AsahKreasiPembalap Lenovo Ducati, Francesco Bagnaia membuka rasa penyesalan terdalamnya selama serinya di MotoGP Qatar 2025.
Pria kelahiran Italia mengalami minggu yang seperti naik roller coaster di Sirkuit Lusail.
Balapan utama pada sesi Senin (14/4/2025) dini hari berjalan sangat menyenangkan untuknya.
Dimulai dari urutan ke-11, ia sukses mendaki dan akhirnya memastikan tempat di podium.
Menempati urutan ketiga, ia meningkat satu tingkatan menjadi peringkat kedua berikutnya setelah mendapat hukuman penalti dari Maverick Vinales.
Bila kita melihat hasil lomba utamanya, jelas Bagnaia layak bersorak untuk prestasinya tersebut.
Mengapa tidak? Meskipun tanpa persiapan yang memadai, dia tetap sukses merebut tempat prestisius itu.
Akan tetapi, rasa menyesal yang mendalam ia alami karena tidak dapat tampil secara konsisten mulai dari sesi-seksi sebelumnya.
Sebenarnya, untuk bisa mengungguli Marc Marquez, seorang pembalap perlu start tak terlalu jauh dari yang disebut “The Baby Alien”.
“Ia menyatakan bahwa kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas di hari Minggu seharusnya dapat diterapkan pula untuk hari Sabtu,” demikian dikutip dari AsahKreasidari Motosan.es.
Pembukaan saya cukup baik, tapi mulai lomba dari posisi paling belakang masih sulit.
Mungkin saya terlalu memaksa, lalu timbul persaingan dengan Morbidelli. Akibatnya ban mobil saya aus cukup parah…
Ketika berhasil melewati Marc, saya menyadari bahwa kondisi ban saya telah rusak.
Dari sudut pandang lain, dia mengelola pemakaian ban dengan sangat efisien.
Hanya dengan memulai balapan secara mendekati Marquez lah kita bisa menghadangnya. Saat ini saya belum berhasil mencapainya dan hal itu sepenuhnya menjadi kekeliruan saya pribadi. Minggu ini tidak berjalan sesuai harapan akibat kelalaian dari diri saya sendiri.
“Di penghujung hari, saya pun perlu melakukan tugas serupa di sesi sprint berikutnya,” katanya.
Seri kelima musim 2025 akan dilanjutkan di Jerez, Spanyol.
Bagnaia tentunya perlu menampilkan performa yang stabil mulai dari sesi latihan bebas agar dapat mengungguli Marquez.
Selain itu, Bagnaia juga memiliki kenangan menyenangkan dari sirkuit Jerez tahun sebelumnya.
Saat itu ia mampu menumbangkan Marquez yang berada di posisi kedua menggunakan Desmosedici lama miliknya.
” podium ini sungguh luar biasa, tapi aku sangat menyesali kekeliruan pada sesi sebelumnya,” katanya.
Apapun yang dapat saya lakukan dalam sesi Minggu seharusnya juga berlaku untuk sesi Sabtu.
Kisah dalam kedua sesi tersebut perlu konsisten, namun kita masih dapat merasa bangga.
Dimulai dari urutan 11, saya mencoba sebaik mungkin namun akhirnya kehilangan traksi di roda belakang.
“Berdasarkan prestasi yang kami capai sebagai sebuah tim, saya sangat bahagia. Kita perlu tetap fokus pada jalur ini,” tambah Bagnaia.