Mengendalikan keuangan bisa mempermudah kita dalam merancang perencanaan ekonomi atau persiapan akan masa depan secara lebih sistematis. Entah itu tujuan jangka pendek contohnya adalah pengumpulan dana liburan, ataupun target jangka panjang semisal tabungan pensiun.
Mempunyai pengelolaan uang yang baik memungkinkan kita untuk menjangkaui tujuan finansial yang diharapkan dan sekaligus mengurangi kemungkinan resiko yang tak terduga.
Apa yang sudah dilakukan untuk mengatur keuangan kita di awal tahun ini?
Ayo kita lihat beberapa strategi manajemen keuangan di bawah ini. Arnika Dwiyanti, seorang profesional dengan pengalaman lebih dari 17 tahun dalam bidang akuntansi di suatu perusahaan multinasional di Jakarta, memberikan saran tentang cara mengatur finansial serta melakukan investasi menggunakan pendapatan bulanan.
1. Menyusun anggaran belanja berdasarkan pendapatan setiap bulan.
Tulis dengan detil semua pengeluaran kita tiap bulan. Dimulai dari kebutuhan pokok seperti angkutan, uang makan, bayar kos atau sewa tempat tinggal, tagihan listrik, air, serta pembayaran rutin lainnya. Sesudah itu, buatlah alokasi dana khusus untuk waktu santai Anda sendiri. Namun, pastikan juga untuk menabung. Terutama jika memiliki tujuan tertentu, contohnya melanjuti studi, membayar cicilan rumah, dll.
2. Mencoba mengalokasikan sekitar 10% hingga 40% dari pendapatan ke dalam tabungan yang berbeda di bank lain.
Menyisihkan bagian dari penghasilan sebagai simpanan dapat diawali secara perlahan. Dimulai dengan menyediakan 10%, lalu naikkan sesuai dengan pertambahan upah Anda, tambahkan porsinya juga. Misalkan saja jika pendapatan semula berdasarkan UMR (Uang Maksimal Regional), dan nantinya terjadi peningkatan. Mari berasumsi bahwa peningkatan tersebut adalah 5% dari jumlah aslinya. Ini menunjukkan bahwa total uang tabungan pun akan bertambah sebesar 5%. Jadi, besaran uang tabungan ini harus selaras dengan tingkat kenaikan gajimu.
3. Dana yang disimpan dalam akun bank terpisah bisa kita setorkan ke tabungan atau pun digunakan untuk investasi.
Dengan melakukan deposito, tentunya kita akan menerima pendapatan melalui bunga deposito. Bila kita mempertimbangkan untuk menggunakan tabungan sebagai bentuk investasi, pastikan penempatannya pada instrumen yang cukup `aman`. Sebaiknya pertimbangkan opsi berinvestasi lewat polis asuransi. Memilih jenis asuransi pun harus dilakukan secara bijaksana. Carilah produk asuransi yang sepenuhnya menjaga dana Anda. Misalkan saja: asuransi pensiun atau asuransi kesehatan. Menyediakan diri untuk asuransi serupa dengan pembukaan deposito di bank. Di luar modal awal yang disetorkan, ada tambahan yaitu manfaat atau keuntungan dari asuransi tersebut. Perlu dipertimbangkan bahwa jika hendak mencairkan dana asuransi, tunggulah hingga mencapai periode tertentu (seperti syarat bisa cair setelah usia 80 tahun), agar tidak merugikan jumlah pokok. Oleh karena itu, sangat penting sekali memeriksa seluruh aturan dan persyaratan yang dibuat oleh penyedia layanan asuransi sebelum finalitas pengambilan keputusan.
4. Simpan 10% sebagai uang tunai siap pakai untuk persiapan darurat.
Terkadang ada kejadian-kejadian tak terduga dalam hidup kita, contohnya jika diri sendiri atau keluarga jatuh sakit sehingga membutuhkan uang dengan cepat. Bisa juga saat kita harus mengurus perbaikan mobil. Atau mungkin mendadak butuh dana karena ada kerusakan di rumah, semisal mesin pendingin udara bermasalah. Pokoknya, memiliki dana tunai siap pakai sungguh sangat berguna.
5. Mengatur pembelianasettetap melalui sistem angsuran.
Membeli aset secara dicicil masih bisa dijadikan pilihan untuk persiapan keuangan di hari tua. Contohnya adalah membeli properti seperti rumah atau apartemen. Tetapi, jenis aset lain seperti kendaraan memiliki penurunan nilai yang cukup signifikan akibat penyusutan dan harganya juga cenderung merosot saat dijual. Oleh karena itu, tipe aset semacam ini kurang cocok disebut sebagai bentuk investasi.
6. Menyusun kembali dana kita sesudah adanya angsuran untukaset tetap.
Apabila kita telah memiliki kewajiban seperti mencicil properti, contohnya adalah sebuah rumah, maka lebih baik lagi jika kita merencanakan ulang anggaran keuangan. Ini dikarenakan cicilan properti tersebut akan menjadi salah satu komponen biaya tetap tiap bulannya. Penyesuaian ini bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: mengurangi pengeluaran-pengeluaran tak penting, menyetir besaran simpanan dalam bentuk deposito, atau pun mengubah skema dana darurat, serta hal-hal lain semisalnya saja. Besarnya penyesuaian tersebut bisa disesuaikan hingga 10% dari pendapatan bulanan yang didapatkan.
Akhir kata
Pastinya pengaturan keuangan bersifat personal, tetapi harapan kami saran-saran tadi bisa setidaknya membantu dalam perencanaan finansial kita untuk tahun ini. Mohon diterapkan kiat-kiat yang dirasakan tepat serta sesuai kondisi finansial individu masing-masing. Semoga berhasil dicobanya.
Berterima kasihlah besar kepada Arnika Dwiyanti atas partisipasinya.
*****
Referensi:
Semua foto dari unsplash.com.
https://unsplash.com/photos/person-holding-a-pink-and-white-banknote-URI6ZQT0RME
https://unsplash.com/photos/person-writing-on-dry-erase-board-tYVkjjMYFBo
https://unsplash.com/photos/brown-wallet-em37kS8WJJQ
https://unsplash.com/photos/person-holding-black-and-orange-box-swIN9v5uS5Y
https://unsplash.com/photos/white-and-red-wooden-house-beside-grey-framed-magnifying-glass-NpTbVOkkom8
https://unsplash.com/photos/a-calculator-and-a-pen-sitting-on-top-of-a-piece-of-paper-Vs6ip7fsld8
https://unsplash.com/photos/1zO4O3Z0UJA