Pernahkah kamu merasa mata semakin berat dan badan menjadi lesu ketika sudah selesai makan? Mau tiduran saja rasanya, kan? Faktanya, fenomena tersebut tidak jarang dialami oleh banyak orang tiap harinya. Walaupun tampak lumrah, perasaan mengantuk pasca makan dapat ganggu kegiatanmu, apalagi kalau kamu harus kerja lagi atau melakukan aktifitas sesaat setelah sarapan.Pertanyaannya, kok tubuh kita bisa jadi sangat kuyu hanya beberapa saat usai menyantap hidangan? Adakah kemungkinan ini pertanda tubuh sedang bekerja dengan penuh tekanan dalam proses pencernaan, atau adakah elemen-elemen lainnya yang mendongkrak situasi ini? Pada artikel kali ini, kami bakal membuka alasan pokok dari sensasi ngantuk selepas makanserta bagaimana cara-cara efektif supaya tetap bertenaga seharian tanpa disela-sela rasa kantuk!
Perasaan kendor dan ingin tidur sesudah makan kerap menjadikan kita tidak bergairah untuk melakukan aktivitas. Tetapi, apakah kamu tahu kalau sebenarnya banyak hal yang dapat menyebabkan perasaan tersebut? Dimulai dari keadaan tubuh, mental, pola hidup, sampai dengan dampak luar seperti lingkungan, semua elemen itu bisa jadi alasan kenapa kita terkadang merasa sangat mengantuk seusai menelan makanan.
1.Kausal Fisik: Tahap Penyerapan Nutrisi yang Memerlukan Tenaga
Setelah mengonsumsi makanan, tubuh perlu melakukan proses pencernaan pada apa pun yang telah dimasukkan. Ini adalah tugas penting yang memerlukan sejumlah besar tenaga. Saat seseorang makan, aliran darah meningkat di area sistem pencernaan guna mendukung pekerjaannya itu. Sebagai akibatnya, ada penurunan sedikit dalam suplai darah menuju otak dan hal ini dapat menyebabkan sensasi ngantuk.
Di samping itu, jenis-jenis makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak biasanya dapat menaikkan sekresi hormon insulin. Hormon ini bertanggung jawab untuk menjaga level glukosa di dalam darah dan juga memiliki dampak pada pelepasan beberapa hormon lainnya, termasuk serotonin dan melatonin, yang penting bagi regulasi pola tidur. Kenaikan kadar serotonin serta melatonin tersebut dapat menyebabkan perasaan tenang dan ngantuk.
2. Faktor Psikologis: Stres serta Kebiasaan Mengonsumsi Makanan
Ketegangan psikologis serta perasaan emosi dapat pula menjadi penyebab timbulnya kelelahan mengantuk pasca makan. Saat seseorang sedang tertekan, tubuh akan memproduksi zat kimia bernama kortisol yang bisa mencampuri ritme konsumsi makanan dan tingkat stamina fisik. Akan tetapi, bila tekanan ini berkurang usai makan (khususnya apabila sajian tersebut merupakan jenis ‘makanan favorit’ atau sesuatu yang disuka), maka biasanya badan kita jadi terasa lebih tenang, sehingga hal itu kerap menjadikan orang tersebut mengantuk.
Di samping itu, pola makan yang acak atau konsumsi porsi besar sekaligus dapat mempengaruhi mood kita. Mengonsumsi lebih banyak makanan atau jenis hidangan berat ini bisa menandai pada tubuh agar ‘bersantai’, sehingga menyebabkan rasa kantuk.
3. Dampak Kebiasaan Hidup: Rutinitas Tidur dan Olahraga fisik
Gaya hidup kita sangat berperan dalam seberapa besar kemungkinan kita merasa ngantuk setelah makan. Jika Anda sering tidur terlambat atau tidak cukup tidur, tubuh Anda akan lebih mudah merasa lelah dan mengantuk sepanjang hari, termasuk setelah makan. Kurangnya tidur malam hari mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang akhirnya membuat kita cenderung merasa lesu, bahkan setelah makan.
Selain itu, tingkat aktivitas fisik kita juga memengaruhi. Jika Anda jarang bergerak atau kurang berolahraga, sirkulasi darah dalam tubuh bisa terganggu, dan tubuh cenderung merasa lebih cepat lelah setelah makan. Olahraga teratur dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan seluruh tubuh, yang membantu mencegah rasa kantuk setelah makan.
4. Dampak dari Lingkungan: Atmosfer serta Keadaan Sosial
Lingkungan di sekitar Anda ketika makan dapat pula memiliki pengaruh signifikan. Sebagai contoh, apabila Anda menyantap hidangan dalam keadaan atmosfer yang amat tenang atau nyaman, pikiran akan menautkan situasi itu sebagai masa istirahat, sehingga merangsang sensasi ngantuk. Keadaan cahaya lembut hingga gelap pun bisa mempertajam perasaan kewaspasan terhadap kantuk, lantaran otak menghubungkannya dengan jam tidur.
