Your cart is currently empty!
Sejak regenerasi Timnas Wanita Indonesia dimulai tengah tahun 2024, PSSI segera menerapkan pendekatan serupa dengan apa yang diterapkan dalam timnas pria guna membangun kekuatan Garuda Pertiwi. Pendekatan ini tidak lain adalah peningkatan jumlah pemain berketurunan di skuad tersebut.
Daftar pemainnya mencakup Sydney Hopper, Katarina Stalin, Noa Leatomu, dan Estella Loupatty. Mereka telah aktif berpartisipasi ketika Timnas Wanita Indonesia meraih juara di ASEAN Women’s Cup 2024.
Daftar tersebut kemungkinan akan bertambahpanjang, mencakup calon-calon keturunan lain seperti Iris de Rouw, Felicia de Zeeuw, Isa Warps, Isabella Kopp, Pauline van de Poel, hingga Isabelle Nottet.
Meresponsinya, Timo Scheunemann, sebelumnya sebagai pelatih kepala tim nasional wanita Indonesia, menyebut bahwa naturalisasi para pemain dapat dianggap positif dalam upaya cepat menambah kekuatan tim. Akan tetapi, ia juga menekankan perlunya adanya aturan jelas serta pemeriksaan seleksi ketat agar kontribusi dari pemain baru tersebut benar-benar optimal bagi tim.
“(Naturalisasinya) kalau untuk putri sih sekarang baik-baik saja. Namun, kualitasnya tetap perlu diperhatikan,” kata Timo kepada para jurnalis setelah acara MilkLife Soccer Challenge Jakarta pada hari Minggu, 4 Mei.
Menurut Timo, kualitas para pemain yang direkrut dari luar harus sangat tinggi dan jauh lebih unggul daripada yang ada di dalam negeri.
“Tidak boleh yang separuh-separuh. Jika yang separuh-separuh, lebih baik kita bermain sendiri,” katanya.
Berdasarkan pendapat Timo, para atlet yang bertanding di Indonesia telah melalui tahap yang jauh lebih sulit dan memanjang dibandingkan dengan mereka yang berkarier di negara lain.
“Mereka berhasil melewati berbagai rintangan dengan baik. Tidak ada persaingan lain karena tim sepak bola sekolah dasar mereka tidak ada. Beberapa pemain bahkan mendapat tekanan dari orang tua mereka. Ekstrakurikuler hanya tersedia untuk anak laki-laki dan dia harus bermain bersama mereka. Akhirnya, meskipun agak canggung, ia memilih bergabung dengan para pemuda tersebut. Maka dari itu, mereka layak dipuji,” ujarnya.
“Oleh karena itu, jika benar-benar ahli dan memiliki darah Indonesia, silakan maju. Namun, bila tidak begitu mahir, lebih baik pilihlah yang ada di sini,” ujar Timo.
Leave a Reply