Menhan Gariskan Kepemimpinan Bersatu, Menghargai Usulan Mantan TNI Soal Pengganti Wapres


AsahKreasi


, JAKARTA — Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menyatakan bahwa usulan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI terkait dengan penggantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tidak akan mengurangi kekuatan dan kesolidan dalam pemerintahan.


Menurutnya, kekuatan pemerintah dapat dilihat ketika seluruh warganya berkolaborasi, sebab pada akhirnya hal utama yang perlu diprioritaskan adalah kesejahteraan penduduk.


“Tiada gangguan pada kekuatan pemerintah. Kekuatan tersebut tampak dari penyatuan rakyat; hal utama bagi masyarakat yakni ketersediaan pangan, perumahan serta pakaian telah terselesaikan,” jelasnya saat berbicara di komplek parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).


Pernyataan Terlengkap Wiranto Tentang Permintaan Prajurit Berpangkat Tinggi TNI Untuk Menggantikan Wakil Presiden Gibran


Menurut dia, Kementerian Pertahanan berencana untuk meninjau kembali proposal yang datang dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Sjafrie sangat menghargai ide-ide yang diusulkan oleh para mantan prajurit senior TNI tersebut.


“Kami menanggapi seluruh saran dari para pensiunan senior agar kami dapat memerinci mana yang efektif dan mana yang perlu dipertimbangkan lebih dulu sebelum melaksanakannya. Kami belum siap membahasnya secara detail lagi saat ini, namun kami tetap menghargai pandangan mereka,” terangnya.

:

Purnawirawa TNI AD Tak Setuju dengan Kebijakan Pemakzulan Gibran


Sebelumnya, Wiranto selaku Penasihat Khusus Presiden di bidang Politik dan Keamanan, telah mengakui bahwa salah satu dari delapan poin yang terdapat pada tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI adalah sebuah proposal untuk menukar Wakil Presiden Gibran lewat MPR.


“Iya, memang ada delapan poin tersebut dan informasi tentang hal ini telah menyebar luas di media sosial. Banyak berita sudah bermunculan jadi beginilah pendapat presiden: dia tidak menciptakan kekacauan melainkan masih memberikan penghargaan karena kita sadar bahwa adanya perbedaan adalah wajar; ada orang yang mendukung dan ada juga yang menentang,” ungkap Wiranto, seorang pensiunan Tentara Nasional Indonesia dengan pangkat terakhir Jenderal Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sebelum berganti menjadi Tentara Nasional Indonesia).

:

Gemuruh Kegiatan Impeachment Gibran, Strategi Politik Para Legenda Angkatan Bersenjata


Wiranto menganggap bahwa perbedaan pandangan merupakan sesuatu yang biasa terjadi dalam sistem demokrasi, tetapi dia berharap agar hal tersebut tidak menciptakan pertentangan di kalangan masyarakat.


“Kita tidak boleh membiarkan perbedaan menciptakan ketidakharmonisan sementara kita tengah dihadapkan dengan berbagai macam tantangan. Menurut saya, ini adalah pesan dari presiden,” katanya.


Lelaki yang pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu menggarisbawahi bahwa kedelapan poin tersebut hanyalah usulan untuk disampaikan kepada presiden. Usulan ini pastinya akan di evaluasi secara mendalam terlebih dahulu sebelum memberi respons.


“Itulah saran yang diajukan oleh Forum Purnawirawan TNI. Saran ini ditujukan untuk presiden. Namun, presiden belum langsung memberikan respons karena beberapa alasan seperti yang telah disebutkan sebelumnya.” demikian jelas Wiranto.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com