Kisah melahirkan anak kembar lima di Korea Selatan beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial. Kisah ini bahkan sampai diberitakan di berbagai stasiun TV dan surat kabar, Bunda.
Pada tanggal 20 September 2024, pasangan Kim Joon Yeong dan Sagong Hye Ran diberkahi dengan kelahiran lima buah hati sekaligus. Kehamilan serupa ini mendapat perhatian khusus karena Korea Selatan sedang berjuang melawan tren penurunan jumlah lahir dalam beberapa tahun belakangan.
Kim Joon Yeong serta Sagong Hye Ran menyambut kehadiran ketiganya yang berjenis kelamin laki-laki dan kedua bayinya yang merupakan perempuan. Sebagaimana dilaporkan dari situs web tersebut.
Catholic University of Korea
, kelahiran bayi kembar lima ini dilakukan melalui prosedur sesar di Rumah Sakit St. Mary Seoul.
Perjalanannya saat hamil hingga akhirnya lahir dua bayi kembar
Awalnya, Sagong Hye Ran mendapatkan perawatan medis di sebuah rumah sakit besar dan bergengsi di Seoul yang dikenal karena keterampilannya dalam mengelola kasus persalinan bayi kembar. Tetapi, sang ibu secara tiba-tiba menerima diagnosa tentang preeklampsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang berkaitan dengan masa kehamilan.
Karena adanya komplikasi tersebut, Dokter mempercepat jadwal persalinan Sagong Hye Ran, Ibu. Kecemasan melanda Sagong Hye Ran beserta suaminya dalam menemukan rumah sakit yang bisa merawat kelahiran kembar lima sekaligus. Mereka akhirnya memilih Rumah Sakit St. Mary Seoul sebagai pilihan terbaik mereka. Persiapan operasi Caesar disetujui untuk dilaksanakan saat usia kandungan telah mencapai 27 minggu.
Cerita Ibu yang Menghasilkan 5 Pasang Anak Kembarku, Satu Bayi meninggal karena lahir prematur.
|
Regu medis lintas disiplin di rumah sakit itu kemudian menyiapkan segalanya dengan matang guna melakukan prosedur bedah Caesar. Akhirnya, tiga anak laki-laki dan dua gadis kecil berhasil dikirimkan dengan aman, serta setiap bayi yang baru lahir langsung dibawa ke Bagian Perawatan Neonatal Tingkat Lanjut (NICU) demi pemeriksaan intensif mereka.
Kelahiran kembar lima ini termasuk suatu kejadian istimewa. Karena, proses melahirkan kembar secara natural dengan jumlah sebanyak itu begitu tidak biasa terjadi.
Tak hanya itu, Sagong Hye Ran ternyata sempat didiagnosis mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ia mendapatkan kehamilan secara alami setelah menjalani perawatan pertamanya.
Sagong Hye Ran dan suami awalnya mengira mereka akan dikaruniai bayi kembar dua. Pasangan itu lantas terkejut saat mengetahui bahwa mereka akan memiliki bayi kembar lima.
“Walaupun kita berkomitmen untuk menjaga kelangsungan hidup kedua lima jiwa itu setelah membicarakannya dengan pakar persalinan kembar ternama, aku tetap saja gelisah. Belum lama ini, kita juga telah mengabarkan kepada teman-teman bahwa ada kelipatan lima di sini. Aku benar-benar resah apakah kita bisa mencari ruang perawatan intensif di rumah sakit yang cukup luas untuk memfasilitasi semua anak-anak ini pasca pengambilan keputusan lahir mendadak,” jelas Kim Joon Yeong.
![]() Ilustrasi Seorang Ibu yang Sedang Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/EyeEm Mobile GmbH |
Kelima pasangan bayi kembar tersebut sempat mengikuti perawatan intensif.
Kelima anak kembar dari Sagong Hye Ran dan Kim Joon Yeong harus dirawat secara intensif di rumah sakit setelah lahir. Dibutuhkan waktu enam bulan agar keenam bayi tersebut bisa bertemu dengan kedua orangtuanya.
Dikutip dari
Korea JoongAng Daily
, bayi keempat Sagong Hye Ran memerlukan perawatan di rumah sakit selama enam bulan. Pada saat dia siap untuk pulang, putra sulung Sagong Hye Ran harus dirawat di rumah sakit untuk perawatan infeksi saluran kemih dan sepsis.
