Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengkritik keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tindakannya yang dinilai tidak pantas dan sulit ditoleransi. Kritikan tersebut muncul sehubungan dengan situasi saat ini di Gaza, tempat Israel melakukan pemblokiran untuk membantu bantuan kemanusiaan mencapai wilayah itu.
“Perbuatan pemerintah Benjamin Netanyahu ini tidak dapat ditoleransi. Di Gaza, tidak tersedia air, obat-obatan, orang luka tidak bisa keluar, serta dokter pun tidak dapat memasuki wilayah tersebut,” ujar Macron seperti dilaporkan.
AFP
, Selasa (13/5).
“Perbuatan dia sungguh memalukan,” tambahnya.
Namun, Macron menyadari bahwa pernyataannya tidak akan dihiraukan atau dimengerti oleh Israel. Menurutnya, Israel hanya mengakui suara Amerika Serikat, yaitu salah satu dari sedikit negara yang selalu membacking-nya.
“Kami memerlukan Amerika Serikat. Presiden Trump dapat mengeksploitasi perannya dengan mudah. Saya cukup memberikan ucapan tegas kepada Perdana Menteri Netanyahu,” katanya.
“Kemarahan saya, namun Israel tidak tergantung pada kami. Mereka hanya mengandalkan senjata dari Amerika,” tegas Macron.
Macron memiliki pendirian yang kuat tentang Israel dan berencana untuk mengakui negara Palestina.
“Kita perlu maju ke arah pengakuan, dan hal itu akan terwujud dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Macron sebagaimana dilaporkan oleh AFP pada tanggal 11 April 2025.
Macron mengkonfirmasi bahwa pengakuan terhadap Palestina tidak akan menjauhkannya dari Israel. Bahkan, dia menyatakan dengan tegas bahwa Prancis masih sepenuhnya mensupport eksistensi negara Israel.
Prancis adalah salah satu negeri di Benua Eropa yang gigih berusaha untuk mencapai sesuatu.
two state solution
Sebagai solusi untuk mengatasi perselisihan antara Palestina dan Israel. Hal ini termasuk saat Perang Gaza meletus.
Leave a Reply