NEW YORK, AsahKreasi

McDonald’s berencana untuk merekrut antara 375.000 karyawan musim panas kali ini.

Pernyataan tersebut disampaikan restoran cepat saji itu pada suatu konferensi pers, yang juga diikuti oleh Menteri Tenaga Kerja AS Lori Chavez-DeRemer, pada hari Senin (12/5/2025), sesuai dengan waktu lokal.

Di saat tersebut, McDonald’s bersama dengan Chavez-DeRemer pula memperingati dasarnya program “Archeways to Opportunity” yang sudah sepuluh tahun berjalan. Program ini menyediakan dukungan finansial untuk pendidikan serta menolong para pekerjanya dalam mencapai ambisi mereka di bidang studi, misalnya lulus dari sekolah tingkat atas.

Walaupun McDonald’s sudah lama jadi salah satu hidangan kesukaan Presiden Donald Trump, perusahaan tersebut malah semakin dekat dengan pemerintahan Trump saat memasuki periode kedua belainya sebagai presiden.

Bisa jadi McDonald’s ingin terus berada di “daftar positif” Trump dan mengelakkan rintangan bisnis semacam program “Membuat Amerika Sehat Lagi” oleh Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Robert F. Kennedy Jr., ataupun aturan merugikan dari Departemen Tenaga Kerja.

Misalnya saja, McDonald’s mengonfirmasi sumbangan sebesar 1 juta dolar AS untuk acara pelantikan Presiden Donald Trump yang kedua ini, menjadi kontribusinya yang pertama kalinya ke dana pelantikan dalam lebih dari sepuluh tahun.

Di samping itu, wakil-wakil dari McDonald’s, Wendy’s, Yum Brands, dan beberapa perusahaan fast food lainnya dikabarkan sudah mengadakan pertemuan dengan Chavez-DeRemer sebelum upacara pelantikan Trump guna menyinggung masalah-masalah krusial di bidang mereka. Isu tersebut meliputi undang-undang serikat pekerja yang didukung olehnya serta regulasi tentang majikan bersama, hal ini berkaitan erat dengan definisi relasi antara pemegang lisensi waralaba dan franchisee.

McDonald’s dan sektor perresto pada umumnya sering kali mengerahkan upaya perekrutan masif guna mengatasi kenaikan kebutuhan di musim panas.

Angka pekerjaan yang dibuka oleh McDonald’s itu adalah ambisi merekrut tertinggi dalam beberapa tahun belakangan ini untuk bisnis mereka.

Di tahun 2020, saat memulai kembali operasional kamarnya, McDonald’s mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menambah kurang lebih 260.000 karyawan restoran.

Dengan jaringan resto yang dikelola langsung oleh perusahaannya serta melalui skema waralaba, McDonald’s menjadi salah satu pemilik lapangan kerja utama di Amerika Serikat. Menurut klaim mereka, 1 dari setiap 8 orang di Amerika telah sempat berkarir dalam salah satu cabang miliknya.

Mendekati pemilihan presiden pada tahun 2024, Trump dengan teratur meremehkan pernyataan Wakil Presiden Kamala Harris yang mengklaim dia sempat bekerja di McDonald’s. Sementara itu, McDonald’s memilih untuk tetap netral dalam konflik tersebut dan menjelaskan bahwa mereka adalah sebuah merek makanan, bukan entitas politik, sehingga tidak memiliki semua rekam jejak karyawan dari dekade ’80-an.

Inisiatif pengambilan tenaga kerja terkini ini berpadu dengan strategi perluasan McDonald’s yang merencanakan pembangunan lebih banyak cabang di Amerika Serikat. Mereka bertujuan untuk mendirikan tambahan 900 gerai di tanah air hingga tahun 2027.