Grace Davidson tidak pernah membayangkan dapat menghasilkan seorang bayi lewat rahim buatan. Benar saja, wanita berusia 36 tahun itu sukses bersalin setelah menerima operasi transplantasi rahim di tahun 2023, Ibu.
Dilansir laman
Local 12,
Grace dilahirkan tanpa rahim yang normal bekerja. Ini berarti wanita dari Inggris tersebut tak dapat mengandung atau melahirkan dengan cara alami, Bunda.
Tahun 2023 membawa keberuntungan bagi Grace saat sekelompok dokter, termasuk para ahli bedah, melaksanakan operasi transplantasi rahim untuknya. Dia kemudian menjadi wanita pertama di Inggris yang menerima rahim buatan tersebut.
Didiagnosis sindrom MRKH
Grace dinyakini menderita sindrom MRKH atau Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser, yaitu suatu kelainan genetik di mana seorang wanita dilahirkan tanpa rahim yang lengkap atau bahkan tidak memiliki vagina. Ketika didiagnosa, umur Grace telah mencapai 19 tahun.
Grace menjelaskan bahwa dia mendapat diagnosis penyakit MRKH cukup telat, yaitu saat berusia 19 tahun. Ia merasakan hal tersebut sungguh susah dicerna. Impian serta harapannya untuk bisa punya anak, membentuk keluarga yang besar masih belum terealisasi dan ia merasa semuanya menjadi tak mungkin atau penuh keraguan, demikian kata Grace seperti dikutip dari sumber tersebut.
Womb Transplant UK.
Rahim
|
Saat mendapatkan diagnosis, seorang konsultan menjelaskan kepada dia hasil riset mengenai transplantasi rahim. Ini mungkin akan jadi opsi bagi dirinya untuk memiliki anak, selain mempertimbangkan metode seperti surrogate mother atau adoption. Grace berkeinginan bahwa transplantasi rahim bisa menjadi alternatif yang masuk akal baginya walaupun kemungkinan berhasil pada waktu itu cukup rendah.
“Saat berumur 19 tahun, aku bertemu dengan jodohku beberapa waktu setelah dinyatakan memiliki kondisi MRKH. Kita sama-sama ingin membentuk sebuah keluarga dan selalu percaya bahwa itu pasti akan terwujud pada waktunya sendiri. Aku sudah mencoba memikirkan opsi menjadi ibu surrogat atau menadakan anak, tapi kedua cara tersebut juga punya tantangannya tersendiri. Hingga kini, perasaanku masih belum bisa tenang karena rinduku yang dalam untuk bisa hamil dan merasakan kehamilan secara langsung, sambil menjaga bayi kita nantinya,” tuturnya.
Pada tahun pernikahan kita, yakni di 2014, kita menghubungi tim transplantasi rahim dan beruntunya kita diterima dalam program sumbangan dari orang yang sudah meninggal pada 2015.
Sebelum menjalani transplantasi rahim, Grace dan sang suami pernah menjalani perawatan kesuburan untuk membuat embrio yang dibekukan untuk program bayi tabung.
Memperoleh sumbangan rahim dari si kakak
Sebaliknya dari mendapat rahim dari seseorang yang tidak dikenal, Grace malah berhasil mengwujudkan impiannya berkat bantuan orang-orang di sekitarnya. Kakak kandung Grace, Amy, bersedia menjadi donor rahim setelah dilakukan pemeriksaan dan ternyata sesuai. Amy sendiri sudah memiliki dua putri, Bunda.
“Ibu saya pertama kali menyatakan keinginannya untuk menjadi pendonor, namun setelah mengikuti berbagai macam pemeriksaan, dia akhirnya dinyatakan tidak memenuhi syarat dari segi kesehatan. Kakak perempuanku pun ikut menawarkan diri untuk melakukan tes tersebut dan ternyata adikku, Amy, yang sudah memiliki keturunan, berhasil terpilih sebagai donor tepat pada tahun 2019,” jelas Grace.
Grace dan Amy juga memilih untuk mengikuti tes tersebut. Setelah berpikir dengan matang, kedua wanita itu menentukan diri mereka akan melakukan operasi transplantasi rahim.
Kedua saudara kandung tersebut menjalani prosedur bedah yang signifikan pada tanggal 12 Februari 2023, setelah sebelumnya terjadi pengunduran diri dikarenakan pandemi COVID-19. Informasi ini diambil dari situs web tersebut.
BBC
, prosedur transplantasi ini dijalankan bersamaan dengan lebih dari 30 tenaga medis profesional dan berlangsung selama kira-kira 17 jam.
Setelah prosedur medis tersebut, Grace mengikuti terapi reproduksi dan akhirnya berhasil hamil. Dalam catatannya disebutkan bahwa ia masih menyimpan sejumlah embrionya.
