Skip to content

Hamas Siap Gelar Gencatan Senjata Jangka Panjang


AsahKreasi, GAZA –

Dikabarkan bahwa Hamas siap untuk mengadakan cease-fire yang berlangsung lama dengan Israel. Informasi ini disampaikan oleh pihak Hamas ke mediator damai.

Saksi dari The Times of Israel menyebutkan bahwa Hamas bersedia untuk berakhirnya seluruh aktivitas militernya, mencakup penelitian dan pengembangan senjata serta konstruksi terowongan subterranea.

Menurut laporan dari Tribunnews, gencatan senjata tersebut adalah komponen penting dalam persetujuan yang sedang dituntaskan oleh Hamas untuk mengakhiri konflik di Wilayah Gaza. Hal ini dikonfirmasi oleh seorang petugas Palestina serta duta besar dari salah satu negeri Arab.

Disebut juga bahwa Hamas siap menyerahkannya kekuasaan di Jalur Gaza kepada suatu lembaga Palestina yang terdiri dari para ahli profesional.

Diplomat dari Arabia tersebut juga menyinggung bahwa beberapa petinggi Hamas telah menunjukkan kesiapan mereka untuk menaruh seluruh persenjatan Hamas di gudang penyimpanan.

Pejabat Palestina tersebut menyebut bahwa Hamas siap untuk menyetujui gencatan senjata berlangsung selama 5, 10, atau mungkin hingga 15 tahun.

Sektor Kemanusiaan Hamas pernah menyarankan agar seluruh tawanan Israel dikembalikan sekaligus. Pertukaran ini akan dilakukan bersamaan dengan penukaran terhadap jumlah tertentu dari penduduk Palestina yang dihimpun oleh Israel.

Perjanjian tersebut juga akan menghasilkan gencatan senjata yang berlangsung terus-menerus. Tentara Israel akan diambil kembali secara keseluruhan dari Gaza.

Sebaliknya, pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sekali lagi menolak untuk menghentikan serangan di Gaza.

Netanyahu tegaskan bahwa Israel tidak akan pernah menyetujui gencatan senjata yang memungkinkan pengembalian seluruh sandera karena hal tersebut dapat menjadikan Hamas masih berkuasa di Gaza.

Namun, beberapa tokoh oposisi di Israel sudah mendorong Netanyahu untuk lebih menekankan pada pemebebasan sandera daripada melancarkan operasi militer dengan tujuan menjatuhkan Hamas.

Di bulan Januari lalu, Netanyahu setuju untuk menerapkan gencatan senjara berjenjang bersama Hamas.

Perjanjian damai tersebut menetapkan akhir sementara dari konflik tersebut. Selama fase awal dari penjedaan yang berlangsung selama enam minggu, sekitar 33 orang sandera dipulangkan.

Kedua pihak harus mengawali negosiasi untuk menentukan ketentuan fase berikutnya dari gencatan senjata. Apabila fase kedua ini berhasil dicapai, konflik yang terjadi di Gaza dapat dihentikan secara definitif. (*)


Ikuti berita AsahKreasidi
GOOGLE NEWS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *