Home / world /

Ironi Warga Bekasi: Terpukau oleh Janji Uang dari World ID, Namun Buta akan Bahayanya


AsahKreasi

– Kehadiran World ID serta Worldcoin di Indonesia sedang mendapat perhatian besar menyusul pemblokiran upaya mereka oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).

World ID merupakan identitas digital yang didasarkan pada pemeriksaan retina mata.

Sebagai contoh, Worldcoin merupakan cryptocurrency yang didistribusikan sebagai hadiah ketika seseorang terdaftar dalam sistem World ID.

Kemenkomdigi memblokir dua

platform

yang berikutnya usai sejumlah penduduk di Bekasi, Jawa Barat (Jabar) menjalani pemeriksaan scan mata.

Para warga yang telah mendaftarkan retinanya akan menerima bayaran tunai dalam jumlah bervariasi, yaitu antaraRp 100.000 sampai dengan Rp 800.000.

Dana tersebut diserahkan setelah kedua pihak mengunjungi dua lokasi World ID yang berada di Bekasi, yaitu di Jl. Raya Narogong, Rawalumbu serta Ampera, Bekasi Timur.

Namun demikian, tidak seluruh penduduk menyadari risiko tersembunyi yang terkait dengan pemindaian retina mata.

Warga Bekasi mulai waswas

Udin, seorang penduduk yang menyadari tentang eksistensi World ID, merasa terganggu dengan hal tersebut.

platform

ini meskipun memberikan balasannya dalam bentuk uang.

Udin menyatakan bahwa dia menerima uang senilai Rp 175.000 dari transaksi pengambilan dana awal setelah retinanya di-scan.

Namun, dia belum menerima dana dari klaim keduanya karena cabang World ID telah tutup setelah ditutup oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Menakjubkan juga, namun mengingat kebutuhannya, apa boleh buat,” ujar Udin seperti dilansir dari

AsahKreasi

, Senin (5/5/2025).

Pada saat bersamaan, seorang penduduk bernama Meri yang telah mendaftarkan retinanya ke World ID menyatakan bahwa dia memperoleh pengetahuan tentang platform tersebut dari putranya.

Dia telah memindai retina matanya.

platform

tersebut pada April 2025.

Pendaftarannya dilaksanakan menggunakan aplikasi World App dan tidak perlu menyertakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Cuma nama, tanggal lahir, dan lainnya,” ujar Meri di gerai World ID di Narogong dikutip dari

AsahKreasi
,

Senin (5/5/2025).

Meri menyampaikan bahwa dia pernah bertanya-tanya bagaimana caranya dia dapat menghasilkan uang hanya dengan memindai retina matanya.

Rasa ingin tahu itu pun akhirnya diakui oleh Meri pada salah satu karyawan World ID sebelum pemeriksaan retina mata dilakukan.

“Saya pun menanyakan, sebetulnya uang apa itu? Saya tanya begitu, ‘Bu, ini adalah uang dari Rusia, jadi Rusia ingin membagikannya kepada masyarakat di manapun’. Katanya hanya untuk dibagikan,” terang Meri.

Meri tidak merasakan kecurigaan setelah mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh petugas World ID.

Selanjutnya, mata kirinya di-scan dengan menggunakan kamera berbentuk bola bernama Orb.

Alasan penduduk memindai retina mata mereka ke World ID

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan bahwa banyak penduduknya mendaftar retina mata di World ID untuk mendapat uang.

Menurut Tri, penduduknya tidak mengetahui tujuan penggunaan datanya setelah melakukan pemindaian retina.

” Ini sungguh berbahaya,” kata Tri dilansir demikian.

AsahKreasi

, Senin (5/5/2025).

Tri mengatakan tambahan bahwa penggunaan tidak sah dari data biometrik dapat menyebabkan konsekuensi serius.

Yang menjadi keprihatinan bagi Tri adalah adanya kemungkinan warganya akan kehilangan akses terhadap layanan perbankan atau justru mengalami penyusupan pada alat komunikasinya.

“Kita akan tetap memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat supaya masyarakat tidak menjadi subjek uji coba teknologi yang masih abu-abu mengenai faedah dan keselamatannya,” tegasnya.

World ID bisa bermanfaat

Terpisah, ahli keamanan digital dari VaksinCom bernama Alfons Tanujaya mengatakan bahwa World ID sesungguhnya dapat menangani berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia meskipun hal ini memicu ketidaknyamanan bagi penduduk Bekasi.

Kepada

AsahKreasi,

Selasa (6/5/2025), ia menjelaskan,

platform

yang dapat menolong individu memperoleh karcis melalui metode tersebut

war

dengan cara yang adil.

Oleh karena itu, World ID akan menjamin keamanan sistem tersebut.

war

Tiket ini hanya dapat digunakan oleh manusia, bukan

bot.

Kedua, World ID dapat melindungi keamanan media sosial (medsos) sebab setiap individu diizinkan untuk memiliki hanya satu akun saja.

Itu membuat orang tak dapat menyembunyikan jati dirinya di media sosial.

Ketiga, World ID bisa digunakan pula untuk mengatasi masalah NIK KTP yang duplikat karena pengenalan identitas seseorang berdasarkan pola retina mata.

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com