![]() Ilustrasi Wanita Hamil dengan Baby Bump/ Foto: Getty Images/iStockphoto/hxyume |
Proses kelahiran anak sulung Grace dari rahim buatan tersebut
Di bulan Februari 2025, Grace mengarungi riwayat kehidupannya dengan melahirkan sang buah hati keduanya yang merupakan seorang bayi perempuan di rumah sakit Queen Charlotte’s and Chelsea Hospital di London, Inggris. Sang ibu bersama pasangannya, Angus, telah menetapkan nama bagi si kecil yakni Amy Isabel; sebuah pilihan yang mencerminkan dua hal penting yaitu nama saudara wanita Grace, penyedia rahim pengganti, serta nama dokter yang selalu membantu dalam proses ini, Dr. Isabel Quiroga.
“Kami telah memperoleh anugerah terbesar yang pernah kami impikan. Meski demikian, kita harus mengakui bahwa untuk banyak pasangan di masa lalu, memiliki keturunan hanyalah suatu harapan. Kita berdoa agar kedepannya situasi ini bisa menjelma jadi realitas yang membawa kebahagiaan, serta memberikan opsi lebih kepada wanita-wanita yang dulunya tak punya kesempatan memiliki anak sendiri,” paparan Grace.
Keberhasilan ini pun turut membawa kegembiraan kepada kakak Grace bernama Amy, si penderma rahim. Sebagai penyumbang rahim, Amy menyampaikan bahwa ia tak merasa hilang apa-apa layaknya beberapa wanita pasca melakukan prosedur histerektomi atau pencopotan rahim. Ini karena dia sadar betul tentang manfaat besar yang bakal diterima adik perempuannya, Bunda.
Pada saat yang sama, suami Grace, Angus, menyampaikan bahwa baik dirinya maupun istrinya tak akan pernah dapat mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Amy atas kebaikannya memberi mereka kesempatan untuk merasakan menjadi orangtua.
Proses operasi pindah rahim sebagaimana dijelaskan oleh dokter
Ibu rumah sakit yang bertanggung jawab atas pembedahan di Churchill Hospital di Oxford, yakni Isabel Quiroga, menyebutkan bahwa proses transplatansi rahim membawa resiko untuk Grace serta Amy. Tetapi secara bersamaan, langkah itu juga bisa memberikan harapan dan peluang untuk merintis hidup baru.
“Tiada yang bisa melebihi hal tersebut. Itulah saat istimewa, dipenuhi kegembiraan,” ujar Isabel.
“Berpartisipasi dalam proyek ini adalah suatu kehormatan terjamin, tidak hanya karena kita sudah berhasil melakukan prosedur seperti itu untuk pertama kalinya di Inggris, tapi yang jauh lebih signifikan adalah kita telah mendukung petualangan Grace bersama keluarganya serta membantu dia meraih hasratnya untuk hamil dan melahirkan anak kandungnya sendiri,” tambahnya.
Prof. Richard Smith, ahli bedah ginekologi dari Imperial College Healthcare yang memimpin tim pembedahan, telah menyelidiki tentang transplantasi rahim selama lebih dari 20 tahun. Dia mengungkapkan rasa senang timnya atas lahir bayi bernama Grace.
“Oleh karena itu, untuk saya, ini merupakan sebuah perjalanan sepanjang 26 tahun, dan ini menjadi suatu hal yang sangat membangkitkan semangat, dengan begitu banyak air mata tercurahkan serta rasa lega yang mendalam. Sungguh fantastis dan brilian,” jelas Smith, seperti dikutip dari laman tersebut.
ITV
.
Saya hampir tak pernah kehabisan ucapan, namun kali ini sungguh sulit untuk berbicara. Sungguh luar biasa rasanya ketika kita akhirnya tiba di tempat magis itu, dengan si bayi manis yang baru lahir mulai menjerit. Proses tersebut terjadi begitu cepat dan tepat sesuai harapanmu.
Smith dikenal sebagai pemimpin organisasi filantropi bernama Womb Transplant UK, yang mendanai operasi rahim Grace dalam sistem National Health Service (NHS). Seluruh tenaga medis yang berpartisipasi pun mengabdikan waktunya dengan sepenuh hati tanpa menerima upah.
Transplantasi rahim yang diterima oleh Grace merupakan yang pertama kali terjadi di Inggris. Sedangkan negara pertama yang sukses melaksanakan operasi semacam itu dan berujung pada kelahiran bayi adalah Swedia pada tahun 2014.
Sejak saat itu, kurang lebih 135 operasi transplantasi rahim telah dikerjakan di lebih dari selusin negera, antara lain Amerika Serikat, China, Prancis, Jerman, India, dan juga Turki. Minimal, hampir 50 anak atau lebih telah terlahir dari para wanita yang melakukan prosedur tersebut untuk mengganti rahim mereka.
Berikut cerita mengharukan tentang Grace yang berhasil melahirkan seorang anak perempuan usai melakukan transplantasi rahim. Mudah-mudahan pengetahuan ini berguna bagi Anda, Ibu.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
komunitas AsahKreasiSquad. Daftar klik
di SINI.
Gratis!