Skip to content

Melayani Majikan Centenarian di Taiwan, Tenaga Kerja Wanita Indonesia Ini Tetap Bertahan Selama 10 Tahun: Begini Ceritanya


AsahKreasi

– Cerita tentang TKW bernama Arianty asal Indonesia tiba-tiba menjadi pembicaraan hangat. Ini semua berawal ketika kisahnya diposting oleh sebuah saluran YouTube.

Dalam keterangannya tersebut, disebutkan bahwa Arianty pada akhirnya bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan. Dia bertugas merawat majikan wanitanya yang sudah lanjut usia hingga mencapai 100 tahun.

Meskipun demikian, menurut pengakuan Rianty, ia menerima upah yang pantas dari pekerjaan tersebut. Hal ini bahkan menyebabkannya untuk tetap bertahan sampai saat ini.

10 tahun berkarir di Taiwan.

Menurut kutipan dari YouTube Mamas Bangor pada hari Minggu, 20 April 2025, Rianty menyampaikan bahwa untuk berkarier di luar negeri diperlukan mental yang tangguh serta kesabaran yang besar.

\”Arianty mengatakan bahwa di Taiwan seseorang harus memiliki teknik \’ndablek\’ (sangat bodoh dan acuh tak acuh), kemudian bersabar,\” demikian katanya.

\”Ketenangan itu penting contohnya ketika tuan rumah sangat rewel, lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan keadaan tersebut. Jika kita tidak bersabar dan mencari tuan rumah yang lebih baik,\” tambahnya.

Ternyata, dalam kurun waktu 10 tahun berkarir sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan, Arianty hanya melayani seorang majikan.

Tidak mengherankan, karena di perusahaannya ini dia secara konsisten mendapatkan kenaikan gaji tiap tahun dan hal itu semakin menambah pundi-pundinya.

\”Sebab besarnya gaji meningkat. Saat pertama kali mulai bekerja, tenagakerjawan ini awalnya menerima upah sebanyak 15 ribu NT (kira-kira setara dengan Rp 7 juta), lalu bertambah menjadi 16 ribu NT,\” ungkap Arianty.

Arianty tidak hanya sekadar mencapai prestasi tersebut, ia pun pernah menerimaTHR senilai 90 ribu NT yang luar biasa besar.

Dari penghasilannya sebesar 15 lebih, lalu berpindah ke angka 16 bersamaan dengan bonus THR senilai 90 ribu (NT), wahh!!,\” tambah Arianty.

Meskipun begitu, THR itu hanya akan diberikan kepada Arianty setelah dia menandatangani perpanjangan kontraknya.

\”Perjanjiannya begini, jika menambah kontrak untuk bonus hari raya akan diberikan 90 namun dengan upah standar,\” jelas Arianty.

\”Berbeda, itu terjadi tahun lalu. Kami sedang membicarakan tentang kontrak ketiganya dan melakukan negosiasi kembali. Meskipun sebagian dari THR senilai 90 juta diambil, upah kami naik tiga ribu setiap bulannya. Jadi, jika kita hitung-hitung, jumlahnya tetap sama dengan 90 ribu,\” imbuhnya.

Karenanya, Arianty lebih memilih untuk meningkatkan gajinya bukannya menerimaTHR dalam setahun, sehingga dia menolak tunjangan tersebut. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *