Skip to content

Pemerintah Kalahkan Pertimbangan Pembelian Jet Tempur AS Senilai Rp135 Triliun

 Pemerintah Kalahkan Pertimbangan Pembelian Jet Tempur AS Senilai Rp135 Triliun

Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan opsi pembelian pesawat tempur dari AS guna mengurangi tensi terkait bea masuk yang dinaikkan oleh Presiden Donald Trump.

Dilansir

Bloomberg

, Minggu (20/4), Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengadakan pertemuan tertutup dengan para pejabat senior pada 8 April 2025, untuk menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan untuk mengidentifikasi senjata AS yang dapat diimpor atau dipercepat pembeliannya, kata orang-orang yang mengetahui pertemuan tersebut. Mereka meminta untuk tidak disebutkan namanya karena rincian diskusi tersebut masih bersifat pribadi.

Salah satu opsi yang ditinjau adalah membeli jet tempur F-15EX dari Boeing. Seorang informan industri memperkirakan nilai pesanan itu mencapai USD 8 miliar atau sekitar Rp 135 triliun (kurs Rp 16.876 per dolar AS).

Pembelian pesawat tempur oleh Amerika Serikat diyakini dapat menimbulkan masalah akibat batasan dana yang tersedia untuk pemerintah Indonesia serta tekad Presiden Prabowo tentang peningkatan efisiensi dalam kementerian atau lembaga-lembaganya.

Pada tahun 2023 sebelumnya, Prabowo memantau perjanjian awal untuk 24 pesawat tempur saat dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan, namun kontrak untuk perjanjian itu belum direalisasikan.


Sementara itu, Indonesia juga masih memiliki kontrak dengan Dassault Aviation SA asal Prancis untuk 42 jet tempur Rafale, sebuah kesepakatan yang nilainya saat ditandatangani pada tahun 2022 sebesar USD 8,1 miliar.

Saat ini, proposal pembelian senjata masih dalam pembahasan dan bisa menjadi bagian dari paket yang ditawarkan pemerintah Indonesia yang berkunjung ke Washington pada pekan ini.

Indonesia pun sedang berpikir tentang pembelian peluru kendali serta amunisi produksi Amerika Serikat, demikian ungkap beberapa pihak yang tahu akan pertemuan di Kementerian Pertahanan itu. Seorang peserta bahkan menyebut bahwa langkah ini bisa mendukung modernisasi senjata militer yang usia pakainya telah lama dan sekaligus meyakinkan Pemerintah Washington agar mengurangi bea impor yang direncanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *