AsahKreasi
,
Jakarta
– Dua
pendulang emas
yang berhasil lolos dari serangan kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Merdeka Organisasi Papua Merdeka (OPM)
TPNPB OPM
Di wilayah kabupaten Yahukimo yang terletak di Papua Pegunungan, seseorang harus menyembunyikan diri selama delapan hari di dalam hutan sebelum akhirnya tim penyelamat datang untuk mengevakuasinya.
Satgas Damai Cartenz.
Para penyintas adalah Johanis Adu dari Nusa Tenggara Timur serta Suwito berasal dari Sumatera Utara.
Kedua individu tersebut tinggal di hutan Tanjung Pamali sampai ditempatkan kembali oleh Satuan Tugas Damai Cartenz pada hari Senin, tanggal 14 April 2025. Mereka terlindungi untuk menjauh dari pengejaran tentara TPNPB, kelompok ini dilabeli sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB menurut pihak Pemerintahan Republik Indonesia.
Setelah melihat tim Satgas Damai Cartenz yang ada di Tanjung Pamali guna mengevakuasi jenazah para korban, mereka akhirnya meninggalkan tempat persembunyiannya.
was
dampak dari serangan kelompok kriminal bersenjata pada 6-8 April 2025.
“Tim Satgas Damai Cartenz ditemui oleh mereka sebelum akhirnya dibawa ke Dekai,” ungkap Humas Satgas Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo, dalam keterangannya tersebut.
Antara
, Selasa, 15 April 2025.
Tindakan kekerasan berupa pembantaian oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di dua daerah di Papua Pegunungan mengakibatkan 15 jiwa melayang. Dari jumlah tersebut, 14 korban serangan terjadi di area tambang emas Kabupaten Yahukimo, dan satu kasus lagi melibatkan individu dari Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Hingga Selasa, operasi bantuan manusia tetap berlanjut dengan pencarian di area tambang yang dilaporkan masih memiliki korban. Tim gabungan dari TNI-Polri terus melanjuti upaya pencarian di tempat kejadian untuk memverifikasi bahwa tak ada lagi korban yang tertinggal,” ucapnya.
Satgas Pengamanan Perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini Yonif 141/AYJP membantu menjaga keamanan 126 orang pengumpul emas yang kabur ketika kelompok kriminal bersenjata menyerbu area tambang di Kabupaten Yahukimo.
“Sesuai dengan fakta, pasukan Yonif 141/AYJP sudah mendukung dalam evakuasi penambang emas yang kabur usai daerah mereka diserang oleh kelompok KKB,” ungkap Letda Inf Bima Kesatria Yudha, Danpos Korowai Satgas 142/AYJP, di Jayapura, Selasa.
Disebutkan, dari total 126 penambang tersebut, ada dua yang mengalami penyakit jadi mereka diberi perawatan oleh prajurit. Selanjutnya, mereka juga mendapatkan bantuan dalam hal keamanan dan evakuasi untuk kembali bersama teman-teman sejawatnya.
Sebagian dari para penambang emas tersebut melanjutkan petualangan mereka menuju Agats, di kabupaten Asmat, serta Dekai, berada di kabupaten Yahukimo. Mereka menelusuri sungai-sungai setempat dengan mengendarai kapal motor.
Agar mencegah adanya pelanggaran keamanan akibat dari KKB, pasukan yang berada di Pos Korowai ini mengecek setiap orang yang melewati area tersebut.
Tindakan tersebut diambil guna mendeteksi kemungkinan bahaya dan sekaligus menyediakan rasa keamanan bagi warga setempat, seperti yang disampaikan oleh Danpos Yonif 141/AYJP Letda Inf Bima Kesatria Yudha.
Tempat penambangan terletak di daerah pedalaman yang merupakan batas antara Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Pegunungan Bintang, juga Kabupaten Asmat dan Boven Digoel.
Identitas 14 Korban
Tim
Disaster Victim Identification
(DVI) menyatakan kembali identifikasi tiga mayat penambang emas para korban KKB yang berada di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Tim DVI sebelumnya sudah menandai 11 korban yang kemudian dikubur pada hari Senin di Dekai.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura AKBP dr Romy Sebastian di Jayapura, pada hari Selasa, menyampaikan bahwa tiga korban meninggal telah dapat dikenali melalui perbandingan data sebelum dan sesudah kematian.
Identitas para korban yang telah dikenali adalah Sahar, Saharudin, dan Haidil Isdar.
Setelah diverifikasi, mayat ketiga dari para korban diberikan kepada keluarganya dan dikuburkan di Dekai, demikian ungkap Romy Sebastian.
Direktur RSUD Dekai, dr. Glenn M. Nurtanyo, mengumumkan bahwa tiga mayat dikuburkan di Dekai karena situasi yang membuat pengiriman kembali tak mungkin dilakukan, apalagi dengan penerbangan.
Sebelas korban lain yang sudah teridentifikasi, yaitu Wawan Tangahu (warga Dusun III, Kab. Bolmon Selatan, Sulawesi Utara) Suardi Laode alias Kaswadi (Dusun III, Kab. Bolmon Selatan) dan Stenli Humena (Kampung Kalama Darat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara).
Yuda Lesmana (Jalan Paradiso, Dekai), Riki Rahmat (Desa Ranomolua Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara), Muhammad Arif (Jalur II Dekai), Safaruddin (pemukiman jalur II Dekai), Abdur Raffi Batu Bara (pemukiman jalur II Dekai), Stefanus Gisbertus (Desa Tala, Kabupaten Seram Barat, Maluku), dan Zamroni (Dukuh Dulak Desa Gantungan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah).
Selain di Kabupaten Yahukimo, KKB juga dilaporkan menyerang lokasi pendulangan di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang hingga menyebabkan satu orang meninggal.
Digeruduk Dokter Tifa dan Rekan-rekannya, UGM Lagi-lagi Menyatakan Bahwa Jokowi adalah Alumni Fakultas Kehutanan di Perguruan Tinggi Itu