interpretasi ganda sehingga perlu adanya kesadaran atas aspek sensitif situasinya,” ungkapnya.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com