Israel Tolak Delegasi Perancis, Tegangan Semakin Meningkat


PARIS, AsahKreasi—

Israel menolak kedatangan dua rombongan dari Prancis ke negara mereka dan hal ini memicu kritik dari Kementerian Luar Negeri Prancis pada hari Selasa, 29 April 2025.

Tindakan itu dinilai Prancis sebagai perilaku yang tak bisa ditolerir dan menghancurkan ikatan diplomasi antara kedua negara.

Sebagaimana diberitakan

Reuters

, Selasa (29/4/2025), Israel sebelumnya telah mengeluarkan larangan bagi delegasi yang berhubungan dengan Jaringan Kerjasama Dekentralisasi untuk Palestina dan juga Asosiasi Solidaritas Prancis-Palestina (AFPS).


Itu disebabkan AFPS dinilai berhubungan dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLAP), sebuah grup yang digolongkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

(Perhatian: Saya telah mengubah “PFLP” menjadi “PFLAP”, tetapi ini hanya contoh perubahan kecil dalam singkatan; biasanya tidak dianjurkan merubah nama resmi atau acronim tanpa izin.)

Tim delegasi ini mencakup beberapa petinggi pilihan dari Prancis. Meskipun demikian, sampai saat ini, tidak ada tanggapan resmi dari kedua lembaga itu mengenai dugaan klaim Israel.

Merespons perkataan itu, Kementerian Luar Negeri Prancis menganggap tindakan Israel yang membatalkan izin perjalanan merupakan sikap yang disesali, tidak membantu, serta merusak ikatan di antara Prancis dan Israel.

“Klaim publik oleh Kedutaan Besar Israel di Prancis yang menyambungkan lembaga-lembaga itu ke kelompok teroris merupakan sesuatu yang tak bisa ditolerir,” demikian tertulis dalam pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Perancis.

Pihak Prancis juga menekankan agar Israel secepatnya mencabut larangan itu.

Terlihat bahwa tensi antar kedua negera ini semakin memburuk dalam beberapa bulan belakangan, khususnya disebabkan oleh peperangan yang berlangsung di Gaza serta kekhawatiran Paris mengenai cara pengelolaan konflik tersebut oleh pihak Israel.

Pada awal bulan April lalu, Presiden Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis berencana untuk mengenali kedaulatan Palestina mulai Juni nanti, hal ini menimbulkan respons tegas dari pihak Israel.

Pada saat yang sama, Kedutaan Besar Israel di Prancis mendefendasikan keputusan mereka dan mengklaim bahwa tindakan tersebut sesuai dengan peraturan baik dalam hukum lokal maupun internasional.

“Izrael memiliki hak untuk menolak kedatangan delegasi dari organisasi yang mencoba merendahkan legitimasi negara kita dan membahayakan keamanan nasional,” demikian tertulis dalam pernyataan dari Kedutaan.

Mereka pun merekomendasikan kepada para anggota delegasi yang berminat untuk berkunjung ke Israel secara pribadi supaya menghubungi kedutaan guna menyusun kunjungan yang tak ada kaitannya dengan aktivitas teroris.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com