AsahKreasi
– Di hari kedua UTBK SNBT 2025 pada tanggal 24 April 2025, masih terlihat banyak orang tua yang mendampingi putra dan putri mereka untuk melaksanakan ujian tersebut.
Ada juga orang tua yang bersedia mengambil cuti dari pekerjaan mereka agar dapat mendampingi anak-anaknya saat mengikuti ujian UTBK SNBT 2025 di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.
Contoh lain adalah Ita (53), dia memilih untuk bercuti agar dapat mendampingi putranya yang akan ikut ujian UTBK SNBT 2025 di Universitas Indonesia. Ia merasa bersalah telah kurang memberikan waktu untuk menjaga dan menemani sang anak sepanjang masa lalu.
Selain sisa liburan tahunannya yang masih banyak, dia pun memutuskan untuk menggunakan waktu istirahat tersebut guna mendampingi buah hatinya.
“Yang ini lebih karena rasa bersalah saya sejak kecil dia sering saya tinggalkan untuk bekerja,” ujar Ita ketika diwawancara.
AsahKreasi
Di Fakultas Ilmu Komputer UI, Depok, pada hari Kamis, 24 April 2025.
Cuti dari pekerjaan untuk mendampingi anak mengikuti UTBK SNBT 2025
Melihat sang ibu turun membantu mengantarkan, wajah Ita terlihat begitu girang. Tak hanya ibunya, bahkan bapaknya pun bergabung dalam pengawalan tersebut, kendati ia harus meninggalkan tempat itu lebih dulu untuk menjalankan usaha dagangannya.
Ita menceritakan perasaannya yang penuh rasa bersalah karena sebagai seorang ibu dia merasa kurang dapat memberikan cukup waktu bagi anaknya. Hal ini terjadi lantaran keharusan dia bekerja sehingga anaknya cenderung lebih sering berada di samping kakek-neneknya daripadanya.
“Saat bersama neneknya di rumah,” katanya.
Walaupun bekerja, Ita masih berusaha untuk memastikan bahwa putranya terus mendapatkan perhatian sepanjang proses persiapan UTBK, termasuk semua kebutuhannya seperti Kartu Peserta Ujian.
Setelah itu, pakaiannya, waktu tidur, jadwal istirahat, peraturan pelaksanaan UTBK hingga jenis makanan yang dikonsumsi sebelum mengikuti UTBK.
“Perlu juga memperhatikan makanannya,” katanya.
Di samping itu, Ita pun melangsungkan pencarian tempat untuk dilakukannya penyelidikan tersebut dua pekan sebelum pelaksanaan UTBK SNBT 2025 yang berlangsung saat ini. Hal ini dikarenakan, sesuai dengan pendapat Ita, sangatlah rumit apabila para peserta UTBK SNBT tak menjalankan tahap survei terlebih dahulu sebelum ujian dimulai.
“Memang sulit jika tanpa melakukan survey, mengingat lokasi yang sangat luas,” jelas Ita.
Ita mengatakan bahwa akan susah jika orang tua atau murid tidak melakukan survai dan hanya memilih untuk tiba lebih awal demi mencari ruangan yang tepat.
“Bila pagi-pagi ada orang yang bertanya tentang lokasi gedung atau kamarnya, itu baik. Jika tidak demikian, maka akan merepotkan dan khawatir membuat anak terlambat,” tambahnya.
Ita menyampaikan bahwa meskipun dia memperhatikannya, dia tetap memberi kepercayaan sepenuhnya kepada putranya yang berkeinginan untuk mengikuti UTBK.
Dia juga mencoba agar tidak menekan kehendak akademik kepada putranya dan mengizinkannya untuk memilih jalur pendidikan sesuai dengan keinginannya.
“Hanya memberikan arahan saja,” tuntas Ita.