Skip to content

Komandan AS: Kerja Sama Militer Korea Utara, China, dan Rusia Bikin Pasifik Ketakutan


WASHINGTON, AsahKreasi

Komandan militer Amerika Serikat (AS) di Pasifik memberikan peringatan keras mengenai meningkatnya risiko keamanan di Indo-Pasifik karena kerja sama militer yang semakin dalam antara Korea Utara, China, dan Rusia.

Laksamana Samuel Paparo, komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, menyampaikan pernyataan itu ketika memberi keterangan kepada Komite Militer Senat AS.

Paparo menjelaskan bahwa China sudah memberikan sekitar 70% peralatan mekanis kepada Rusia, serta 90% dari semikonduktornya yang lebih tua.

Menurutnya, hal tersebut membantu Moskow mengembalikan kapabilitas pertahanannya sementara konflik masih terjadi di Ukraina.

Sebagai gantinya, imbuh Paparo, Rusia diduga berbagi teknologi militer sensitif dengan China, berpotensi mencakup kemajuan-kemajuan yang dapat membuat kapal selam China lebih senyap dan sulit dideteksi.

“Kerja sama militer Rusia yang semakin berkembang dengan China menambah kompleksitas, menciptakan tantangan yang lebih besar dengan semakin mendalamnya kerja sama antara China, Rusia, dan Korea Utara,” ujar Paparo, seperti dilansir

Euronews

, Rabu (16/4/2025).

Dia juga menyebutkan tentang kemajuan senjata nuklir Korea Utara yang terus berlanjut.

Paparo menggarisbawahi bahwa rudal balistik merupakan ancaman yang nyata bagi Amerika Serikat dan mitranya. Ia pun menekankan keterkaitan erat antara pemerintahan Kim Jong-un dengan Rusia.

Dia menyampaikan pada dewan yang beranggotakan para senator tersebut bahwa Korea Utara sudah mengirim ribuan hingga ratusan ribu amunisi artilleri dan rudal jarak pendek ke Rusia.

Paparo menyebutkan bahwa Pyongyang berkeinginan untuk menerima sistem pertahanan anti-pesawat serta dukungan pertempuran roket dari darat ke udara.

Menurut pihak militer Korea Selatan, Korea Utara sudah mengirimkan sejumlah besar tentara serta ratusan howitzer dan peluncur roket untuk membantu pasukan Rusia dalam konflik dengan Ukraina.

Senator Jack Reed dari Negara Bagian Rhode Island, sebagai anggota senior terkemuka Partai Demokrat dalam komitet tersebut, mengekspos ketakutannya bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk memperkecil keterlibatan militer AS di Korea Selatan dan Jepang.

Trump juga disebut-sebut akan mengurangi ukuran dari latihan militer bersama dengan kedua sekutu Amerika Serikat itu, dan mungkin mencabutrencana pembentukan Komando Gabung TNI di Jepang.

Reed menyampaikan peringatan bahwa tindakan tersebut bisa menghancurkan keyakinan dunia tentang kredibilitas dan janji jangka panjang Amerika Serikat.

Dia juga mengungkapkan keprihatinan terkait langkah Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang baru saja memindahkan satu kapal induk serta batalyon rudal Patriot dari wilayah Pasifik menuju Teluk Persia.

Dia meragukan apakah modifikasi tersebut sudah mengurangi kemampuan militer AS di wilayah Indo-Pasifik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *