Your cart is currently empty!
Harga emas anjlok mendekati 1 persen karena tensi perang dagang antara AS dan Cina mulai menyelesaikan, sehingga berkurangnya minat pada aset pelindung nilai. Di sisi lain, para investor sedang mempersiapkan diri untuk pengumuman data ekonomi kunci minggu ini guna menganalisis petunjuk kebijakan masa depan Bank Sentral Federal.
Dikutip dari
Reuters
, Rabu (30/4), harga emas spot hari Selasa (29/4) mencatatkan penurunan sebesar 0,8 persen hingga menjadi USD 3.315,84 per troy ounce pada jam 14:22 ET (18:22 GMT). Di sisi lain, harga emas berjangka di Amerika Serikat menetap dengan penurunan 0,4% sampai ke tingkat USD 3.333,6 untuk setiap troy ounce.
“Terdapat harapan bahwa konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok akan mereda,” ungkap David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Presiden Donald Trump berencana untuk meredam efek dari tarif mobil dengan cara mengurangi pajak terhadap bagian-bagian asing yang dipergunakan dalam pembuatan kendaraan di Amerika Serikat dan juga memastikan bahwa mobil impor tidak akan ditanggung oleh bea dua kali lipat, seperti dikatakan beberapa petugas pemerintah.
Penurunan tensi dalam perang dagang ini telah mendorong penjualan emas, yang biasa dijadikan sebagai sarana pelindungan (
hedging
) terkait dengan ketidaktegaran global. Minggu lalu, harga emas naik mencapai rekor tertinggi sebesar USD 3.500,05 per troy ounce.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, menyampaikan pada hari Senin (28/4) bahwa sejumlah negara perdagangan utamanya sudah mengusulkan penawaran “yang sangat bagus” guna mencegah penerapan tariff oleh AS. Dia juga menjelaskan bahwa tindakan terkini Cina dalam mencabut beberap barang hasil produksi AS dari daftar pajak balasannya merupakan indikasi positif akan upaya mereka untuk mereda permasalahan tersebut.
Perhatian para investor saat ini tertuju ke beberapa data ekonomi utama di Amerika Serikat, seperti Indeks Harga Pengeluaran Konsumen Pribadi yang bakal dirilis hari ini dan juga laporan pekerjaan non-pertanian bulanan yang akan keluar besok jumat.
“Bila dilihat dari tingkat harga pada timeframe singkat, USD 3.500 bakal jadi titik dimana para investor mulai mengambil keuntungan. Hal ini merupakan fenomena normal dalam pergerakan pasar,” ungkap Michael Matousek, KepalaTrader di U.S. Global Investors.
“Di penghujung kuartalan ini, kami bisa menyaksikan emas meroket hingga ke level USD 3.590. Sedangkan untuk penutupan tahun, proyeksi saya menunjukkan bahwa harga emas akan berada di posisi USD 3.800 per troy ounce,” imbuhnya.
Pada saat yang sama, harga perak spot berkurang 0,4 persen menjadi USD 33,02 per ons, platinum menurun kira-kira 1 persen hingga mencapai USD 976,50, sementara palladium jatuh 1,3 persen sampai di level USD 936,41 per ons.
Leave a Reply