Skip to content

Dulu Disepelekan, Kini Ditakuti: Korut Buktikan Kemampuan dalam Perang Modern yang Dicontohkan di Ukraine


KYIV, AsahKreasi




Pihak berwenang Ukraina menyatakan bahwa pasukan Korea Utara yang bertempur bersama dengan Rusia di daerah Kursk sudah memahami strategi pertarungan kontemporernya. Penilaian ini menunjukkan peningkatan potensi bahaya dalam arena peperangan, bukan saja untuk Ukraina, tapi juga seluruh area Asia-Pasifik.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh juru bicara Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, Andrii Cherniak.

Berdasarkan Cherniak, saat ini kira-kira 6.000 pasukan dari Korea Utara berada di Kursk, sedangkan kurang lebih 5.000 orang yang lain sudah menjadi korban.

Pada awalnya, tentara Korea Utara memulai serangan besar yang agresif, tetapi mereka segera ditaklukkan oleh serangan artilleri kuat.

drone

Ukraina.

Setelah menelan kekalahannya itu, mereka memulai perubahan strategi dengan bepergian dalam tim yang lebih kecil, terdiri dari seorang sampai dua individu saja.

“Sayangnya, kita dapat menyebutkan bahwa mereka sudah berkembangan dan berhasil menyesuaikan diri dengan latihan perang kontemporer,” demikian kata Cherniak seperti dikutip dari

NHK

.

Dia menyebutkan bahwa pasukan Korea Utara sudah mengetahui cara menggunakan pesawat tanpa awak (

drone

serta sistem perang elektronik.

Mereka pun perlahan menguasai penggunaan senjata serta strategi-strategi yang telah lama digunakan pasukan militer Rusia dalam pertempuran.

Walaupun dikhawatirkan akan menghadapi tantangan dalam koordinasi akibat hambatan bahasa, pasukan dari Korea Utara diketahui masih dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Cherniak menyebutkan bahwa mereka hanya mendapatkan instruksi kasar dari otoritas Rusia, misalnya untuk menjangkau suatu lokasi spesifik, setelah itu mereka beroperasi dengan cara yang independen.

Setelah berhasil menuntaskan tugas mereka, pasukan Korea Utara terus berada di posisi tanpa adanya kontak langsung dengan pihak Rusia.

Cherniak menyatakan bahwa pasukan Militer Rusia kini sedang mengevaluasi opsi untuk melakukan serangan terhadap wilayah Sumy dan Kharkiv, kedua daerah strategis di bagian timur laut Ukraina.

Dia tidak mengecualikan opsi di mana pasukan Korea Utara mungkin terlibat dalam operasi itu.

Dalam pernyataan tersebut, Cherniak mengungkapkan bahwa kira-kira separuh dari amunisi artileri yang dioperasikan Rusia pada masa kini berasal dari pasokan Korea Utara.

Negara itu dikatakan telah mengirim rudal ke Rusia, yang sekarang sudah memiliki tingkat ketepatan lebih baik setelah awalnya sering kali miss sasaran.

Cherniak mengatakan bahwa partisipasi pasukan dari Korea Utara dalam pertempuran di Ukraina bisa jadi akan memperkokoh kekuatan militernya di kemudian hari.

Tim yang beroperasi di Kursk diperkirakan akan mengantarkan kembali pengetahuan tentang peperangan dan menyebarkannya kepada pasukan lain di negerinya.

“Korea Utara merupakan ancaman tidak hanya untuk Ukraina, melainkan juga bagi kestabilan wilayah Asia-Pasifik,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *