CHICAGO, AsahKreasi–
Mantan Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato perdana usai keluar dari Gedung Putih.
Pada kesempatan itu, Biden dengan tegas mengkritisi pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang ia anggap telah merugikan banyak hal dalam periode waktu yang sangat cepat.
Biden menyuarakan ketidaknyamanannya terkait dengan keputusan pemerintahan yang merusak, meskipun hal ini terjadi hanya selama kurang lebih 100 hari sejak jabatan Trump dimulai.
Dalam jangka waktu yang tidak sampai dengan 100 hari, rezim saat ini sudah mengakibatkan berbagai macam kerusakan serta hancurnya sistem. Sangat luar biasa betapa cepatnya hal tersebut dapat terwujud,” ujar Biden pada suatu pertemuan pengacara difabel di Chicago.
Biden pun menggarisbawahi pengaruh signifikan yang dialami oleh manajemen Jaminan Sosial.
Menurut dia, lebih dari 7.000 pegawai kehilangan pekerjaannya akibat restrukturisasi yang dijalankan oleh Trump.
“Mereka sudah memotong biaya Administrasi Jaminan Sosial, akibatnya 7.000 pegawai harus mengalami pemutusan hubungan kerja,” ungkap Biden, orang tersebut menyinggung tentang lembaga yang bertanggung jawab atas pembayaran pensiun dan cacat di Amerika Serikat.
Menggunakan jas biru dengan dasi yang serasi, Biden menyampaikan pidato selama kurang lebih 30 menit, menunjukkan beberapa indikasi penuaan yang pernah membuatnya meragukan keputusan untuk tetap maju dalam pencalonan ulangan pemilu tahun lalu.
Presiden Trump, dalam responsnya, memposting video singkat yang berisi anekdot yang tidak jelas, tanpa memberikan komentar apa pun.
Biden menyebutkan masalah Jaminan Sosial di dalam pidatonya guna menekankan usaha Trump mengubahnya.
Dia menggarisbawahi pemangkasan karyawan di instansi itu, yang menurut dia adalah sebagian dari “Kantor Hemat Anggaran Pemerintahan” diprakarsai Trump bersama dengan miliarder Elon Musk.
“Web Jaminan Sosial bermasalah, menghambat para penerima pensiun dalam mendapat hak-hak mereka,” jelasnya, demikian dilansir.
AFP
pada Rabu (16/4/2025).
Diketahui bahwa jaminan sosial yang menangani lebih dari 65 juta warga AS ini dipandang sebagai “rel ketiga dalam politik” di Washington karena kepekaannya terhadap suara para pemilih.
Banyak penduduk Amerika bergantung pada skema ini untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti membeli pangan dan menyambut hari-hari berikutnya.
Banyak di antara para penerimanya bergantung sepenuhnya pada bantuan tersebut sebagai sumber penghasilannya. Apabila diberikan potongan atau dicabut sama sekali, hal itu dapat merusak hidup jutaan orang secara parah,” lanjut Joe Biden.
Pidato Biden yang sarat dengan kritikan kepada pemerintahan Trump itu mencerminkan tensi yang semakin memuncak di antara kedua eks pemimpin tersebut.