AsahKreasi
– Peran
smartphone
Pada zaman digital seperti sekarang, hal tersebut tentunya sangat penting. Karena, alat yang mudah dibawa ini mendukung beragam kegiatan pemakainya dan juga mengarsipkan berbagai informasi vital.
Ketika hilang, kegiatan penggunanya bisa terpengaruh. Memori yang disimpan di perangkat tersebut pun ikut musnah, kecuali jika ponsel berhasil ditemukan tanpa ada masalah.
Itulah situasi yang dihadapi seorang pemilik iPhone dari AS berinisial M.M., yaitu ponselnya dirampas orang tak bertanggung jawab sehingga ia merasa kesulitan untuk mencapai informasi penting dalam alat tersebut.
Peristiwa tersebut mempengaruhi keberlangsungan bisnis Milik Matthews hingga nyaris gulung tikar. Akibat dari kesulitan-kesulitannya ini, Matthews pun mendakwa Apple selaku pembuat iPhone.
Pada sekitar awal tahun 2024, perangkat iPhone milik Matthews hilang akibat pencurian di Scottsdale, Arizona, AS. Hal ini mengakibatkannya kehilangan akses ke berbagai data seperti gambar pribadi, lagu favorit, dokumen terkait pajak, dan bahkan file riset untuk pekerjaannya.
Jika dinilai, jumlah keseluruhan data yang disimpan dan sudah tidak bisa dijangkau lagi oleh Mathews pada iPhone-nya mencapai 2TB.
Mathews telah menanyakan bantuan kepada Apple untuk bisa mengakses informasi di ponsel iPhone yang hilang tersebut, dan perusahaannya pun siap membantu jika diperlukan.
reset
Akun melewati fungsi Kunci Pemulihan. Terlebih lagi, kejadian tersebut menyebabkan perusahaan konsultansi teknologinya tutup.
Kunci Pemulihan merupakan fitur keamanan berupa kode privat terdiri dari 28 karakter yang dapat digunakan untuk mengembalikan akses ke akun ID Apple Anda, terutama jika Anda lupa.
password
atau hilangnya akses terhadap peralatan.
Jika kode itu hilang dan pengguna tak dapat mengakses perangkat tepercaya lainnya, Apple tidak akan mampu menolong dalam pemulihan akun mereka.
Menurut Mathews, Apple menolak untuk mendukungnya dalam pemulihan akun melalui fitur tersebut. Sebab itu pula, ia mengajukan gugatan terhadap Apple dengan permintaan kompensasi senilai 5 juta dolar AS (kira-kira Rp 84,2 miliar). Kasus ini dilayangkan kepada Mahkamah Distrik Amerika Serikat yang berlokasi di California Utara.
“Walaupun Mathews berhasil menyajikan bukti yang meyakinkan bahwa akun tersebut beserta datanya merupakan miliknya, Apple masih menolak untuk memulihkan atau mengizinkan Mathews mendapatkan akses ke akun serta datanya,” sebagaimana tertera dalam berkas gugatan.
“Melakukan hal tersebut ( menolak Recovery Key ), Apple mengizinkan dan mendukung penjahat untuk melaksanakan kegiatan kriminal mereka,” tambah pernyataan itu.
Respons Apple normatif
Apple belum memberikan tanggapan yang jelas terhadap tuntutan hukum dari Mathews.
The Washington Post,
Perusahaan yang berasal dari Cupertino, Amerika Serikat itu hanya mengeluarkan pernyataan bersifat umum.
“We extend our sympathy to those affected by this incident and we take all attacks against users very seriously,” said Apple.
Apple sebenarnya tidak menyediakan cara umum bagi pengguna untuk mengakses data pada perangkat yang hilang, terkecuali jika sudah dilakukan pencadangan.
back up
) di
cloud.
Salah satu fitur tambahan yang ditawarkan oleh Apple adalah Stolen Device Protection. Fungsi ini bertujuan untuk mengamankan akses ke informasi penting dengan cara menguncinya, serta membolehkan pengguna untuk melakukan pemeriksaan.
password
hingga data perbankan.
Di samping itu, fungsi ini bisa mengetahui posisi perangkat ketika sedang dalam keberadaan tak lazim dan setelahnya akan mencegah beberapa aktivitas misalnya apabila si penjahat coba matikan opsi Cari Milikku, lakukan transaksi pembayaran ataupun buka akses.
password
.
Dukungan tambahan tersebut memungkinkan pengguna untuk me-
reset password
iPhone dan memperbarui data sensitif seperti nomor telepon yang bisa dihubungi saat kondisi darurat,
e-mail
dan metode pemulihan.
Lalu, pengguna dapat memilih menghapus semua data yang tersimpan di iPhone, dari jarak jauh.
Namun, cara itu akan menghapus data secara permanen, sehingga cukup jarang diaplikasikan pengguna yang terdampak.
Maka itu, jika data pada perangkat belum disimpan cadangan ke awan atau tempat lain, pemakai cuma dapat membuka datanya secara langsung dari perangkat tersebut saat sudah ditemukan atau melalui dukungan dari Apple.
Casus ini baru mencapai fase permulaan, dimana dibutuhkan kumpulan bukti pra-peradilan yang diproyeksikan memakan waktu sekitar 6 hingga 8 bulan kedepan untuk dikumpulkan.
KompasTekno
dari
The Washington Post
, Rabu (23/4/2025).