JAKARTA, AsahKreasi
– Film animasi
Jumbo
menulis bab baru dalam sejarah perfilman Indonesia. Dalam kurun waktu yang singkat, yaitu 20 hari saja, film buatan Visinema Studios ini telah menyedot perhatian lebih dari lima juta pengunjung kebioskop di tanah air.
Berita tersebut diumumkan secara langsung melalui akun resmi Visinem, pada hari Sabtu, 19 April 2025.
“Film
Jumbo
\”Lebih dari 5.000.000 orang telah menonton,\” tulis Visinema di akun Instagram mereka.
Capaian ini dengan sah menyingkirkan posisinya
Pabrik Gula
Dari puncak jumlah penonton terbanyak untuk genre film Lebaran pada tahun 2025.
Kenaikan signifikan dalam angka penonton disebabkan oleh semangat membara dari publik, khususnya didorong oleh adanya periode cuti panjang di akhir minggu ini, yang dimanfaatkan sebagian besar keluarga sebagai waktu nonton bersama.
Sinopsis Film
Jumbo
: Cerita Menyentuh Tentang Tali Pertemanan dan Nyawa Berani
Film
Jumbo
menceritakan tentang Don, seorang gajah muda dengan hati mulia yang memiliki impian untuk jadi pahlawan ketika menghadapiancaman terhadap hutan rumahnya.
Berkolaborasi dengan teman-temannya — segerombolan binatang hutan lucu namun enerjik — Don perlu menyelesaikan misi sulit demi melindungi habitat mereka dari ancaman manusia serta serakahness.
Sepanjang petualangannya, Don memahami makna dari berani, kolaborasi, serta nilai melindungi lingkungan. Kehadiran humor, adegan menegangkan, dan pelajaran etis yang mendalam membawa film ini tidak hanya menjadi favorit di kalangan remaja tetapi juga menggetarkan para penonton orang dewasa.
Rencana baru: Karya Anime Paling Laris Sepanjang Zaman
Tidak hanya tercapai di Indonesia,
Jumbo
Kini dianggap sebagai film animasi paling sukses di Asia Tenggara. Setelah mencapai angka lima juta penonton, Cinema XXI kemudian meningkatkan jumlah layarnya di berbagai kota guna memenuhi permintaan yang semakin tinggi dari para penggemar.
Banyak sekolah juga turut serta dalam menyelenggarakan acara nonton bareng sebagai komponen dari aktivitas pendidikan sekaligus hiburan. Hal ini menunjukkan bukti kuat bahwa film-film lokal, terlebih lagi animasinya, mampu berkompetisi dengan baik melawan produk-produk internasional.