“Saat melahirkan tahun lalu, saya mengira kita hanya akan berada bersama selama tiga hingga empat bulan. Saya tak pernah menduga prosesnya bakal membutuhkan waktu semacam ini. Bagi saya, rasanya seperti mimpi yang jadi nyata,” ungkap Sagong Hye Ran baru-baru ini ketika sang buah hati diperbolehkan untuk pulang.
Ke kelima pasangan kembar dari Sagong Hye Ran dilahirkan saat usia kehamilannya masih 27 minggu. Berat badan keenam bayi itu cukup rendah, yaitu sekitar 731 sampai dengan 969 gram.
Pasangan tersebut mendapat bantuan sebesar Rp2 miliar dari pemerintah.
Melansir dari
Maeil Business Newspaper,
Kim Joon Young dan Sagong Hye Ran diproyeksikan bakal mendapatkan dukungan dari pemerintah sebesar minimal 170 juta won atau kira-kira senilai dengan Rp2 miliar.
Berdasarkan pihak Pemerintah Kota Dongducheon, sepasang suami istri ini berhak mendapatkan bantuan biaya melahirkan senilai 15 juta won atau setara dengan Rp176 juta. Bantuan tersebut diatur dalam kebijakan kota bernama “Dongducheon Love Card” dan bisa dipergunakan layaknya alat tukar menggunakan mata uang lokal.
Berdasarkan aturan, Sagong Hye Ran dan pasangannya berhak menerima tiga jenis dukungan finansial, yaitu sebesar 1 juta won untuk yang pertama, 1,5 juta won untuk yang kedua, serta tambahan 250 ribu won sebagai bonus kelahiran untuk yang ketiga, ditambah dengan dana 5 juta won untuk poin keempat.
Di samping itu, biaya pemeliharaan paska melahirkan di Kota Dongducheon senilai 1 juta won serta biaya perawatan paska melahirkan di Provinsi Gyeonggi yang mencapai 2,5 juta won pun akan diselesaikan menggunakan Kartu Cinta Dongducheon.
Pasangan tersebut pun akan menerima voucer sebesar 14 juta won untuk biaya merawat anak. Voucer pertama akan dijalankan melalui Kartu Cinta Dongducheon, dimana jumlahnya adalah dua juta won untuk pembayaran pertama dan tiga juta won untuk pembayaran keduanya.
Pejabat di Dongducheon menyebutkan bahwa kelahiran kembar lima adalah karunia istimewa untuk kotanya. Pihak pemerintahan setempat juga menegaskan komitmennya dalam mendukung dan melayani kebutuhan kedua orangtua bayi itu sepanjang proses pengasuhan.
“Dalam waktu yang akan datang, instansi terkait akan secara berkala menerima keluhan dari para orangtua mengenai tantangan merawat kembar lima dan menyediakan bantuan melalui fasilitas umum beserta dengan dukungan keuangan,” jelas pejabat itu.
Angka kelahiran yang semakin menurun di Korea Selatan menjadi alasan kenapa kelahiran anak kembar lima ini cukup menggemparkan. Alasan itu juga yang menyebabkan orang tua dari anak kembar lima ini mendapatkan bantuan hingga mencapai Rp2 miliar, Bunda.
Menurut ulasan di
Times
, Korea Selatan telah mencatat angka kelahiran terendah di dunia selama enam tahun berturut-turut. Dalam data yang dirilis pada 28 Februari 2024, angka kelahiran turun ke titik terendah dari 0,84 anak per pasangan di tahun 2022 menjadi 0,81 di tahun 2023.
Pihak berwenang di Korea Selatan sudah mengambil sejumlah langkah guna mendorong tingkat kelahiran dalam negeri mereka. Sebagian dari usaha ini melibatkan pemberian dana tunai bagi para orangtua serta balita yang baru dilahirkan.
Beberapa ahli menyatakan bahwa ada berbagai sebab jumlah kelahiran di Korea Selatan terus merosot. Di samping penyebab ekonomi, negara tersebut masih mempertahankan tradisi patriarchal dimana tanggung jawab pengasuhan anak sepenuhnya ditujukan pada wanita. Tambahan pula, masih banyak perempuan yang cemas akan ketidakmampuannya dalam kembali bekerja pasca persalinan ataupun khawatir kehilangan peluang promosi gaji dikarenakan kondisinya sedang hamil atau telah memiliki bayi.
Berikut cerita tentang Bunda yang melahirkan kelima kembaran dan akhirnya mendapat dukungan dari pihak berwenang sebesar Rp2 Miliar. Mudah-mudahan data ini berguna untuk Anda, Bunda.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
komunitas AsahKreasiSquad. Daftar klik
di SINI
. Gratis!