Skip to content

Motor Bebek Lawas: Kenangan yang Kini Hadir Lagi sebagai Trendsetter


AsahKreasi, YOGYA –

Modifikasi sepeda motor klasik saat ini tengah populer, terlebih lagi di antara pecinta otomotif dan para kolektor.

Seperti halnya model Honda C70, Astrea, Yamaha Alfa, dan Suzuki RC yang mulai mendapat perhatian lagi dikarenakan desain klasik ikonis mereka serta keunggulan performa mesin.

Mobil-mobil ini tak cuma berfungsi sebagai sarana perpindahan, namun juga membawa kenangan mendalam, merujuk kepada masa gemilang sepeda motor bebek di Tanah Air dari tahun 1980-an sampai awal 2000-an.

Satu dari penggemar kendaraan klasik, Bagus Yudhistira (34), menyebut bahwa salah satu desain yang memukau baginya adalah sepeda motor Honda C70 MK3 produksi tahun 1978.

“Saya memutuskan untuk mendapatkan Honda C70 MK3 berkat tampilannya yang bergaya retro, imut, dan mengundang. Di samping itu, biaya pembelian motornya dahulu juga relatif murah,” jelasnya.

Saat ini, sepeda motor klasik itu mulai lebih sering nongkrong di jalanan, mengindikasikan peningkatan popularitasnya yang berkelanjutan.

Meskipun begitu, mencari sepeda motor bekas yang lama pada masa kini dapat dibilang sebagai tantangan.

Dengan meningkatnya tren motor klasik, permintaan semakin tinggi, membuat harga unit yang masih dalam kondisi baik menjadi lebih mahal dibandingkan beberapa tahun lalu.

“Untuk mendapatkan motor dengan kondisi cukup baik, kita harus merogoh cuan yang cukup banyak dibandingkan dulu,” katanya.

Namun demikian, untuk para penggemar sepeda motor klasik, biaya tidak menjadi hambatan.

Lebih dari itu, komponen replikasi masih cukup mudah didapatkan dengan harga terjangkau; meskipun demikian, banyak pengumpul dan pecinta produk ini cenderung lebih memilih suku cadang asli beserta aksesorisnya karena kualitas superior mereka.

“Ia lebih menyukai aksesori dan suku cadang asli walaupun harganya lebih tinggi, sebab kualitasnya jauh di atas rata-rata,” katanya.

Menurut dia, mengendarai sepeda motor lama jenis bebek menyajikan pengalaman khusus sendiri.

Di luar kenyamanannya serta performa mesin yang tetap terjaga, sepeda motor tersebut kerapkali menarik banyak perhatian ketika melintas di jalanan.

“Merasa bangga dan senang sekali! Motor bebek lawas ini tidak hanya mendapat perhatian, tetapi juga memiliki kinerja mesin yang sangat bagus jadi enak digunakan,” kata Bagus.

Tidak jarang pengendara motor klasik mendapatkan apresiasi dari sesama pengguna jalan, seperti anggukan kepala atau bahkan acungan jempol saat berhenti di lampu merah.

“Terkadang saya juga mendapat jempol dari pengendara lain ketika berhenti di lampu merah,” bebernya.

Pertumbuhan industri modifikasi sepeda motor lama juga kian cepat.

Sama seperti sepeda motor berpendingin udara maupun cairan saat ini juga mempunyai komunitas yang besar dan dinamis. Pencipta modifikasi makin cepat dalam menghasilkan ide-ide baru.

Menurut Bagus, para modifikator saat ini terbilang sangat kreatif dan inovatif, mulai dari aspek pemasangan stiker, pengecatan motor, penggunaan chromium, sampai pemilihan aksesori yang tepat.

Wajar saja bila biaya untuk modifikasi sepeda motor dapat meroket sangat tinggi dan dianggap tak wajar oleh beberapa pihak.

Untuk pemula di bidang modifikasi, trend tersebut malah menjadikan dorongan bagi mereka untuk terus menciptakan ide baru dan mengeluarkan kreativitasnya di ranah otomotif.

Sebelumnya, Rinda Trisnanta, sang pemilik Garasi Tua Jogja, menyatakan bahwa minat terhadap sepeda motor bebek bekas tetap stabil dan cenderung naik, khususnya pada gaya modifikasi yang menampilkan tampilan asli atau mempertahankan kesan baru seperti saat pertama kali keluar dari showroom.

Menurut dia, sepeda motor ini populer karena desainnya yang abadi dan sederhana, serta mesinnya yang tangguh dan nyaman digunakan di berbagai kondisi jalan. Apalagi, suku cadang dan aksesori untuk motornya masih sangat mudah ditemukan saat ini.

“Sampai tahun 2025 ini peminat masih didominasi generasi lama yang dulu pernah mengendarai atau hidup di era honda astrea berjaya,” imbuhnya.

Menurutnya, dari berbagai modifikasi yang populer, pesanan terbanyak sampai saat ini masih didominasi oleh gaya asli atau tampilan orisinal.

Meskipun begitu, terdapat sejumlah kemajuan ke arah gaya Jepang, misalnya dengan adanya jok tunggal, kombinasi rak/bantalan belakang, velg bertipe monoblok, serta penggunaan windscreen berukuran besar di bagian depan.

Menurut, perkembangan medsos juga semakin mempermudah mereka yang ingin mencari motor klasik idaman, begitu juga yang dirasakan oleh para modifikator.

“Semakin banyak spare part maupun aksesoris yang ori, maka dapat mendongkrak harga motor tersebut, begitu juga yang sudah restorasi harga bisa sangat mahal,” tandasnya.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *