Your cart is currently empty!
AsahKreasi
– Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menginisiasi migrasi dari penggunaan kartu SIM biasa ke e-SIM. Dengan adanya inisiatif itu, pengguna kiranya penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan e-SIM.
Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak masyarakat untuk migrasi dari kartu SIM biasa ke e-SIM. Tujuannya adalah untuk melindungi pengguna dari kejahatan digital, seperti spam, phishing, dan judi online.
Inisiatif migrasi e-SIM ini belum bersifat wajib. Namun, jika ingin menggunakannya sekarang, pengguna perlu mehamami kelebihan dan kekurangan e-SIM. Dengan memahaminya, pengguna bisa lebih mudah mempertimbangkan apakah memakai e-SIM atau tidak.
Lantas, apa kelebihan dan kekurangan e-SIM? Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai kelebihan dan kekurangan e-SIM dibanding kartu SIM biasa.
Sebelum mengetahui kelebihan dan kekurangan e-SIM, ada baiknya pengguna memahami dulu pengertian e-SIM dan perbedaannya dengan kartu SIM biasa. Lantas, sebenarnya apa itu e-SIM? Apa bedanya e-SIM dan kartu SIM biasa?
Perlu diketahui, di setiap HP, terdapat teknologi bernama SIM (Subscriber Identity Module), yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengautentikasi HP agar dapat memiliki nomor telepon dan terhubung dengan jaringan operator seluler.
Teknologi SIM yang terdapat di HP itu terus berkembang. Dalam perkembangannya, terdapat SIM yang berupa kartu eksternal berisi chip atau biasa dikenal dengan kartu SIM. Kartu SIM ukurannya dari masa ke masa terus mengalami efisiensi.
Pengguna mungkin tak asli lagi dengan kartu SIM Mini, kartu SIM Mikro, dan yang terkecil saat ini adalah kartu SIM Nano. Setelah era kartu SIM, munculah salah satu bentuk SIM yang jauh lebih efisien lagi tanpa kartu fisik eksternal, yaitu e-SIM.
eSIM adalah sebuah modul atau chip SIM yang tertanam pada bagian motherboard ponsel secara permanen. Lantaran modulnya tertanam, e-SIM tidak membutuhkan kartu fisik eksternal seperti teknologi kartu SIM biasa.
Kemudian, e-SIM juga tidak memiliki slot kartu sehingga pengguna tidak perlu melakukan lepas-pasang ketika hendak menginstalnya di HP. Penggunaan e-SIM di HP membuat ruang komponen lebih efisien karena tidak perlu ada komponen slot kartu.
Chip yang tertanam langsung memungkinkan pemasangan dan pengaturan nomor telepon pada eSIM dilakukan secara digital pada HP. Untuk memasangnya di HP, pengguna hanya perlu memindai barcode eSIM dari operator seluler.
Setelah terpasang, pengguna bisa mengelola beberapa profil e-SIM milikinya secara digital di HP. Itulah penjelasan mengenai apa itu e-SIM yang beberapa waktu belakangan disarankan Komdigi agar dipakai di HP untuk menggantikan kartu SIM biasa.
Dari penjelasan di atas, perbedaan e-SIM dan kartu SIM fisik biasa sebenarnya sudah bisa diketahui. Misalnya, dari segi model, e-SIM memiliki chip SIM yang langsung tertanam di motherboard HP.
Sementara itu, pada kartu SIM biasa, pengguna tentu butuh kartu eksternal berisi modul SIM untuk dimasukkan ke HP. Selain itu, masih terdapat beberapa perbedaan eSIM dan kartu biasa yang lainnya, dengan rincian sebagai berikut:
e-SIM
Kartu SIM biasa
Itulah sejumlah perbedaan eSIM dan kartu SIM biasa yang perlu diketahui. Dari perbedaan itu, eSIM tampak lebih unggul dibanding kartu SIM biasa. Akan tetapi, eSIM sejatinya juga memiliki kekurangan.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan eSIM yang perlu diketahui pengguna. Misalnya, salah satu contoh kelebihan eSIM adalah pengguna tidak perlu mengganti SIM secara manual di HP karena chip tertanam langsung.
Sementara itu, salah satu contoh kekurangan e-SIM adalah perpindahan ke perangkat lain menjadi lebih rumit. Selain itu, masih ada beberapa kelebihan dan kekurangan eSIM yang lain. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan eSIM adalah sebagai berikut.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan e-SIM dibanding kartu SIM biasa yang perlu diketahui. Semua paparan di atas dapat menjadi bahan pertimbangan untuk beralih ke e-SIM dari kartu SIM biasa.
Jika hendak beralih menggunakan e-SIM, pengguna perlu memastikan bahwa HP yang digunakan telah mendukung layanan e-SIM. Dukungan e-SIM pada HP bisa dilihat di menu pengaturan jaringan seluler.
Jika di menu tersebut terdapat opsi untuk menambahkan eSIM, HP milik pengguna artinya mendukung eSIM dan pengguna bisa segera mengaktifkannya. Seandainya HP mendukung eSIM, cara mengaktifkannya cukup mudah.
Untuk mengaktifkannya di hampir semua HP, pengguna hanya perlu memindai kode QR yang tersedia di eSIM yang dibeli. Saat ini, operator seluler atau provider yang mendukung e-SIM di Indonesia cukup lengkap, seperti Smartfren, Indosat, Tri, XL, Axis, dan Telkomsel.
Pengguna umumnya bisa membeli eSIM baru di tiap operator seluler itu secara online di masing-masing website resmi mereka. Kemudian, jika hendak beralih atau migrasi dari kartu SIM lama ke eSIM, pengguna bisa langsung mengunjungi kantor operator seluler terdekat.
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link
https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a
. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
Leave a Reply