Hal Penting untuk Diperhatikan Sebelum Menghadapi Kehamilan Kedua Anda

Sudah berhasil menjalani masa kehamilan dan bersalin untuk mendapatkan buah hati pertama, Mama pastinya merasa sangat senang. Rasa bahagia itu bisa jadi akan membawa Mama dan Papa berniat memiliki momongan lagi dengan mempersiapkan diri untuk kehamilan keduanya.

Pada saat merencanakan kehamilan untuk anak kedua, Mama mungkin menganggap bahwa segala sesuatunya akan lebih sederhana karena sudah memiliki pengalaman baik dalam kehamilan dan bersalin sebelumnya.

Akan tetapi, kenyataan bahwa ketika Mama mengandung bayi kedua, pengalaman kehamilan mungkin berbeda dari kehamilan pertama.

ternyata terdapat berbagai perbedaan dari segi fisiologi ketika mengandung bayi pertama dibandingkan dengan kelahiran berikutnya. Oleh karena itu, agar dapat bersiap-siap dengan lebih baik, akan sangat bermanfaat bagi Ibu untuk mengetahui detail tentang kehamilan kedua ini.

Nah, kali ini

AsahKreasi

Mengumpulkan data tentang aspek-aspek penting yang harus dipikirkan ketika merencanakan kehamilan anak kedua. Mari kita bahas langsung, Bu!

1. Perubahannya selama kehamilan yang kedua

Mama mungkin merasa agak kesulitan saat mengandung anak kedua, karena perlu melatih diri menjadi lebih siaga dan terorganisir sejak awal hingga bayi dilahirkan.

Kehamilan untuk buah hati kedua bisa saja menjadikan Anda lebih padat dibandingkan dengan kehamilan pertama. Bila di kehamilan awal Anda sudah punya agenda yang rapi, maka di kehamilan kali ini mungkin agak lain.

Di samping itu, Mama mungkin akan lebih cepat letih, bahkan sebelum bayi kedua dilahirkan, karena harus hamil sementara tetap menjaga buah hati yang pertama, hal ini tentunya sangat menyita tenaga.

Setelah menyambut bayi keduanya, ibu pun perlu bersiap menghadapi hari-hari yang sangat padat sebab ia harus menjaga pola makannya dan waktu istirahatnya sang buah hati baru sementara masih memenuhi keperluan putra atau putrinya yang sulung.

Di samping itu, dalam beberapa bulan awal pasca persalinan, Mama kemungkinan besar akan mengalami kurangnya waktu atau bahkan tanpa ada waktu untuk merawat diri sendiri.

Ibu bahkan dapat melewati malam tanpa tertidur. Demikian pula, waktunya bersama Bapak akan berkurang setiap harinya.

Tapi tenang saja, Maa! Ada satu dampak baik dari kehamilan anak kedua dimana ibu akan merasa lebih yakin dengan kapabilitas serta ilmu yang Ibu miliki berkat pengalaman masa hamil anak sulung tersebut.

Tindakan-tindakan seperti menyusuikan bayi, menggantikan popok, serta memandu asupan makannya bakalan dirasa jauh lebih sederhana lantaran Ibu telah familiar dengan pola hidup itu sejak masa kehamilan yang pertama.

2. Perhatikan jarak ideal saat program hamil anak kedua

Setiap pasangan memiliki tujuan dan harapan yang berbeda terkait dengan perbedaan usia anak-anak mereka.

Sebagian orang tua berharap mempunyai anak dengan selisih umur yang kecil supaya bisa menjadi lebih akrab dan menjalin hubungan yang erat nantinya. Di sisi lain, ada juga keluarga yang merencanakan untuk mengambil waktu lebih lama sebelum menyambut anggota baru demi fokus memberi perhatian penuh pada si sulung mereka.

Akan tetapi, sesungguhnya terdapat pedoman khusus tentang jarak kehamilan antara anak sulung dengan bungsunya, berikutnya dengan yang ketiga, dan seterusnya.

Jarang ideal yang ditentukan mulai dari kelahiran seorang anak hingga kehamilan selanjutnya adalah antara dua hingga lima tahun. Waktu ini merupakan hasil pengkajian aspek kesehatan medis serta faktor psikologis.

Dari sudut pandang medis, memberikan jeda selama dua tahun akan membantu Mama dalam pemulihan total pasca kelahiran. Ibu harus memiliki cukup waktu untuk mengembalikan keadaan kesehatannya yang mungkin terganggu selama masa kehamilan, proses bersalin, serta menjaga bayi yang baru dilahirkannya.

Melahirkan dan kehamilan berikutnya dengan interval waktu yang singkat juga bisa memiliki dampak merugikan pada kondisi kesehatan ibu.

Pada saat yang sama, dari sudut pandang psikologi, anak bisa mulai mengerti atau menerima kehadiran adiknya apabila usianya sudah lebih dari dua tahun.

Maka apabila sang anak mendapatkan seorang adik sebelum mencapai tahapan perkembangan tersebut, akan sangat sulit bagi mereka untuk mengakui kedatangan “kehadiran baru” dalam keluarga mereka.

3. Pahami permasalahan ketidaksuburan sekunder yang terjadi setelah melahirkan anak pertama

Sebuah masalah umum yang dihadapi wanita pasca melahirkan anak pertamanya adalah infertilitas kedua. Infertilitas kedua merujuk pada tantangan dalam mengandung atau memberikan birth kepada bayi meski sebelumnya telah berhasil mempunyai keturunan. Beberapa penyebab dari kondisi ini antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

  • Masalah dalam pembuatan atau bekerja sperma

  • Kerusakan saluran telur, disfungsi ovarium, endometriosis, atau kelainan rahim pada wanita

  • Kondisi medis yang timbul akibat kehamilan atau proses bersalin di masa lalu saat hamil

  • Usia orang tua, bobot tubuh serta konsumsi beberapa jenis obat-obatan.

Apabila Mama berumur di bawah 35 tahun dan rutin berhubungan intim tanpa menggunakan kondom, tetapi belum juga mengandung sejak setahun pasca kelahiran bayi pertama, lebih baik konsultasikan hal ini kepada dokter.

Apabila Mama berada di usia atas 35 tahun atau menghadapi faktor risiko infertilitas seperti siklus haid yang tak teratur atau endometriosis, disarankan untuk melakukan pemeriksaan awal dengan dokter spesialis kehamilan. Dengan begitu, dokter bisa membantu mendiagnosis dan merencanakan perawatan tambahan bila diperlukan.

4. Bagaimana kehamilan kedua akan memengaruhi Mama?

Kehamilan kedua mungkin akan memberikan berbagai dampak bagi ibu, entah itu dari sisi fisik atau pun emosi. Berikut beberapa hal yang dapat dialami oleh ibu saat mengandung bayi keduaantaranya:

Pengaruh secara fisik

Fisiknya, Mama kemungkinan besar akan mengalami rasa sakit dan lelah pasca persalinan ketika melahirkan bayi keduanya, apalagi bila proses kelahirannya berat atau menggunakan cara operasi Caesar. Hal tersebut bisa membuat aktivitas menyusui jadi agak lebih rumit.

Pengaruh secara emosional

Secara emosional, tidak perlu kaget bila Mama akan mengalami kecemasan terkait hubungan dengan buah hati kedua. Bunda mungkin sering kali berfokus pada cara untuk menyediakan cinta yang sama rata bagi si sulung maupun adiknya.

Tetapi Bunda jangan risau karena sebagian besar orang meyakini bahwa cinta orang tua akan bertambah dua kali lipat setelah kelahiran anak kedua.

Di samping itu, Mama juga bisa jadi akan merasakan kesedihan dikarenakan

baby blues

Atau mungkin kondisi mood yang dialami oleh Mama setelah bersalin. Jika merasakan gejala depresi atau ketidakstabilan emosi, penting bagi Mama untuk berkonsultasi dengan dokter.

Sangat penting bagi Ibu untuk mengenali perbedaan antara baby blues dan depresi pasca melahirkan, yakni kondisi berbahaya yang bisa menimbulkan gangguan emosi serta sleep disorder yang mungkin bertambah buruk tanpa penanganan medis.

Apabila Mama mengalami tekanan emosi yang berlebihan hingga mencapai tingkat kecemasan yang kuat dan terpikir untuk menyakiti diri sendiri ataupun janin, langsung carilah pertolongan medis guna dilakukan pengecekan tambahan.

5. Perkembangan Emosi Anak Pertamanya

Ketika merencanakan kehamilan anak kedua, pastikan Bunda telah bersiap menangani perubahan emosi sang buah hati pertama — yang mungkin berkisar antara rasa gembira menyambut saudara kandung baru hingga cemas dan iri, bahkan benci.

Apabila sang buah hati sulung masih dalam tahap kecil, yang belum dapat menyampaikan emosinya dengan baik, dia mungkin memperlihatkan tindakan serupa si bayi, contohnya adalah suka menghisap ibu jarig, minta diberi susu botol serta bicara macam bayi agar mendapat keterpedulian kedua orang tuanya.

Apabila sang anak sulung telah tumbuh dewasa, dia bisa saja menyampaikan emosinya dengan mencoba ketahanan Mama, bertingkah tidak terpuji, bikin keributan, ataupun enggan memakan hidangan yang disajikan.

Maka dari itu, Mama perlu bersiap menyikapi tingkah laku sang buah hati tertuanya serta mendukungnya beradaptasi. Di bawah ini terdapat sejumlah saran yang dapat Mama gunakan dalam mengatur emosinya anak:

  • Sediakan waktu spesial bagi Mama, Papa, dan si sulung saja untuk berlibur atau bahkan cukup duduk membaca buku cerita bersama-sama.

  • Menguraikan atau menceritakan kisah-kisah yang dapat mendukung pemahaman anak mengenai keadaan di dalam rumah tangga. Terdapat berbagai macam buku untuk anak-anak tentang tema keluarga yang ada di pasaran, dan Mama bisa memilih salah satunya untuk diceritakan kepada si sulung.

  • Diskusikan hal-hal yang bakalan terjadi saat adik kandungmu dilahirkan. Terangkan kalau si bayi baru lahir itu biasanya nangis, tidur, serta butuh bantuan Mama buat ganti popok. Pastikan dia paham jika walaupun adiknya minta banyak perhatian, tetap akan ada cukup waktu dan kasih sayang bagi dirinya juga.

  • Buatlah anak sulung merasa penting di rumah tangga dengan memberitahu mereka bahwa nantinya mereka akan menjadi kakak untuk si bayi yang sebentar lagi dilahirkan.

  • Undang sang anak sulung ikut serta dalam merawat si kecil, misalnya dengan menyodorkan popok, menolong memilah baju bagi bayi tersebut, atau justru mendekati dan menenangkan ketika adiknya mulai rewel.

  • Undang anak sulung untuk pergi ke konsultasi prenatal atau menyaksikan pemeriksaan ultrasound bersama. Apabila Mama melahirkan di rumah sakit, bawa serta anak sulung tersebut untuk menjenguk Mama dan bayi baru lahir yang kedua.

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu dipikirkan oleh Ibu ketika merencanakan kehamilan untuk anak kedua.

Betapa bagusnya bila Mama mengamati semua hal yang mungkin terjadi selama kehamilan dan persalinan anak kedua.

Jadi, Mama akan lebih siap mengantisipasi berbagai situasi yang mungkin timbul selama kehamilan kedua. Mudah-mudahan data ini bermanfaat untuk Mama!

  • Sulit Hamil Anak Kedua? Bisa Jadi Akibat Infertilitas Sekunder
  • Tips Hamil Anak Kedua, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?
  • Jangan Buru-Buru, Ini Pertimbangan sebelum Memutuskan Hamil Anak Kedua

Artikel menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com