JAKARTA, AsahKreasi
Akhir-akhir ini, perhiasan berharga seperti emas menjadi incaran banyak orang baik dari dalam maupun luar negeri. Kondisi tersebut mengakibatkan harga emas meroket dikarenakan minat pembeli yang semakin meningkat.
Harga emas global pada hari Kamis tanggal 17 April 2025 mencapai level 3.300 dolar AS per ounce untuk sementara waktu.
Pada hari yang sama, di tempat yang berbeda, nilai jual emas Antam di pegadaian naik hingga ke angka Rp 2.004.000 untuk setiap gramnya.
Sebagai pembanding, pada tanggal 17 Maret 2024, harga emas global tetap berada di bawah 3.000 dolar AS, lebih spesifik lagi sebesar 2.368 dolar AS per ons troy.
Sementara itu, harga emas Antam di Pegadaian masih berada di bawah angka dua juta rupiah, yaitu mencapai Rp 1.355.000 setiap gramnya.
Analisis tentang emas dari Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebutkan bahwa kenaikan harga global emas dipicu oleh perebutan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina yang semakin intensif, dengan AS menetapkan tambahan bea masuk sebesar 245% pada barang-barang produksi Cina.
\”Possibilitas bahwa harga emas global bisa mencapai level 3.400 per troy ounce pekan depan ada,\” katanya saat berbicara dengan pers, hari Kamis.
Maka, mengapa orang masih memburu emas walauppun hargaannya naik dengan cepat?
Penyebab Emas Diburu
Institut Ekonomi dan Keuangan Pembangunan Indef, Eko Listiyanto, menyatakan bahwa emas banyak dicari saat ini karena berfungsi sebagai salah satu bentuk aset yang aman atau safe haven.
Pada kondisi politik dan ekonomi yang sedang goyah sekarang, di mana Amerika Serikat secara aktif mengenakan tarif balasan kepada beberapa negara, para pemodal biasanya beralih ke barang bernilai tinggi seperti emas untuk melindungi nilai investasi mereka.
Logam mulia dikenal sebagai tempat berlindung yang bisa menjaga aset dari perubahan pasar dan kenaikan harga barang.
Karena itu, jika tensi geopolitik naik, para investor berpindah ke emas sebagai cara melindungi kekayaan mereka.
\”Saat ini banyak orang merasa takut ketinggalan tren, dan hari ini sangat menguntungkan untuk berinvestasi di emas. Sejak dahulu, logam mulia tersebut telah menjadi tempat perlindungan yang aman,\” ujar Eko pada acara diskusi daring, seperti dilansir Minggu (20/4/2025).
Eko menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan aset lain seperti mata uang, emas lebih dapat diakses oleh orang biasa karena terdapat banyak gerai fisik yang tersebar untuk membeli dan menjual perhiasan berharga tersebut.
Kelancaran dalam melakukan transaksi jual beli emas telah menarik banyak warga lokal untuk bergegas ke gerai perhiasan terdekat guna membeli logam mulia tersebut.
\”Emas merupakan salah satu pilihan yang cukup mudah dipahami dalam ranah investasi jika dibandingkan dengan berbagai jenis mata uang, karena sifatnya yang lebih canggih. Selain itu, akses terhadap emas juga biasanya lebih simpel,\” katanya.
Terpisah, Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa antusiasme publik terhadap investasi logam mulia khususnya emas dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi dunia yang meliputi goncangan politik internasional serta perubahan harga barang-barang tersebut secara signifikan.
Kondisi tersebut membuat masyarakat berupaya menemukan alat investasi yang lebih terjamin kestabilannya dan lebih selamat.
Terkadang, emas dianggap sebagai alat investasi yang paling terjamin keamanannya, terlebih lagi karena diperkirakan harganya akan semakin meningkat dalam jangka pendek.
\”Emas kerap dikenal sebagai investasi safe haven lantaran berperan sebagai instrumen yang cukup stabil walaupun situasi pasar sedang tidak menentu. Di samping likuiditasnya yang tinggi, emas pun cenderung kebal terhadap inflasi, dengan demikian bisa melindungi nilai dari suatu aset,\” seperti dikatakan pada pernyataan di Jakarta, Sabtu (19/4/2025).
Pegadaian mencatat terdapat lonjakan signifikan dalam transaksi produk Tabungan Emas selama bulan April 2025.
Jumlah rata-rata transaksi harian untuk Tabungan Emas sebelumnya terletak di kisaranRp 380 miliar.
Akan tetapi, di bulan April 2025, jumlah tersebut tiba-tiba meningkat secara signifikan hingga mencapai kira-kira Rp 1,5 triliun.
\”Pada bulan April 2025, jumlah transaksi Tabungan Emas di Pegadaian naik empat kali lebih tinggi. Kami yakin bahwa sampai akhir periode tersebut, angka itu bisa mencapai sepuluh kali lipat,\” jelas Damar.
Bukan hanya untuk transaksi investasi emas digital saja, namun peningkatan serupa juga dialami oleh penjualan emas fisik lewat jaringan Gerai 24, perusahaan anak dari Pegadaian yang beroperasi dalam sektor produksi dan perdagangan emas.
Damar menyebutkan bahwa kenaikan penjualan terjadi dengan rata-rata di semua cabang Galeri 24 di seluruh Indonesia, bukan hanya di Jakarta saja.
Dalam rentang waktu antara 8 sampai 13 April 2025, Galeri 24 mencatatkan penjualan melebihi 250 kilogram logam mulia serta lebih dari 6 kilogram emas berbentuk perhiasan.