Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerapkali ditekankan akan betapa pentingnya memelihara tali silaturrahmi dengan sesama manusia, termasuk mereka yang masih bernapas dan jua para leluhur yang sudah tiada. Salah satu metode bagi kita guna senantiasa mengenangkan serta mendoakan sanak saudara tersayang yang telah menemui ajal ialah melalui aktivitas ziarah makam.
Dalam agama Islam, kunjungan ke makam mempunyai arti rohani yang sangat dalam. Di samping membantu kita mengenali akan adanya kematian, Nabi Muhammad SAW pun menyarankan agar kaumnya melakukan ziarah sebagai ungkapan doa serta cinta bagi mereka yang sudah meninggal lebih dulu.
Bukan hanya doa, dalam ziarah kubur umat Islam diimbau untuk melaksanakan tawassul, yakni meminta pertolongan pada Tuhan lewat amalan baik serta mereka yang telah dekat kepada-Nya.
Bisa jadi untuk beberapa orang, mengunjungi makam agak membuat cemas atau malahan muncul rasa bingung soal tata cara serta doa apa saja yang harus diucapkan. Tenang saja, sebab pada artikel kali ini,
AsahKreasi
akan membahas
Tata Cara serta Bacaan untuk Tawassul saat Ziarah Kubur
. Yuk, simak!
Arti dari Istighatsah dan Mengunjungi Makam
Tawasul berasal dari kata
wasilah
Yang menjadi penghubung atau alat untuk mempererat hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Di dalam agama Islam, praktik tawassul bisa dijalankan menggunakan beberapa metode, antara lain mengucapkan nama-nama Allah yang indah (Asmaul Husna), beribadah lewat kebaikan-kebaikan yang telah dikerjakan, serta berdoa dengan bantuan dari para nabi dan hamba-hamba saleh.
Ziarah ke pemakaman merupakan suatu tindakan untuk mengunjungi kuburan orang lain, entah itu kerabat, teman dekat, atau para ulama, dengan tujuan berniat beribadah serta memperoleh hikmah dari fenomena kematian. Baginda Rasululloh SAW pernah menyatakan:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ
Sekarang aku izinkan kalian untuk berziarat ke kuburan setelah dilarang dahulunya, karena memang hal itu bisa membantu mengingatkan kalian tentang hari akherat.
(HR. Muslim)
Maka, ziarah kubur sangat bernilai spiritual di dalam agama Islam. Ketika melakukannya, kaum Muslimin biasanya mengamalkan tawassul dengan tujuan mendapatkan keberkahan serta do’a pengampunan. Ini sesuai dengan firmalan Allah pada Ayat 35 dari Surah Al-Maidah.
Wahai kamu yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah pintu kehadirannya melalui perbuatan baik. Berjuanglah dalam jalan-Nya agar kalian mendapatkan kesuksesan.
Wahai kaum mukmin! Taklubahkan dirimu kepada Allah dan usahakanlah perantara guna semakin dekat dengan-Nya.
Pasal ini mengindikasikan bahwa dalam Islam, tawassul diperbolehkan dan dapat digunakan sebagai jalan untuk semakin dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tata Cara Tawasul dalam Ziarah Kubur
Agar ziarah kubur lebih bermakna, ada beberapa tata cara yang dianjurkan dalam Islam. Pertama, ziarah kubur harus dilakukan dengan niat yang benar, yaitu untuk mengingat akhirat dan mendoakan orang yang telah meninggal. Rasulullah SAW bersabda:
Siapa yang mengunjungi kubur kedua orang tuanya atau salah satunya setiap Jumat, maka dosa mereka akan diampuni dan mereka tercatat sebagai orang yang bertakwa.
“Siapun yang mengunjungi kuburan kedua orangtuanya atau salah satu dari mereka pada hari Jumat, niscaya Allah akan mengampuni segala kesalahan mereka dan menyematkan kepada mereka gelar sebagai anak yang bertakwa” (HR. Tirmidzi).
Kedua, ketika sampai di pemakaman, dianjurkan untuk menyapa jemaah yang ada di dalam kuburan. Seperti yang terdapat pada hadits riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW telah mengajarakan doa tersebut.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ، نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Salam sejahtera untuk kamu semua, oh para penduduk pemakaman dari golongan orang beriman dan Muslim. Niscaya kami akan mengikuti jejakmu dengan izin Allah. Kamilah yang berdoa agar diberikan perlindungan buat diri kami serta kalian.
Ketiga, sesudah menyampaikan salam, para peziarah bisa membacakan Al-Qur’an, misalnya Surah Yasin atau Al-Fatihah, sebagai kado pahala buat orang yang telah meninggal. Menurut hadis riwayat Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW pernah berpesan demikian.
اقْرَءُوا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ
bacakanlah surat yasin bagi siapa saja dari kamu yang sudah wafat.
