ROMA, AsahKreasi
– Vatikan menyatakan bahwa Paus Fransiskus akan dikuburkan pada hari Sabtu (26/4/2025) pagi waktu lokal di Basilika Santa Maria Maggiore, yang terletak di Roma, Italia.
Pemakaman ini tidak sama dengan praktik Gereja Katolik yang biasanya menguburkan para Paus di Basilika Santo Petrus.
Paus Fransiskus menentukan tempat lain untuk menghargai prinsip-prinsip yang beliau perjuangkan selama hayatnya.
“Alasan utama Basilika bukanlah ukurannya yang besar, tetapi kedekatannya dengan para tunawisma dan kelompok kurang mampu. Paus Fransiskus menginginkan tempat pemakaman di sana agar terus dekat dengan mereka yang membutuhkan,” jelas Suster Moekti Gondosasmito OSU, seorang biarawati dari Indonesia yang pernah menetap selama enam tahun di Roma ketika diwawancara.
AsahKreasi
, Rabu (23/4/2025).
Basilika Santa Maria Maggiore berada di manakah?
Basilia Santa Maria Maggiore berada di tengah Kota Roma, suatu area yang sering kali jadi titik temu untuk para penduduk miskin, pengembara tanpa rumah, serta mereka yang terabaikan oleh masyarakat.
Gereja ini mengekspos reliquiae dari bekas tempat baptisan Yesus dan dipersembahkan untuk Bunda Maria—seorang tokoh yang selalu disegani oleh Paus Fransiskus sepanjang hayatnya.
Sepanjang masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus sering kali datang sendiri ke basilika itu hanya untuk beribadah dan memanjatkan doa.
Lokasi pemakaman ini dipercaya mewujudkan semangat pelayanan dan rasa persaudaraannya kepada orang-orang yang terabaikan.
Paus kelahiran dari Argentina tersebut diakui sebagai seorang tokoh agama yang sederhana dan aktif mengemukakan pandangannya pada masalah-masalah sosial dunia. Dia selalu berbicara tentang kekhawatirannya berkaitan dengan ketidaksetimbangan, kemiskinan, serta perang.
Kecekapan pun terlihat dalam keputusannya mendekati akhir hidupnya. Dia menolak menggunakan tiga tingkat peti mati seperti yang biasa dilakukan sebelumnya, serta hanya menginginkan sebuah kotak kayu sederhana bertuliskan “Franciscus”.
Atmosfer menjelang upacara pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore terlihat mendalam dan penuh kesedihan.
Mendekati upacara pemakaman, Basilika Santa Maria Maggiore pun mulai ramai dikunjungi oleh para peziarah.
Warga Negara Indonesia (WNI), Elly Handoyo, yang bertempat di Vatikan menjelaskan bahwa area basilika dipadati orang-orang yang berkunjung untuk beribadah, menghadiri misa, serta mendoakan rosario demi keselamatan Paus Fransiskus.
“Di sini (di dalam Basilika Santa Maria Maggiore), yang masih tertutup, Paus akan dikuburkan,” ujar Elly ketika sedang bercengkrama dengan
AsahKreasi,
Rabu.
Pihak basilika sudah menyiapkan beberapa kursi untuk para jamaah. Penyiaran langsung dari media setempat maupun mancanegara juga terjadi dengan sibuk di area tersebut. Bagian ruang yang biasanya digunakan sebagai makam pada masa kini belum dibuka untuk publik karena sedang dalam proses persiapan.
Diprediksikan bahwa setidaknya 200.000 orang bakal hadir dalam acara penguburan yang bertempat di hari Sabtu nanti. Beberapa pemimpin internasional seperti presiden dari Amerika Serikat yaitu Donald Trump, dan juga pimpinan-negara lain seperti Italia, Prancis, Jerman, Britania Raya, Ukraina, Uni Eropa, serta Argentina pun sudah memastikan kedatangan mereka.
Sebelum dikuburkan, mayat Paus Fransiskus dirawat sementara di Basilika Santo Petrus pada hari Rabu (23/4/2025), sesudah dipindahkan dari tempat tinggalnya di Kapel Santa Marta.
Peti jenasah diseret dengan hormat oleh belasan kardinal dan ditemani pasukan pengaman dari Garda Swiss. Sambil didampingi bunyi deringan lonceng basilika Saint Peter, peti tersebut tanpa penutup ditransportasi melintasi Lapangan St. Peter yang ramai dipadati penduduk setempat maupun wisatawan.
Delapan anggota pasukan pengaman setempat berbaris di sekitar kotak sambil memegang tongkat. Sementara itu, para Pendeta dan Novisiatif merentangkan diri dalam sebuah barisan yang cukup panjang; ada juga yang membawa lilin terbakar serta dandanan dengan jubah panjang ataupun kostum koor.