AsahKreasi
, JAKARTA – Departemen Tenaga Kerja (
Kemnaker
Berencana untuk mengembangkan jalur komunikasi di antara para mitra pengemudi dan perusahaan aplikatif, setelah terjadi penolakan atas program tersebut.
GrabBike Hemat
yang dianggap membawa kerugian bagi para mitra mereka.
Itu dijelaskan oleh Deputi Menteri Tenaga Kerja (Deputi Menaker) Immanuel Ebenezer Gerungan saat merespons rencana unjuk rasa para pendemo yang merupakan organisasi pemilik kendaraan angkutan umum.
ojek online
(Ojek online) ingin menolak dan berharap agar program layanan GrabBike Hemat dicabut.
Kami sedang berusaha mengembangkan komunikasi di antara kita
driver
Dan pengaplikasianya begitu, karena sekali lagi, hal ini menjadi alasan penolakan oleh teman-teman.
driver
Paket hemat ini,” ujar Noel, panggilan akrabnya, saat berbicara dengan jurnalis di Gedung Vokasi Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), pada hari Senin (21/4/2025).
Grab Menegaskan bahwa Program GrabBike Hemat Adalah Pilihan Untuk Para Pengemudi Mitra
Noel berpendapat bahwa perusahaan transportasi online salah dalam memahami konsep kemitraan. Menurutnya, asas dari kemitraan seharusnya memberi manfaat kepada kedua belah pihak, bukannya justru merugikan satu sama lain.
Mengingat adanya penolakan dari para mitra mengenai program itu, ia menyadari bahwa perusahaan belum memasukkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
:
Pengemudi Ojek Online Grab Merencanakan Unjuk Rasa, Berikut Alasannya
“Maka dari itu, mohon maaf jika harus mengatakannya untuk kedua kalinya, aplikator tidak boleh mengecoh arti kata mitra tersebut, terdapat kekeliruan dalam hal kerjasama,” katanya.
Diberitakan
Bisnis
Sebelumnya, para anggota sindikat driver ojek online berniat menggelar demonstrasi menentang fitur pemesanan ekonomis yang dianggap merugikan.
:
Grab Indonesia Menegaskan Jumlah Bantuan Hidup Minimum yang Diberikan Telah Mengikuti Petunjuk Prabowo
Serikat
driver
ojol
antara lain, Koalisi Ojol Nasional (KON), Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI), serta Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI).
Andi Kristiyanto selaku Ketua Presidium KON menyampaikan bahwa demonstrasi tersebut bertujuan untuk menentang serta mendoakan agar program Layanan Grab Ekonomis dicabut.
“[Demo tersebut] diadakan saat upaya terbaik para driver partner tak seimbang atau justru bertentangan dengan hasilnya,” ungkapnya dalam pernyataan resmi pada hari Minggu (20/4/2025).
Dia menyebutkan bahwa layanan Grab Hemat hadir dalam bentuk sistem berbayar dengan tarif yang bervariasi mulai dari 1 hingga 2
trip
dengan pengurangan Rp3.000, kemudian 3-4
trip
potongan Rp8.500, berikutnya 5-6
trip
potongan Rp13.600, lalu 7-9
trip
potongan Rp18.000 dan 10
trip
hingga pengurangan mencapaiRp 20.000.
Andi menyertakan tambahan itu selain dari pemotongan 15% ditambah 5%, yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan tahun 2022 yaitu 15% untuk beban tak langsung seperti tarif penyewaan aplikasi serta 5% lainnya sebagai bagian pendukung dalam meningkatkan kesejahteraan para mitra atau supir.
Kepala FKDOI, Rahman, pun tengah memikirkan apakah akan menyelenggarakan protes terhadap layanan Grab Hemat.
“Kami sedang meninjau kembali untuk melihat apakah kami akan menyelenggarakan tindakan yang sama atau tidak,” katanya.