AsahKreasi.CO.ID – JAKARTA.
Akibat dari kemungkinan penerapan tarif impor resiprokal oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah negara seperti Indonesia, beberapa perusahaan di dalam negeri berisiko mengalami penurunan pada volumenya untuk mengekspor produknya ke Amerika Serikat.
Pada pertanyaan tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengatakan bahwa Turki serta Uni Eropa adalah negara-negara dengan peluang besar yang dapat dipertimbangkan sebagai pasar ekspor alternatif bagi produk-produk dari Indonesia.
Anin mengatakan bahwa kedatangan Presiden Turki (Recep Tayyip Erdogan) di Indonesia telah memfasilitasi pembuatan kesepakatan perdagangan baru yang diyakininya akan sangat bermanfaat untuk para pengusaha dalam negeri, terutama pada sektor eksport produk-produk seperti kopi, peralatan makanan, serta minyak kelapa sawit.
Penerbangan Kadin Ke AS Membawa Tiga Prioritas Besar Berikut ini
“Saya baru-baru ini mendengar bahwa Bapak Presiden Prancis (Macron) berencana untuk berkunjung pada akhir bulan Mei. Hal tersebut merupakan tanda yang baik. Namun, meskipun adanya perjanjian perdagangan, hal itu belum mencukupi jika asosiasi serta Kadin di wilayah-daerah tidak mengoptimalkannya,” jelas Anin melalui pernyataan formalnya, Sabtu (27/4).
Selain itu, dia juga menggarisbawahi pentingnya Indonesia untuk beradaptasi dengan peraturan, khususnya yang berkaitan dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta kebijakan tentang kuota.
Anin juga menekankan kebutuhan kerjasama yang dekat antara pemerintah dan pengusaha. Dia juga menggarisbawahi potensi yang timbul dari pemindahan kapasitas industri Tiongkok karena tekanan perdagangan dengan Amerika Serikat.
“Trump 1.0 telah diraih oleh Vietnam dan Malaysia. Kemungkinan Trump 2.0 mungkin akan menjadi kesempatan bagi kita. Jika kita cerdas, kita berpotensi melewati mereka pada saat yang tepat,” tegas Anin.
Kadin: Peta Jalannya Proses Transisi Energi di Sektor Kelistrikan Memerlukan Dukungan Berupa Insentif
Selanjutnya, Anin beserta Dewan Penasihat Kadin Indonesia melaksanakan perjalanan ke AS dan sudah take off pada hari Sabtu, (26/4).
Rencana tersebut mencakup tiga poin penting: peralihan keenergi terbarukan, kolaborasi bersama Asosiasi Kamar Dagang Amerika Serikat, dan penarikan minat investor pada konferensi global tahunan Milken Institute 2025 yang berlangsung di Los Angeles.
Khusus dalam pertemuannya dengan U.S. Chamber of Commerce di Washington DC, Anin menyebutkan bahwa Kadin Indonesia telah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan kementerian terkait untuk mendukung kesepakatan dagang bilateral yang ditargetkan tercapai dalam 60 hari.
Leave a Reply