AsahKreasi, Bali
– Tokoh bernama Ni Luh Nopianti, seorang perempuan berasal dari Bali yang baru-baru ini secara resmi dinikahkan dengan I Wayan Agus Suartama atau biasa disebut Agus Buntung di belakang jeruji besi.
Ni Luh Nopianti justru tidak mempersoalkan ketika Agus Buntung tidak hadir dalam acara akadnikah dan hanya diwakili oleh sebuah keris.
Terkadang, diceritakan bahwa I Wayan Agus Suartama atau biasa dipanggil Agus Buntung, tersangka kasus pelecahn seksual dari Mataram, NTB yang saat ini sedang menjalani hukumannya di penjara. Informasi baru-baru ini menyatakan bahwa Agus Buntung dikabarkan sudah menikah. Beredar informasi tentang upacara adat perkawinan antara Agus Buntung dan wanita bernama Ni Luh Nopianti melalui platform-media sosial.
Akhirnya, perhatian publik tertuju pada tokoh Ni Luh Nopianti. Dengan sukarela, Ni Luh Nopianti menyetujui untuk mengambil Agus Buntung sebagai suami.
Proses pernikahan dilangsungkan mengacu pada tradisi Hindu Bali. Kedua belah pihak melaksanakan upacara perkawinan sesuai kebiasaan pulau tersebut. Akan tetapi, hal yang memukau terjadi saat acara pernikahan sedang berlangsung. Ternyata, Agus Buntung dan Ni Luh Nopianti tidak saling bertemu secara langsung selama prosesi ini.
Agus Buntung malah mewakili keluarganya, disimbolkan dengan keris yang dililitkan kain putih. Makna dari keris tersebut adalah melambangkan penghargaan, kekuatan, serta kesetiaan pria Bali. Pesta pernikahan ini pun menandakan persatuan antara kedua belah pihak yang telah diterima dalam tradisi oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Pada klip yang tersebar dan menjadi perbincangan di platform-media sosial, tampak seorang perempuan memakai kebaya putih dengan kain bertabur motif hijau sedang melaksanakan serangkaian ritual tradisional Bali.
Ibu dari Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padhi, turut hadir pada acara itu. Ni Gusti Ayu Ari Padhi nampak memakai kebaya Bali yang dipadukan dengan rok ber motif batik pink.
Sebaliknya, Ni Luh Nopianti pun menjelaskan alasannya yang sejati untuk pada akhirnya menentukan dirinya menikah dengan Agus Buntung. Hal itu terjadi karena perkawinan mereka telah diatur dan dilangsungkan sebelum Agus berurusan dengan masalah hukum yang melilitkannya.
Walaupun Agus waktu itu masih berada di tahanan dan tak dapat menghadiri acara tersebut secara langsung, perkawinan tetap dilangsungkan sesuai dengan tradisi setelah mendapatkan persetujuan dari keluarga masing-masing.
Ni Luh Nopianti mengikuti upacara perkawinan untuk menunjukkan kesetiaannya serta kepercayaannya terhadap komitmen mereka, sementara Agus hadir melalui sebuah keris dililit kain putih sebagai tanda penghargaan. Menurut informasi yang tersebar secara luas di media sosial, Agus Buntung dan Ni Luh Nopianti telah menjalin hubungan sejak lama.
Menurut pernyatan dari seorang warganet yang menyebutkan menjadi tetangga si wanita tersebut, mereka berdua saling kenal lewat platform media sosial Facebook serta menjalin suatu hubungan dengan jarak tempat tinggal yang cukup jauh. Menariknya lagi, Agus diklaim telah menunjukkan pada beberapa pihak lain bahwasannya dia sudah memiliki istri. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan awal antara Agus dan salah satu korban di area Taman Udayana, Mataram, NTB. Dalam hal ini diperkirakan kalimat tersebut dipergunakan oleh Agus untuk membina rasa percaya dalam rangka membuat korban merasa nyaman dan tidak ragu akan maksud hati milik Agus sendiri.
( AsahKreasi/
Tribun-Medan.com
)
Sebelum Rudapaksa Bocah, Khalil Justru Sudah Melakukan Perbuatan Sama dengan Anjing