Kesehatan Mental Ayah: Rahasia yang Mempengaruhi perilaku Anak Masa Depan

Sampai saat ini, fokus perhatian tentang kesehatan mental di lingkungan rumah lebih sering tertuju pada tugas Ibu, terlebih selama periode hamil dan tahap pendidikan dini bagi si Kecil. Akan tetapi, seiring berkembangnya waktu, cukup banyak studi yang menunjukkan bahwa kontribusi Bapa juga sangat esensial dalam membentuk aspek emosi sang buah hati.

Salah satu fokus dari studi ini adalah kesejahteraan psikologis sang Ayah. Hasilnya menunjukkan bahwa status emosional dan mental ayah memiliki pengaruh jangka panjang pada tingkah laku anak kecil tersebut.

Masalah kesehatan mental ayah seperti depresi, kecemasan, atau stres kronis bukan saja merugikan bagi dirinya sendiri. Faktanya, hal tersebut dapat pula mengubah hubungan dan interaksi dalam keluarganya sebagai satu kesatuan.

Anak-anak yang dibesarkan oleh Bapak dengan kondisi stres mental berpotensi menghadapi permasalahan tingkah laku, tantangan dalam bergaul, serta kelainan emosi pada masa mendatang.

Studi tentang psikologi yang dilakukan oleh ayah berdampak pada tingkah laku sang anak.

Melansir dari laman

News Medical

Sebuah studi terbaru oleh Rutgers Health menunjukkan bahwa jika depresi pada ayah tidak tertangani atau tetap tidak terdeteksi, dampak negatifnya pada aspek sosial dan perilaku anak-anak dapat berlangsung lama hingga bertahun-tahun.

5 Tingkah Laku Orang Tua yang Berdampak pada Kesehatan Jiwa Anak

Bukan hanya itu saja, penelitian yang dirilis dalam

Journal Amerika untuk Kedokteran Pencegahan

Melaporkan bahwa anak-anak yang terkena dampak depresi dari ayahnya ketika masuk taman kanak-kanak memiliki risiko lebih tinggi untuk menghadapi hambatan dalam perilaku mereka. Selain itu, pada usia sembilan tahun, mereka cenderung menunjukkan kemampuan sosial yang kurang baik.

Penelitian yang dikerjakan oleh asisten profesor bidang pediatri di Rutgers RWJMS, New Jersey, AS, yaitu Kristine Schmitz, bersama tim riset dari Universitas Princeton serta Universitas Rider, juga berasal dari AS, telah disampaikan secara langsung kepada para guru, Ibu.

“Pertimbangan tentang depresi sebaiknya diberikan kepada kedua orangtua, tidak hanya bagi ibu saja. Kondisi ini dapat disembuhkan, oleh karena itu demi mendukung keseluruhan anggota keluarga, dokter anak harus mulai mencakup diskusi terkait hal tersebut dengan bapak serta merancang intervensi yang menargetkan ayah sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Kristine Schmitz.

Sekitar 8 hingga 13 persen ayah di Amerika Serikat dapat menderita berbagai jenis depresi pada tahun-tahun awal kehidupan anak mereka. Angka ini naik menjadi 50 persen jika ibu juga mengidap depresi paska melahirkan.

Walaupun demikian, terdapat sangat sedikit studi yang mengkhususkan diri pada depresi ayah diluar masa pascapersalinan atau mendalami interaksi antara kesejahteraan mental sang bapak dengan tingkah laku buah hatinya.

Mengutip dari laman

Zee News India

, para peneliti menganalisis data dari 1.422 ayah dan mengidentifikasi keterkaitan yang signifikan antara depresi pada ayah dengan pola perilaku anak-anak mereka.

Sebagai contoh, anak-anak dengan Bapanya yang menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti merasa sedih atau stres saat si kecil berumur lima tahun, cenderung lebih mungkin untuk memperlihatkan sifat-sifat tidak tenang, sikap membantah, dan emosi marah pada usia sembilan tahun. Selain itu, mereka juga umumnya memiliki tingkat keterampilan bekerja sama dan rasa percaya diri yang lebih rendah dibandingkan teman sebaya lainnya di rentang usia tersebut.

Kristine menegaskan bahwa terdapat beberapa penyebab untuk kondisi tersebut. Salah satu alasannya ialah depresi dapat memicu masalah dalam merawat buah hati serta penurunan dukungan emosi kepada mereka. Hal ini pun mampu mencetus perselisihan atau tekanan tambahan di lingkungan keluarga, Bunda.

Berikut adalah pemahaman mengenai bagaimana kondisi kejiwaan Ayah memiliki dampak terhadap tingkah laku anak di masa depan. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.

Pilihan Redaksi

  • Inilah Yang Terjadi Pada Otak Si Kecil Bila Sering Dikritik Oleh Orang Tua Berdasarkan Penelitian Ahli

  • 7 Kesalahan Dalam Pengasuhan yang Tidak Disadari Bisa Membuat Anak Menjadi Penipu

  • Anak yang Dilahirkan oleh Ibu Beragama Trennya Lebih Menyimpan Masalah, Mengapa Begitu? Inilah Yang Dikatakan Penelitian

Bagi Bunda yang mau

sharing

soal

parenting

dan bisa dapat banyak

giveaway

, yuk

join

Komunitas AsahKreasiSquad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.

SINI

. Gratis!

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com