Skip to content

Pemula KTM Gembira Sambut MotoGP Spanyol 2025, Kehebohan Vinales di Lusail Dorong Motivasi


AsahKreasiPembalap junior KTM, Pedro Acasta, senang hati menyongsong MotoGP Spanyol tahun 2025 setelah kesuksesan Maverick Vinales finis dalam posisi ketiga di Lusail.

Acosta menganggap Sirkuit Jerez seolah rumah sendiri dalam balapan MotoGP.

Sirkuit ini menjadi salah satu tempat kesukaan bagi pembalap berumur 20 tahun itu.

Ditambah dengan semangat dari para penonton, hal ini makin memacu motivasi mereka untuk menyambut MotoGP Spanyol 2025.

“(Jerez) bersama Valencia, yang menurut saya adalah lomba kandang saya, kedua race tersebut menjadi perlombaan paling berkesan dan signifikan sepanjang tahun ini,” ungkap Acosta seperti dilansir AsahKreasi dari Motorsport.es.

“Seluruh karcis sudah ludes, sehingga ini akan menjadi akhir pekan yang fantastis,” imbuhnya.

Acosta kali ini menerima perawatan istimewa dari KTM.

Dia akan mengunakan motor yang sama untuk sprint dan balapan.

Menurut dia, itu membuat lebih mudah untuk mengerti bagaimana cara mengemudi dengan benar.

Ini akan jadi balapan perdana di mana aku punya dua sepeda motor dengan spesifikasi sama.

Pada perlombaan lainnya, kita sudah mencoba berbagai pendekatan dan bergantung pada hasil akhirnya, kita menentukan di hari Minggu sepeda motor mana yang akan dipakai.

Saya merasa akan bisa berkonsentrasi pada pengembangan dan pemantapan fondasinya, berbeda dengan situasi di Qatar tempat kita tak punya kesempatan mencoba seluruh jenis ban.

“Aku perlu bersantai namun tetap berambisi,” terang Acosta.

Performa luar biasa Vinales dua minggu yang lalu memberikan inspirasi kepada pembalap dari Spanyol itu.

Sahabat satu tim Acosta finis di posisi kedua walaupun pada akhirnya mendapat hukuman penalti.

Paling tidak, Vinales menunjukkan bahwa KTM tetap dapat menghadapi Ducati secara kompetitif.

Anda semua perlu yakin, bila sepeda motornya dalam kondisi prima dan tak terdapat gangguan serius, kita akan bisa menyelesaikannya dengan sukses.

Maverick melakoni lomba yang luar biasa, memimpin sejak awal, hingga akhirnya seperti itu terjadi.

Saya meninggalkan tempat itu dan kemudian saya bisa melewati mereka.

“Terlepas dari berapa kali kita menangis, hal tersebut takkan merubah apapun, dan kita masih mempunyai 18 balapan lagi,” terang Acosta.

Menurut dia, sirkuit Jerez sangat sesuai bagi KTM.

Menurut Acosta, “Saya rasa ini merupakan lintasan yang sesuai bagi KTM; perlombaan kali ini cukup kompleks. Kami berasal dari sirkuit berukuran besar dengan daya dorong tinggi pada motornya, namun kini semakin sulit. Lintasannya tampak lebih sempit.”

” Kami perlu berdoa agar perlombaan mobil dia lancar,” tambahnya.

Juara di kelas Moto3 dan Moto2 menganggap bahwa kompetisi di kelas MotoGP sekarang sangatlah berbeda.

Tiap pembalap perlu berusaha ekstra jika mengincar tempat terdepan dalam perlombaan.

Balapan sekarang memiliki beberapa persaingan di awal, tetapi begitu Anda tertinggal, seluruh balapan menjadi sulit untuk dimenangkan.

Saat terdapat sedikit punya pasir saja, segalanya berubah jadi bukit besar.

“Sekarang ini, balapan bukan hanya menjadi hiburan tetapi juga membutuhkan usaha ekstra, seperti halnya ketika kita mengingat kembali balapan di Laguna Seca pada tahun 2012 bersama Casey Stoner dan Jorge Lorenzo,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *