AsahKreasi

, SURABAYA – Gubernur
Lemhannas
Ace Hasan Syadzily menyebut bahwa keputusan presiden AS Donald Trump tentang kebijakan tariff balasan seharusnya menjadi peluang penting bagi Indonesia untuk meningkatkan ketahanannya secara nasional, terlebih dalam bidang ekonominya.

Ace menyebutkan hal tersebut saat memberi kuliah umum pada kegiatan Jatim Retreat 2025, yang dilaksanakan di Kota Batu, Jawa Timur, pada hari Sabtu, tanggal 26 April.

Sebagaimana telah diketahui, tanggal 2 April 2025 akan menjadi suatu acuan.
Donald Trump
meluncurkan kebijakan tariff balasan atau tarif Trump yang mengagetkan masyarakat internasional.

Dia mengatakan bahwa tarif impor baru ini merupakan sebagian dari perayaan Hari Pembebasan yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian negerinya serta merdeka dari ketergantungan terhadap negara asing.

Telstra Baru: Wadah bagi Keluarga Besar Lemhannas untuk Berbagi Ide-Inspirasi yang Bermanfaat dan Solutif

Tarif balasan yang diberlakukan oleh Trump merujuk kepada strategi perdagangan dimana Amerika Serikat menetapkan tarif impor atau cukai setara bagi produk dari negara-negara yang memberikan tarif tambahan atas barang-barang eksportasi AS.

Pada kenyataannya, semua produk yang diimpor dari partner perdagangan akan dipungut tarif universal sebanyak 10 persen.

Menurut Ace, menghadapi transformasi dalam pola kekuatan politik dan ekonomi dunia, negara Indonesia perlu meningkatkan upaya untuk mencapai kemandirian di berbagai bidang penting.

Wakil Ketua Umum dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tersebut mengkritisi kebijakan proteksionis ekonomi Amerika Serikat, yang disebut sebagai tarif balasan dalam versi Trump kedua, dan menyampaikan dampaknya pada stabilitas perdagangan dunia secara lebih luas. Teror gangguan pada jaringan suplai global, penurunan laju perkembangan ekonomi, serta fluktuasi di sektor finansial merupakan konsekuensi langsung yang perlu dipersiapkan.

Pembakaran Semangat Pemimpin Daerah, Gubernur Lemhannas Mendorong Penggunaan Kebijakan Inovatif

” Ini adalah kesempatan besar untuk kita semua. Kita perlu memperkokoh dasar-dasar perekonomian dalam negeri karena kebijakan global yang semakin menekankan pada perdagangan bebas sudah berubah,” jelas Ace selaku Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.

Ia menekankan bahwa daya tahan ekonomi merupakan fondasi penting dalam keamanan nasional. Melalui penegakan sektor energi, pertanian, manufaktur, serta teknologi, Indonesia mampu mengurangi keterkaitannya dengan pasar internasional yang rawan terhadap fluktuasi.

Ace menekankan kepentingan percepatan pemurnian dan pengolahan bahan mentah, memperkuat sektor manufaktur lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, serta melakukan perubahan menuju teknologi digital guna meningkatkan nilai jual produk dalam negeri.

peringatan Nuzulul Quran, Gubernur Lemhannas: Sumber Daya Alam Harus Dijadikan Untuk Kemakmuran Penduduk

“Kekuatan ekonomi perlu diciptakan secara internal. Kami harus mengeksplorasi sumber daya alam kami dengan cara yang baik, meningkatkan stabilitas pasokan makanan dan tenaga listrik, serta memberikan pekerjaan berkelanjutan bagi anak-anak bangsa di masa depan,” ungkapnya.

Ace juga mengutamakan peningkatan investasi pada mutu tenaga kerja, perkembangan teknologi, serta penggerakkan ekonomi di daerah setempat.

Ace mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu fondasi penting untuk mendukung keamanan nasional secara keseluruhan. Menurut data Indeks Keamanan Nasional tahun 2024, Jawa Timur mencatat performa yang kuat dalam aspek demografi, ekonomi, serta politik.

Dengan Promosi menjadi Bintang Tiga, Laksda Edwin Mengambil Alih Peran Baru sebagai Wagub Lemhannas

Meskipun demikian, dia menekankan bahwa Jawa Timur masih perluwaspadai berbagai tantangan dari disrupsi global, fluktuasi pola perdagangan internasional, ketidakstabilan ekonomi, dan krisis sosial-budaya yang diakibatkan oleh transformasi digital.

“Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak kemandirian nasional, terutama dengan kekuatan sumber daya manusia, sektor agrikultur, industri, dan kreatif yang kuat,” jelas Ace.

Ia mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur memerlukan penguatan iklim investasi dan produktivitas ekonomi.

“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus terus memperkuat iklim ekonomi yang sehat agar produktivitas tetap berkembang,” ujarnya.

(cuy/jpnn)