Your cart is currently empty!
AsahKreasi
– Kenapa perut terus membesar saat kita menua? Para peneliti telah menemukan alasan di balik fenomena tersebut—hal ini mungkin akan membuka metode baru dalam menghadapi kegemukkan yang disebabkan oleh proses penuaan.
Banyak individu merasa lingkar pinggul mereka bertambah lebar ketika mencapai tahap kehidupan paruh baya. Akan tetapi, masalah ini lebih dari sekedar urusan estetika saja. Keberadaan lemak di bagian perut secara berlebih dapat mendorong percepatan proses penuaan, perlambatan metabolisme tubuh, dan juga kenaikan resiko terkena penyakit-penyakit kronis contohnya adalah diabetes dan gangguan pada sistem kardiovaskular.
Tetapi, pertanyaannya menjadi: bagaimana hal itu bisa terjadi di dalam tubuh kita hingga lemak perut dengan cepat berakumulasi saat kita menua?
Penelitian teranyar dari City of Hope—one dari sentra penelitian kanker dan diabetes utama di AS—telah membuka rahasia itu. Studi ini, yang diterbitkan dalam jurnal Science, menunjukkan bahwa para ilmuwan telah mendapati suatu proses selular penting yang memicu pengendapan lemak di area perut ketika seseorang semakin berumur.
Sering kali orang mengalami hilangnya massa otot dan justru bertambahnya lemak dalam tubuh ketika mereka semakin tua, meskipun berat badan mungkin tetap sama,” jelaskan Dr. Qiong (Annabel) Wang, salah satu penulis utama dari riset ini serta profesor di City of Hope. “Hasil kami menunjukkan bahwa proses penuaan merangsang timbulnya tipe sel stem baru yang meningkatkan pembentukan sel-sel lemak baru, khususnya di area perut.
Temuan utama dari penelitian ini adalah ditemukannya jenis sel induk baru yang disebut sebagai Sel Induk XYZ.
committed preadipocytes, age-specific
Atau singkatnya CP-As. Sel ini muncul pada masa pertengahan kehidupan dan memiliki kapabilitas istimewa untuk menghasilkan sel-sel lemak baru.
Para peneliti dalam tim melaksanakan sejumlah eksperimen pada tikus lalu memeriksanya pada sel-sel tubuh manusia. Hasilnya, mereka menyadari bahwa jaringan lemak berwarna putih tersebut memiliki dampak signifikan.
(white adipose tissue
/Lemak visceral—bagian penting dari jaringan lemak di dalam tubuh—tidak hanya membengkak, tetapi juga menciptakan banyak sel lemak baru saat kita menua./
“Berbeda dengan kebanyakan sel induk dewasa yang jatuhnya hilang fungsi ketika semakin tua, sel-sel ini justru makin aktif sepanjang waktu,” ungkap Dr. Adolfo Garcia-Ocana dari City of Hope. “Ini adalah kali pertama dibuktikan bahwa peningkatan lemak visceral disebabkan oleh produksi sel adiposit baru yang sangat tinggi dari APC (
adipocyte progenitor cells
) yang menua.”
Penelitian ini pun menunjukkan bahwa terdapat sinyal spesifik yang disebut sebagai
leukemia inhibitory factor receptor
(LIFR) sangat krusial dalam mendorong CP-As bertransformasi menjadi sel adiposa.
Kami menyimpulkan bahwa pertumbuhan lemak dalam tubuh sangat bergantung pada sinyal LIFR, khususnya pada orang dewasa,” ungkap Dr. Wang. “Apabila tanpa adanya sinyal tersebut, CP-As tak dapat bertransformasi menjadi sel adiposa, sehingga hal ini memperlihatkan potensi terapis baru untuk mencegah pengendapan lemak di perut.
Temuan tersebut juga terkonfirmasi pada jaringan manusia semakin menegaskan signifikansinya. CP-As muncul dengan frekuensi lebih tinggi di jaringan individu berusia lanjut, serta memiliki potensi besar untuk menghasilkan sel-sel adiposa baru.
Temuan ini membuktikan kepentingannya untuk mengendalikan pembentukan sel-sel lemak baru dalam mengatasi obesitas yang berkaitan dengan pertambahan usia,” kata Wang. “Mengetahui cara kerja CP-As serta peran mereka dalam masalah metabolisme dapat menjadi titik balik bagi peningkatan kesehatan dan pemanjangan masa hidup.
Tahap berikutnya dari riset ini mencakup pelacakan presensi CP-As pada binatang percobaan, memantau efeknya di dalam tubuh manusia, serta merancang metode untuk menahan atau menghapus CP-As agar dapat mencegah pertambahan lemak terkait proses penuaan.
Leave a Reply