Di samping itu, rutinitas makan bersama sahabat atau kerabat dekat di lingkungan yang cenderung tenang atau perlahan dapat menyebabkan kita merasa lega dan bahagia, sehingga pada gilirannya menambah dorongan untuk tertidur.
Saran Menangani Kelelahan Mengantuk Pasca Makan
Walaupun merasa ngantuk sesudah makan merupakan suatu kejadian normal, terdapat berbagai metode untuk mengatasinya sehingga Anda masih dapat menjalankan aktivitas dengan baik:
Pilih makanan secara cerdas: Jauhi hidangan tinggi karbohidrat sederhana ataupun lemak trans. Lebih baik memiliih jenis makanan bernutrisi protein serta serat agar stabilitas kadar gula di dalam darah tetap terjaga. Batasi jumlah sajian masakan: Mengonsumsi beberapa kali dalam porsi sedikit akan menekan risiko merasa begitu saja, hal ini bisa membuatmu lebih mudah mengantuk. Perhatikan rutinitas istirahat malam: Pastikan mendapatkan cukup waktu tidur dan juga konsisten sehingga stamina siang harinya tidak drop. Olahraga ringan sesudah sarapan: Melakukan aktivitas gerak badan seperti lari pagi dapat bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan pertahanan tenaga selama aktifitas nanti. Hati-hati soal jam makannya: Sebaiknya hindari konsumsi besar menjelang waktunya tidur karena itu hanya bakal ganggu mutu tertidur dan bikin ngantuk seusai bangunkan diri.
Kesimpulan
Ketiduran sesudah makan, biasanya dikenal sebagai postprandial somnolence, adalah suatu fenomena yang cukup lazim terjadi pada banyak individu. Beragam elemen bisa menyumbangkan terjadinya kondisi tersebut, termasuk mekanisme metabolisme pangan yang menuntaskan tenaga, sampai dengan rutinitas makannya, situasi mentalnya, model kegiatannya, dan iklim di sekelilingnya. Jenis-jenis makanan seperti pati, glukosa, ataupun lemak memiliki kemampuan untuk meningkatkan sensasi kantuk akibat dampaknya pada pelepasan zat-zat tertentu dalam tubuh, yaitu insulin, serotonin, dan melatonin. Tambahan lagi, perilaku konsumsi berlebihan, tekanan emosional, waktu istirahat yang tidak mencukupi, bersama-sama atmosfer relaks ketika sahur atau makan malam turut merusak intensitas rasa ngantuk pasca-saat makan.
Meski demikian, walaupun perasaan ngantuk pasca makan adalah respon alamiah dari tubuh, masih banyak metode untuk menekannya atau bahkan mengelakkannya. Beberapa caranya antara lain dengan memilh menu-menu yang lebih sehat, menyantapnya secara bertahap dan tidak berlebihan, menjalani rutinitas istirahat malam yang berkualitas, serta melaksanakan olahraga sederhana sesudah makan.
Saran
Pilih Makanan Secara Tepat: Agar tidak merasakan ngantuk berlebihan, konsumsilah makanan yang mengandung kombinasi karbohidrat kompleks, protein, serta serat dengan proporsional. Jauhi jenis-jenis makanan yang sangat berat, tinggi gula, maupun lemak karena mereka dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin secara drastis.
Konsumsi Dalam Porsi Kecil: Coba aturlah dirimu untuk makan beberapa kali dalam jumlah sedikit namun frekuensi lebih banyak. Cara ini dapat membantu proses pencernaan menjadi lebih lancar dan menekan kemungkinan timbulnya perasaan letih akibat makan berlebih.
Tidur Berkualitas: Usahkan agar kamu selalu mendapat istirahat yang cukup tiap malam. Pola tidur yang baik dan berkualitas akan membuatmu tetap fresh dan bertahan dari keletihan hingga sore harinya.
Berolahraga Ringan: Sesudah sarapan atau makan besar lainnya, lakukanlah gerakan-gerakan ringan misalnya jalan kaki guna meningkatkan aliran darah di tubuh dan menjaga stabilitas energi kita.
Buat Lingkungan Makannya Lebih Dinamis: Hindarkan diri dari kondisi makannya begitu tenang atau nyaman sehingga cenderung bikin ngantuk. Sebisa mungkin makanlah dengan tempo cepat dan dinamis apalagi kalau ada agenda penting sesaat setelah itu.
Dengan melakukan beberapa penyesuaian pada pola makan dan cara hidup, Anda bisa meminimalkan atau bahkan terbebas dari sensasi ngantuk pasca makan, menjaga stamina tubuh agar selalu bertenaga untuk menghadapi berbagai tugas yang ada di depan sana.