Pernahkah Anda memikirkan betapa besarnya laba dari investasi yang telah Anda lakukan? Kadang-kadanya, hasil tersebut dapat mengagetkan seseorang.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan tentang tiga kesalahan dalam berinvestasi yang dapat menyebabkan hasil investasi Anda tidak mencapai angka 10% setiap tahunnya.
Ayo kita mulai dengan pertanyaan mudah ini: Kapan terakhir kali Anda berinvestasi? Berapakah jumlah uang yang telah Anda masukkan, serta berapa persen keuntungan yang berhasil Anda dapatkan dari investasi tersebut? Bila belum sempat memeriksanya, bisa jadi sudah waktunya untuk melakukan evaluasi.
Tidak perlu ragu untuk mengkaji kembali portofolio investasi Anda dengan teratur.
Dalam suatu perjalanan santai, aku bertukar pikiran dengan sejumlah kawan yang mempunyai ketakutan tentang dana investasi mereka, lebih-lebih lagi soal hasilnya yang tidak sesuai harapan.
Mereka tidak mendapatkan hasil seperti yang seringkali dijanjikan dalam berbagai sumber, bahkan setelah menginvestasikan dana selama beberapa tahun.
Return sekitar 5% hingga 6% per tahun terasa sangat minim, mengingat tingkat inflasi saja mencapai 5%. Apakah benar-benar layak berinvestasi?
Marilah kita mengulas ketiga kesalahan umum yang kerap terjadi pada saat berinvestasi:
1. Tak Punya Perencanaan Investasi yang Spesifik
Satu kesalahan besar yang kerap dijumpai pada investor adalah absennya perencanaan investasi yang rapi.
Tanpa memiliki perencanaan yang sistematis, Anda akan mendapatkan tantangan dalam menyusun sasaran investasi yang jelas, melacak perkembangan Anda, ataupun membuat pilihan yang tepat guna meraih objektif Anda.
Pentingnya Merumuskan Tujuan Investasi
Sebelum memulai investasi, sangatlah krusial untuk menentukan tujuan investasi Anda secara jelas. Tujuan ini bisa mencakup peningkatan modal (capital growth) atau menghasilkan pendapatan tetap (regular income).
Dengan mengatur sasaran yang tegas, Anda akan mendapatkan petunjuk yang solid untuk membimbing pilihan investasi Anda.
Berikut ini merupakan beberapa contoh mudah tentang tujuan melakukan investasi:
Menambah modal: Kamu punya dana senilai Rp300 juta dan berharap untuk memperluasnya dalam kurun waktu 5 tahun sambil menargetkan keuntungan sekitar 12% setiap tahunnya. Mendapat pendapatan tetap: Tujuanmu adalah mendapatkan pemasukan ekstra sebanyak Rp200 juta pertahun dari investasi tersebut. Merancang Strategi Investasi Yang Tepat
Setelah menentukan tujuan investasi Anda, langkah berikutnya yaitu menyusun sebuah perencanaan investasi yang dapat diukur.
Rencana investasi tersebut harus mencakup berbagai hal, termasuk alokasi aset, jangka waktu investasi, dan strategi diversifikasi.
Di samping itu, Anda harus mengakui aspek risiko serta situasi pasaran ketika menyusun strategi investasi Anda.
Alat yang bisa mendukung Anda dalam menyusun strategi investasi yang terukur adalah melalui penggunaan simulasi investasi.
Dengan memanfaatkan simulasi investasi, Anda bisa menentukan perkiraan keuntungan dari investasi Anda sesuai dengan beberapa situasi dan faktor yang berbeda.
Ini membolehkan Anda untuk mengenali kemungkinan risiko serta menyesuaikan strategi investasi Anda berdasarkan keperluan.
2. Terlalu Banyak Diversifikasi
Diversifikasi portofolio merupakan suatu konsep krusial dalam dunia investasi yang bertujuan untuk memperkecil resiko sekaligus menambah peluang keuntungan. Akan tetapi, melakukan diversifikasi secara berlebihan bisa jadi malah akan membentung perkembangan dari portofolio tersebut.
Jika Anda mempunyai jumlah produk investasi yang berlebihan namun dengan pembagian dana yang minim, maka hasil dari investasi Anda cenderung akan menurun.
Menemukan Keseimbangan dalam Diversifikasi
Sangat penting untuk mencapai keseimbangan dalam pengaturan keragaman portofolio Anda. Anda harus memilah berbagai macam instrumen investasi yang masing-masing memiliki peluang untung besar serta cocok dengan sasaran finansial Anda.
Sebaliknya, instrumen investasi yang kurang berpengaruh pada perkembangan portofolio Anda bisa dipotong atau ditambahkan sedikit demi sedikit.
Satu metode yang bisa Anda terapkan untuk menjaga keseimbangan dalam keragaman portofolio adalah melalui penentuan pembagian aset secara akurat.
Pengalokasian aset yang baik membolehkan Anda menyebarluaskan dana Anda secara seimbang ke dalam beberapa jenis kelompok asset, termasuk saham, obligasi, serta real estat, cocok dengan batasan resiko dan sasarannya sebagai investor.
3. Gagal Meninjau Kembali Investasi dengan Rutin
Banyak investor condong untuk memandang sebelah mata kebutuhan melakukan peninjauan investasi dengan rutin. Mereka sering kali kurang waktu atau belum sepenuhnya paham betapa krusialnya analisis atas portofolionya.
Akan tetapi, melaksanakan peninjauan terhadap investasi secara rutin amatlah krusial agar menjamin portofolio Anda masih sejalan dengan sasaran serta harapan Anda.
Pentingnya Evaluasi Terhadap Portofolio
Meninjau ulang investasi dengan teratur membantu Anda mengawasi performa dari sekumpulan aset yang dimiliki serta mendeteksi area-area yang bisa ditingkatkan.
Apabila dana yang Anda tanam tak bertumbuh seperti yang diharapkan, maka penting untuk mengidentifikasi akar masalahnya serta menemukan pendekatan lain sebagai jalan keluar.
Di samping itu, situasi pasar yang berubah serta elemen-elemen di luar bisa ikut menentukan hasil dari investasi Anda. Karenanya, sangat dianjurkan agar senantiasa mengoreksi strategi investasi sejalan dengan perkembangan saat ini.
Kesimpulan
Investasi merupakan suatu proses yang rumit dan membutuhkan perancangan yang baik, kedisiplinan, serta penilaian berkelanjutan.
Dengan mencegah kesalahan-kekeliruan biasa seperti kurangnya strategi investasi yang pasti, terlalu beragam dalam pilihan aset, serta absennya evaluasi rutin pada portofolio investasi, maka Anda bisa memperbesar kans untuk mendapatkan hasil investasi maksimal dan menyentuh sasaran finansial Anda.
Sebelum Anda kaget dengan hasil investasi Anda, pastikan bahwa Anda sudah menghindari tiga kesalahan tersebut sejak awal.
Oleh karena itu, Anda bisa memaksimalkan peluang perkembangan portofolio Anda serta menjangkau sasaran finansial dengan cara yang lebih cermat dan hemat waktu.
Ingatlah bahwa berinvestasi merupakan suatu perjalan jauh, serta keberhasilan Anda sangat ditentukan oleh dedikasi dalam meneruskan proses pembelajaran dan perkembangan diri sebagai seorang pemodal.
Leave a Reply