Keempat, sesudah mengaji Al-Quran, peziarah berkesempatan untuk melaksanakan tawassul dengan menyebut nama Allah, Nabi Muhammad SAW, atau para wali yang dekat pada-Nya. Pada saat berdoa dalam rangka tawassul ini, peziarah mengekspresikan permintaannya kepada Allah sambil merujuk pada sosok orang shaleh sebagai ungkapan kehormatan atas usaha serta ketaatan mereka.
Teks Tawassul saat Melakukan Ziarah ke Makam
Hubungan spiritual saat mengunjungi makam bisa dijalankan melalui berbagai amalan doa. Salah satunya adalah doa yang kerap dipakai sebagai berikut:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu atas nama kebaikan NabiMu Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasalam dan para saleh hamba-hambamu, agar Engkau menjadikannya sebagai surga dari salah satu surgawi-Nya, ampunilah dia dan rahmatilah dia.
Allahumma inni as’aluka bijahi nabiyyika Muhammadin SAW wa bijahi sholihin min ibadik, an taj’ala hadzal qabr rawdhatan min riyadhil jannah, wa an taghfiralahu wa tarhamahu.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan kemuliaan Nabi-Mu Muhammad SAW dan dengan kemuliaan orang-orang saleh dari hamba-hamba-Mu, agar Engkau menjadikan kubur ini sebagai taman dari taman surga, serta mengampuni dan merahmatinya.”
Selain itu, doa lain yang bisa dibaca adalah:
Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sembuhkanlah dia, dan limpahkan pengampunan-Mu kepadanya.
Allahumma beri rahmatlah kepadanya, ampunilah dia, jaga kesihatanya dan maafkanlah segala dosaannya.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, berikanlah keselamatan, dan maafkanlah dia.”
Bacaan-bacaan ini tidak hanya bertujuan untuk kebaikan almarhum tetapi juga sebagai bentuk kepatuhan kepada ajaran Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk selalu mendoakan sesama Muslim.
Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Tawasul dan Ziarah Kubur
Banyak dalil yang mendukung tawasul dan ziarah kubur dalam Islam. Salah satu ayat Al-Qur’an yang sering dijadikan rujukan adalah Surah An-Nisa ayat 64:
Jika mereka ketika berbuat zalim pada diri sendiri datang kepada kamu untuk meminta ampun dari Allah dan rasul juga mengampuni mereka, niscaya mereka akan menemukan bahwa Allah adalah Maha Pengasih lagi penyayang.
Sama halnya, Kami tidak mengirimkan seorang nabi pun selain agar ia diikuti berdasarkan persetujuan Allah. Jikalau saat mereka melakukan penyalahgunaan terhadap diri sendiri kemudian mereka datang kepada kamu (Muhammad) untuk meminta pertolongan, serta Rasul juga mendoakan pengampunan bagi mereka, tentunya mereka akan menemukan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Sanggup Memaafkan dan Sumber Kasih Sayang yang Luar Biasa.
Dalam sebuah hadits yang lain, Nabi Muhammad SAW pernah berkata:
Tidak ada orang yang lewat di dekat kubur saudara Muslimnya, dia mengenalinya saat masih hidup dan memberi salam kepadanya, tanpa Allah memulihkan rohnya sehingga dapat membalas salam tersebut (dirawis oleh ibn Majah).
“Tidaklah seseorang melewati makam saudaranya yang Muslim, lalu ia mengucapkan salam kepadanya, melainkan Allah mengembalikan ruh saudaranya itu sehingga ia bisa menjawab salam tersebut” (HR. Ibnu Majah).
Hadis ini menunjukkan bahwa penghuni kubur dapat merasakan dan membalas doa yang dikirimkan kepadanya.
Ziarah kubur juga telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW , sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa beliau berkata:
“Setiap malam Nabi Muhammad SAW mengunjungi pemakaman Baqi’ dan mendoakan jamaah kuburnya” (HR. Muslim).
Itulah
Tata Cara serta Bacaan untuk Tawassul saat Ziarah Kubur
menurut ajaran Islam yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendoakan orang meninggal. Tata cara yang benar mencakup niat yang ikhlas, membaca doa dan Al-Qur’an, serta melakukan tawasul dengan penuh penghormatan.
Ayat-ayat Al-Quran dan Hadits membuktikan bahwa konsep tawassul dan ziarah kubur didukung secara kuat oleh agama Islam. Melalui penerapan praktik ini, seseorang yang beriman kepada Islam bisa semakin mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus mendorong pertumbuhan iman serta takwa mereka.
:
- Doa untuk Mengunjungi Makam yang Pendek Namun Komplit dalam Huruf Arab, Latin, serta Terjemahannya
- Bisakah Wanita Hamil Melakukan Kunjungan ke Makam? Inilah Kebenarannya
- Prosedur Ziarah Kubur untuk Wanita yang Sedang Haid, Pahami Aturanannya!